Diruangan tempat kerja dirumahnya, yibo dan haikuan sedang duduk disofa tunggal kecil, besrbelahan dengan meja kecil yang membatasi mereka.
"Kau ingin bertanya tentang apa yibo?" wang yibo terdiam sebentar lalu menyandarkan tubuhnya disofa. "Bagaimana persaanmu ge pada suamimu? Sejak kapan kau menyukai sesama pria? Dan apakah itu benar atau salah?"
Haikuan mengerti apa yang ditanyakan oleh yibo, dirinya dulu tidak memberitahukan yibo. Dia juga kenal yibo karena terlibat kerja sama perusahaan, dan hingga akhirnya menjadi seperti adik dan kaka. Haikuan terbatuk pelan lalu menatap wang yibo.
"Perasaanku pada a-cheng sama seperti perasaanmu pada xiao zhan" yibo yang mendengar itu langsung menegakkan tubuhnya dan mengernyit menatap haikuan. "Apa maksudmu ge!" wang yibo berusaha menyembunyikan kegugupan nya, dengan menelan salivanya sendiri.
Haikuan terkekeh pelan melihat reaksi yibo yang sepertinya mulai sedikit panik. "Kenapa kau menyangkalnya" tanya haikuan. Wang yibo semakin bingung apa yang diucapkan haikuan itu. "Aku tidak menyangkal, dan jawab dahulu semua pertanyaanku ge" haikuan terkekeh kembali melihat yibo yang berucap sedikit gugup, bisa dilihat dari telinganya yang mulai sedikit memerah.
"Perasaan akan datang dengan sendirinya dan mengalir bagaikan air, tenang dan menyejukan jika kita bisa menyamainya..." telinga juga mata wang yibo terfokus pada haikuan yang sedang bercerita. Haikuan melihat yibo tersenyum lalu kembali melanjutkan ceritanya. "...dan rasa suka akan muncul jika melihat sikap dan tingkah orang itu yang lembut dan menenangkan hati. Seperti aku pada suamiku, dulu melihat sikapnya yang baik hati meskipun sedikit suka berbicara. Tapi aku mulai merasakan dan menyukai hal itu..." haikuan menatap wang yibo sebentar lalu memejamkan matanya.