Karena kejadian semalam pagi ini wang yibo tidak disediakan apapun oleh xiao zhan. Dan tidak ada yang membangunkan dirinya, saat ia bangun pun rumahnya sudah sepi. Namun kakinya masih tetap melangkah berjalan kearah meja makan, mengambil selembar roti sebelum berangkat bekerja.
Diperjalanan wang yibo terus mengumpat dan juga dengan tatapan yang kurang baik untuk dipandang. Arah mobilnya pun bukan mengarah pada tempat kantornya. Kakinya menginjak pedal gas mobil dengan kecepatan tinggi diatas rata-rata. Karena dulu dirinya pembalap handal jadi bisa mengimbangi bagaimana melajukan nya dijalan ramai.
Hingga mobilnya sampai digedung kantor yang besar, hampir menyamai kantor miliknya. Wang yibo buru-buru keluar mobil dan menutupnya kembali dengan kasar. Kakinya terus melangkah masuk kedalam kantor.
Dengan tatapan tajam juga kakinya yang melangkah dengan terburu-buru. Semua orang karyawan yang menatap wang yibo takjub juga kagum, karena tampan dan berwibawa. Tapi wang yibo tidak mempedulikan tatapan juga bisikan orang yang dari saat ia masuk memperhatikannya.
"Bisa tolong beritahu tuan bodohmu itu, jika ada aku disini" karyawan wanita itu terkejut bukan karena tuannya disebut bodoh, tapi kenapa ada orang tampan dan berani seperti ini. "Bisa beritahu siapa nama anda tuan?"
"Wang" karyawan itu langsung meraih telepon dan memencet nomer, untuk memberitahukan tuannya langsung.
"Hallo tuan" panggil karyawan wanita itu, dengan tatapan yang tidak beralih menatap wang yibo.
"....."
"Ada yang ingin bertemu dengan anda" ucap karyawan wanita itu kembali.
"....."
"Tuan wang saya tidak tahu jika ada urusan apa beliau bertemu dengan anda" wang yibo terkekeh mendengar jawaban dari karyawan wanita dihadapannya. "Bilang pada tuan bodohmu itu, ada urusan penting yang harus ia selesaikan denganku" karyawan itu mengangguk cepat.
"Beliau bilang ada urusan penting dengan anda"
"....."
"Baik tuan, saya akan mengangtarkan nya pada anda" karyawan itu langsung menutup teleponnya dan berdiri bangkit.
"Mari tuan, saya akan mengantarkan anda" wang yibo mendecak, ia tidak suka jika harus diantar seperti ini. "Tunggu, tunjukan saja dimana letak ruangan sibodoh itu, biar aku sendiri yang kesana. Tak perlu diantar aku tidak setua itu" karyawan itu mengangguk pelan dan memberitahukan dimana letak arah ruangan tuannya.
Wang yibo langsung berjalan pergi melangkah masuk kedalam lift dan memencet tombol yang ia tuju. Tapi didalam lift ia bertemu dengan seorang wanita juga pria yang menatapnya. Wang yibo tidak peduli ia tetap terdiam dan tidak menghiraukan kedua orang yang menatapnya.
'Ting!'
Lift terbuka, kaki wang yibo langsung buru-buru keluar dari dalam lift, dan melangkah menuju ruangan yang ia tuju. Hingga tepat kakinya berada didepan pintu ruangan tersebut wang yibo langsung membukanya tanpa ada aba-aba. Dalam hati dirinya sedikit heran kenapa ruangan seorang tuan tidak terpisah dengan ruangan karyawan-karyawan bawah.Itu tidak penting, kakinya terus melangkah masuk kedalam dan bertemu dengan seseorang yang ia benci. Pria yang bernama leo itu sedang duduk diatas kursi dengan kedua kakinya menopang diatas meja.
"Apa yang membuatmu kemari tuan wang?" wang yibo berusaha untuk tidak mengamuk dan marah terlebuh dahulu, matanya langsung memicing menatap tajam pria yang lebih muda darinya, yang sedang duduk dengan cara yang tidak pantas. "Aku bukan orang yang suka banyak bicara dan berurusan dengan orang seperti ini"
Leo terkekeh mendengar penuturan dari wang yibo, kakinya ia turunkan kebawah dan bangkit dari duduknya. "Memangnya aku terlihat seperti orang banyak bicara dan suka berurusan dengan orang lain? Tentu saja tidak" kaki leo melangkah mendekati wang yibo dan berdiri tepat disisinya.