"Sayang bangun ini sudah siang, kau lupa kita harus menemui dokter untuk memeriksa apakah bayi kita baik-baik saja didalam sini" Ucap lembut seorang pria didekat telingaku. Kurasakan tanggannya mengelus pelan perutku dan bibirnya mencium pipiku.
Kringgg,,,,,kringgg,,,,kringgg,,,,,
Aku terperanjat kaget mendengar bunyi alaram yang memekakkan telinga, seketika aku bangun dan tanganku segera meraih alarm yang berada diatas meja dan menghentikan suara keras itu.
5.30 AM
Aku melihat sekeliling, tidak ada yang berbeda ini masih sama seperti kamarku yang biasa, lemariku yang berwarna merah, meja riasku, semuanya masih terlihat sama tidak ada yang berubah.
Aku memegang perutku dan aku kira tidak ada apa-apa didalam sini kecuali makanan yang aku makan semalam.
"Haahhhh ternyata hanya mimpi, entah kenapa itu terasa begitu nyata" Aku menghela napas dan tersenyum.
Aku mulai mengingat mimpi tadi entah siapa laki-laki yang ada didalam mimpiku, aku tak melihat jelas hanya suara berat halus yang terekam dikepalaku. Nafasnya yang berat berhembus lembut kurasakan di tengkukku, tangannya yang kekar mengelus pelan perutku dan bibirnya kurasakan mencium lembut pipiku.
"Ahhh tidak tidak,, ada apa denganku kenapa aku seperti orang tidak waras seperti ini" Aku mencoba menyadarkan diriku sendiri bahwa itu hanya sebuah mimpi hanya sebuah bunga tidur dan itu tidak nyata.
Ttokk,,ttokk,,,ttokk,,,
"Akira sayang kau sudah bangun, cepat turunlah ini sudah siang ini hari pertamamu bekerja jangan sampai kau terlambat nanti" Teriak bibiku dari luar pintu kamarku.
Seketika aku seperti orang yang habis menerima kabar buruk, aku segera beranjak dari kasurku.
"ee,,,, i,,iiya bi a,,aku sudah bangun sebentar lagi aku juga turun, bibi tunggu saja dibawah yah" Aku langsung mengambil handuk dan pergi mandi.
"Baiklah, bibi tunggu dibawah jangan terlalu lama" Aku mendengar langkah suara kaki bibi yang semakin menjauh.
Hmmm syukurlah bibi tidak masuk kamar, aku akan habis nanti jika bibi tau aku masih belum siap.
Setelah selesai bersiap aku segera turun ke bawah.
6.30 Am.
"Pagi bibi", aku mencium dan memeluk bibi tersayangku itu.
" Pagi Akira, kenapa lama sekali kau pasti terlambat bangun kan"
"Tidak, aku bangun saat alarmnya berbunyi hanya saja tadi ada pekerjaan yang harus aku lakukan jadi aku sedikit terlambat"
"Kau pikir aku ini bodoh akira, pekerjaan apa?! kau bahkan baru akan bekerja hari ini jadi tidak usah menipuku, cepat makan ini dan segera berangkat ke kantor"
Aku hanya tersenyum canggung, aku memang tidak pandai berbohong.
Setelah selesai sarapan aku berpamitan pada bibi dan segera berangkat ke kantor.
Kantorku lumayan jauh dari rumahku, aku menggunakan taxi untuk sampai disana. Untunglah ada taxi yang berhasil aku hentikan.
Aku diterima bekerja disebuah perusahaan baru bernama FAICO , emm baru berdiri sekitar 1 tahun lalu di California, Los Angeles. Emm kantornya lumayan besar dan aku bekerja di bagian informasi dan komunikasi.
Sebenarnya aku tidak terlalu paham perusahaan seperti apa tempatku bekerja ini, banyak yang mengatakan ada bagian-bagian rahasia di sana yang mengurusi urusan rahasia tentunya.
Tapi aku tidak mau tau, yang aku tau aku diterima bekerja dan akan mendapat gaji nanti.
07.15 AM.
Aku sampai didepan gedung perusahaan yang memiliki bangunan 24 lantai itu. Aku segera membayar uang taxi dan cepat-cepat aku berjalan menuju kedalam kantor.
Hosshhh,,,hosshhh,,,hossss,,
"Ahh tepat waktu, syukurlah" Aku terengah ternyata bermain-main dengan waktu sangatlah melelahkan.
Belum selesai aku mengatur napasku ini tiba-tiba ada seorang wanita berumur sekitar 50 th menghampiriku.
"Selamat pagi, kau Nona Akira Eloise?"
"Pagi, iya benar aku Akira Eloise"
"Kalau begitu ikut aku, aku akan menunjukkan ruang kerjamu"
Aku mengangguk dan mengikutinya dari belakang, ohh I feel so nervous right now.
Kami mulai memasuki lift, kulihat dia akan membawaku ke lantai 12, aku tidak berharap ruang kerjaku ada di lantai setinggi itu.
"Emm kalau aku tidak salah kau bukan berasal dari negara ini benarkan?" Akhirnya perempuan itu memulai pembicaraan
"Emm,, iya bukan aku dari Indonesia dan baru 7 bulan aku tinggal disini"
"Benarkah, tapi kau terlihat seperti bukan orang asia"
"Iya, itu karena ibuku berasal dari London dan ayahku adalah orang Indonesia dari keturunan Jerman"
"Menarik, Apa saja yang kau lakukan selama 7 bulan?? bukan kah itu waktu yang sangat singkat bahkan untuk kau mendapatkan pekerjaan ini"
"Sebenarnya aku tidak melakukan apapun, aku hanya menghabiskan waktu setelah wisuda dan mencoba melamar pekerjaan di beberapa kantor perusahaann"
"Aku mngerti, dan sekarang kau diterima disini. Congratulations"
"Thankyou"
"Ohh aku belum memperkenalkan diriku padamu, aku Bellina, Mrs.Bellina. Aku adalah kepala bagian di bagian tempatmu bekerja"
"Nice to meet you Mrs.Bellina, maaf aku tidak tau kau adalah atasanku maaf jika aku berbicara tidak sopan tadi"
"Tidak, kau gadis yang baik, cantik"
Akhirnya kami sampai di lantai 12, Mrs. Bellina menunjukan ruangan tempatku bekerja. Aku mengucapkan terimakasih dan dia meninggalkanku kembali ke ruangannya.
"Jika kau perlu sesuatu, kau bisa menghubungi ku" Ucap Mrs. Bellina seraya melangkah pergi.
Aku hanya mengangguk, dan segera memasuki ruangan kerjaku, saat aku masuk sudah ada sekitar 7 orang disana mereka semua perempuan dan mereka ada di meja kerja masing-masing.
"Maaf, aku"
"Haii kau pasti pegawai baru yang bernama Akira Eloise kan, ayo kemarilah"
Aku melangkah memasuki ruangan itu, dan aku melihat ada sebuah meja kerja kosong aku yakin itu tempatku.
"Hai,, perkenalkan aku Emma"
"Aku Akira, Senang bertemu denganmu"
"Yang disana Alice, Fionna, chole, Anna, Bianca, dan Shella"
Mereka semua tersenyum ramah padaku, aku tersenyum lega aku rasa mereka semua orang-orang baik.
"Mulai sekarang anggap lah kami seperti keluargamu, karena kita akan selalu bertemu nanti" Ucap emma.
"Iya emma benar, jangan sungkan jika kau butuh sesuatu", sambung Fiona
"Terimakasih, aku akan melakukan yang terbaik"ucapku.
Aku mulai bekerja, untuk hari pertama aku rasa semuanya lancar. Aku berharap hal yang sama untuk hari-hari berikutnya.
Next,,,
![](https://img.wattpad.com/cover/222915928-288-k550252.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny "Inside" Fate
Teen FictionTanda?? Tanda apa yang dimaksud Livian. Aku menyentuh leherku lalu aku bangkit dari tempat tidur dan berdiri di depan cermin. Kualihkan rambutku dan benar saja aku lihat ada bekas berwarna merah gelap di leherku. Apa ini ulah Livian??! Sementara aku...