6. Another Rainy Night

704 91 44
                                    

Hai :) sekali lg, jgn lupa perhatiin tahunnya ya 🐣🐣

___________________________

2012

Mark POV

Rutinitas hari ini sama saja. Bangun pagi, mandi, membuat sarapan, lalu berkutat dengan tagihan bulanan di meja makan. Kami kehabisan uang. Bukan kabar baru.

Aku menyingkirkan kertas-kertas tagihan itu saat Jackson muncul dari kamar. Dia mengucek mata, berjalan ke arahku dan memanyunkan bibir untuk meminta morning kiss. Hanya kecupan singkat. Dia bahkan belum membuka mata dengan benar.

"Kau sudah rapi." katanya sambil meraih rotinya.

"Hari ini aku akan lembur."

Jackson sudah duduk dan mulai mengunyah. Wang Jackson dengan rambut berantakannya masih saja kelihatan hot. Bahkan dengan wajah merajuknya. Dia selalu memasang tampang itu tiap kubilang akan lembur.

"Astaga. Kau bahkan tidak bisa makan dengan benar, bayi besar." Aku mengusap sudut bibir Jackson yang agak belepotan. Di luar, dia memang pria elegan yang cocok dengan setelan formal. Tipe yang hanya bergaul dengan orang beken. Tapi ayolah, Wang Jackson yang sebenarnya hanyalah bayi besarku.

"Aku sengaja. Kupikir akan kau bersihkan dengan bibirmu, Mr. Tidak-Peka." katanya, lebih merajuk lagi.

___

Rupanya lemburku hari ini tidak berakhir dengan baik. Aku selesai pukul 10 malam, saat hujan turun dengan bringas dan aku lupa membawa payung.

"Kasihan sekali dirimu." Kata Dohyun. Dia rekan kerjaku yang menyebalkan. Sebenarnya hanya bocah amburadul, versi yang lebih buruk dari Jackson. Jauh lebih buruk.

"Tenang saja, aku tak akan langsung mati hanya karena tekena air hujan." Aku membereskan meja terakhir sementara Dohyun masih sibuk di meja kasir. Aku tak tahu apa yang dia pamerkan. Tinggal di gudang tempat ini? Ya ampun, dia tak akan terkena air hujan hanya karena disedekahi tempat tinggal gratis di sini. Hidupnya samasekali tak lebih baik dari hidupku.

Dan bisa kubilang hidupku mungkin lebih baik. Hari itu ada Sam, temanku dari panti asuhan, pemiliik tempat ini. Kami sama-sama diangkat oleh keluarga kaya. Bedanya, dia diperlakukan dengan baik dan tak punya saudara angkat yang tiba-tiba jatuh cinta padanya.

"Pulang denganku saja." Sam yang gagah main mata ke arahku. "Ngomong-ngomong aku suka model rambutmu. Itu menggemaskan."

"Model rambutku selalu seperti ini."

"Ya. Artinya aku selalu suka model rambutmu." Katanya sambil berjalan ke arah pintu, siap membuka payung hitamnya.

Aku menghampirinya. Saling merangkul di bawah payung yang sama seperti yang selalu kami lakukan di panti. Sam adalah seorang gentle man. Dia selalu memperlakukanku dengan terhormat meski tak segan untuk meledek.

Sam membukakan pintu samping mobilnya, berdiri menungguiku masuk dengan tangan yang masih memegang payung. "Wow, ada jagoan..." bisiknya, lalu pintu menutup.

Aku tak mengerti ucapannya. Tidak, sampai kemudian pintunya membuka lagi, dengan kasar. Semuanya terjadi dengan tiba-tiba. Tanganku ditarik paksa. Aku keluar dari mobil. Lalu pintu dibanting lagi. Jackson. Jackson dengan payung birunya.

Aku tak pernah melihat wajah Jackson yang seperti itu. Rahang mengeras, sorot mata mengerikan, dan suara bass yang membuatku bergidik.

"Aku tak suka kau menyentuh milikku." Jackson mengatakannya pada Sam.

LET'S NOT FALL IN LOVE | MARKSON JJP GOT7  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang