2

8.5K 690 37
                                    

Didalam ruangan xiao zhan duduk menatap layar komputer, mengetik sesuatu. Ruangan xiao zhan dan ruangan tuan nya bersebelahan dengan dinding kaca yang membatasi nya. Sehingga xiao zhan maupun wang yibo akan tahu apa yang akan dilakukan oleh masing-masing.

Xiao zhan melihat kesamping dimana tuan nya berdiri berjalan keluar. "Dia mau kemana, padahal kerjaan nya belum selesai" xiao zhan membalikan kursi nya menghadap ruangan tuan nya.

Xiao zhan berniat untuk menyusul dan memberikan kembali beberapa pekerjaan. Ia berdiri dari duduk nya melangkah menuju pintu. Baru saja tangannya akan memegang knop pintu, pintu dihadapan nya lebih dulu terbuka.

'Cklek..'

Xiao zhan memundurkan tubuhnya agar pintu terbuka lebih lebar, dan menampilkan siapa yang datang. Xiao zhan terbengong saat menatap wajah tuan nya yang menatap nya dingin.

"Mundur!" xiao zhan bingung tapi ia tetap melangkah mundur. Dan membelakan matanya saat tuan nya duduk dikursi miliknya. "Ada apa tuan kemari?" wang yibo menyandarkan tubuh nya dikursi dengan tangan memegang pulpen dan memainkan nya.

"Apa tidak boleh jika aku kemari?" xiao zhan langsung menggeleng cepat. "Tidak, bukan seperti itu. Aku hanya bertanya" wang yibo mengangguk-angguk pelan, melambaikan tangan nya keatas. Menyuruh sekertaris nya agar mendekat.

Xiao zhan pun melangkah dan berdiri disamping meja kerjanya. "Sebenarnya aku enggan sekali bertanya ini, tapi entah kenapa pikiranku selalu memikirkan nya..." xiao zhan terbengong tidak mengerti, tapi ia tetap mendengarkan dan menatap tuan nya. "...apakah kau sudah memiliki istri? Dan anak yang waktu itu, anak siapa? Aku membaca biodatamu kau masih lajang tapi... Kenapa anak kecil itu memanggilmu papa" lanjut wang yibo lagi, kali ini ia menegakkan duduk nya. Memangku dagunya dengan tangan yang bertumpu dimeja menatap layar komputer.

Xiao zhan terdiam, ia berpikir dan harus menjawab nya seperti apa. Tapi kenapa tiba-tiba tuan nya menanyakan hal seperti itu, dan ia juga lupa jika dirinya menulis biodata yang salah. Xiao zhan menghela nafas sebentar. "Aku memang sudah menikah.."

'Deg!' wang yibo langsung menatap kearah sekertaris dengan tatapan tajam. Dan xiao zhan yang ditatap tiba-tiba terkejut. "T-tapi itu dulu, kami sudah berpisah dan kevin adalah anakku" xiao zhan melanjutkan ucapannya dengan gugup.

Wang yibo menghela nafas pelan, saking pelan nya xiao zhan sampai tidak menyadarinya. Karena wang yibo memiliki gengsi yang tinggi. "Biodata?"

"Ah itu, aku pernah menyuruh temanku untuk membuatkanku biodata dan aku tidak tahu jika yang ia ketik salah. Maafkan aku, jangan pecat aku"

Wang yibo menghela nafas panjang, ia menatap wajah sekertarisnya dan sepertinya xiao zhan tidak berbohong. Karena ia melihat mata itu tidak ada kebohongan sama sekali. "Kau ku berhentikan!"

Xiao zhan tersentak saat mendengar ucapan dingin namun tajam dari tuan nya itu. "K-kenapa?" tanya xiao zhan menatap tuan nya.

"Karena aku tidak mau memiliki sekertaris yang memiliki anak! Dan itu akan merepotkan ku!" wang yibo berdiri dan menutup kedua matanya menatap kearah lain.

Xiao zhan terdiam dan menunduk, tangannya yang memegang berkas ia simpan kembali map itu diatas meja. Melepas tanda pengenal yang menggantung dilehernya lalu menyimpaan nya diatas meja disamping map itu. "Baiklah" lirih xiao zhan dengan suara pelan.

Wang yibo bisa mendengar suara itu meskipun pelan, ia langsung membalikan wajahnya menatap xiao zhan yang berjalan memunggunginya. Dalam dirinya ia benar-benar tidak tega, tapi ia juga harus memecatnya karena didalam peraturan tidak ada yang boleh memiliki anak terlebih xiao zhan seorang duda dan meninggalkan anaknya. Pantas saja waktu bulan lalu ia selalu melihat xiao zhan datang terlambat.

MR.WANG[YiZhan/END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang