Wang yibo tidak bisa diam dari tadi dia terus berjalan kesana kemari, mondar mandir seperti setrikaan. Dengan hati bimbang dan muka was-was. Haikuan yang melihatnya pun terbengong dan bingung.
"Tidak bisakah kau berhenti bolak balik" ungkap haikuan yang benar-benar pusing melihat teman yang dia anggap sebagai adiknya tidak bisa diam. Wang yibo tidak mengubris perkataan haikuan, ia terus bolak balik dengan sesekali mengeluarkan nafas dari mulutnya.
"Sebenarnya apa yang terjadi pada sean?" kaki wang yibo berhenti, badannya langsung berbalik menatap haikuan yang sedang menatapnya bingung. "Aku tidak tahu, dia tiba-tiba saja ambruk didepanku"
"Kau tidak berbuat macam-macam bukan" alis wang yibo mengkerut, dan memicing menatap haikuan. "Memangnya kau berpikir aku berbuat apa?" haikuan tersenyum tipis. "Ya mungkin saja bukan? Kau kan orang yang sedikit arogan" ucap haikuan ragu dengan menyengir menatap wang yibo.
"Itu dulu! Sekarang tidak!" ucap wang yibo kasar, dan dirinya juga tidak terima jika masih dibilang seperti itu. Badannya kembali berbalik dan menatap kembali pintu kamar yang tertutup.
Sebenarnya tadi wang yibo berniat untuk membawa xiao zhan kerumah sakit, tapi zhuo cheng menyuruhnya untuk memanggil dokter kerumah saja dari pada kerumah sakit. Karena xiao zhan sangat membenci apa yang namanya rumah sakit dan bau obat. Padahal saat itu wang yibo sudah membawa xiao zhan kelantai bawah, jadi sia-sia apa yang dilakukannya.
Untung saja kevin tidak mengetahui hal itu karena sedang bermain dengan haikuan dibelakang. Untungnya juga zhuo cheng tahu dan langsung buru-buru membawa kevin bermain kembali agar tidak mengetahui keadaan papanya. Dan memanggil haikuan untuk menunggu wang yibo, agar tidak melakukan apa-apa.
'Cklek!..'
Wang yibo langsung buru-buru mendekati seorang dokter yang baru saja muncul dibalik pintu. "Bagaimana keadaannya, apa dia baik-baik saja?" dokter itu terbengong sebentar menatap wang yibo, lalu tersenyum. Menutup pintunya kembali dan menyuruh wang yibo untuk tenang."Tuan tidak perlu khawatir dan..mm dia.." dokter itu menggulum diam, karena tidak tahu nama siapa pasien yang tadi ia tangani. "Xiao zhan" beruntung haikuan mengerti dan langsung memberitahu nama 'xiao zhan'.
"Ah ya, tuan xiao zhan baik-baik saja. Hanya pusing ringan dan itu tidak perlu dikhawatirkan bagi orang yang hamil" wang yibo menghela nafas lega lalu berjalan masuk kedalam kamar, tanpa merasa ada yang ganjal terhadap apa yang diucapkan oleh dokter tadi.
Dokter itu menggeleng pelan kepalanya serta senyum tipis dibibirnya, melihat tingkah wang yibo. Badannya berbalik dan menegang saat ada seseorang tepat dihadapannya. "A-ada apa tuan?"
"Tadi aku mendengar kata 'hamil' saat kau berucap, apa benar?" haikuan mengangkat kedua tangannya dan menggerakan keduanya dengan tanda V turun naik. "Maksud ucapanmu itu apa?" tanya haikuan kembali.
Dokter itu tersenyum tipis dan bingung, namun ia tetap mengangguk dan menghela nafas. "Anda benar, yang saya maksud adalah tuan xiao zhan sedang hamil" haikuan masih bingung dan tidak percaya, menatap heran dokter didepannya. "Apa?! Tolong ucapkan kembali aku masih tidak mengerti"
Dokter itu menggelengkan kepalanya dan terkekeh menatap ekspresi orang dihadapannya. "Tuan. Xiao Zhan. Sedang. Hamil."
Untuk kedua kalinya haikuan terkejut dan benar-benar tidak percaya apa yang diucapkan dokter didepannya. "Apa itu benar? Kenapa bisa? Dia kan pria? Aku masih tidak percaya, apa kau benar-benar dokter?" doktet itu mengernyit dan menatap haikuan. "Jika anda tidak percaya pada saya, anda bisa membuktikannya sendiri. Dan tolong menyingkir, saya sedang sibuk. Diluar sana masih ada banyak pasien-pasien yang harus saya tangani"
Haikuan langsung menggeserkan tubuhnya kesamping, mengikuti arah dokter itu berjalan. Pikirannya masih bingung dengan apa yang diucapkan dokter tadi padanya. "Aku tidak percaya, dan yibo dia kenapa tidak mengerti apa yang dimaksud ucapan dokter tadi" gumam haikuan dengan tatapan tidak percaya dan bingung.