Prolog

1.7K 193 164
                                    

Jangan lupa pencet bintang di ujung layar sebelum membaca ya ^^

Ramein juga kolom komentarnya biar seru.

Peninggalan jejak dari kalian jadi kebahagiaan sendiri buat aku.


Jadi, udah pencet belum nih ?

Kalo udah pencet bintang, silahkan lanjutkan.

Selamat membaca \^_^/

#####


   Di dalam sebuah gedung, sedang diramaikan oleh acara reuni SMA Pledis. Terlihat, banyak anak yang sedang berkumpul bersama teman-temannya, asyik bersenda gurau.

Termasuk beberapa anak yang asyik berkerumunan di sudut ruangan.

   "Dimana yang lain ?" tanya seorang pria bernama Jisoo.

   "Itu." tunjuk Chan.

Hoshi melambaikan tangan, dia datang bersama Seokmin.

   "Apa kabar ?" tanya Jeonghan yang berdiri di samping Jisoo.

   "Baik. Yang lain belum datang ?" tanya Seokmin.

Jisoo menggeleng.

   Selama sepuluh menit mereka menunggu, satu persatu teman yang ditunggu mulai berdatangan.

   "Kok baru pada datang sih ? Kita sudah menunggu lama tahu." ucap Jeonghan.

Seungcheol tertawa. "Kalian tidak berubah. Masih suka telat seperti dulu ternyata."

Hansol menepuk lengan Seungcheol. "Itu aib. Tidak usah diungkit."

   "Itu kan kenakalan kita semua. Lucu juga kalau diingat-ingat." ucap Seungkwan.

Mingyu menunjuk ke arah dua anak yang baru datang. "Wonwoo ! Hao !"

Wonwoo melambaikan tangan dengan wajah datarnya. Diantara mereka, hanya Wonwoo lah yang pendiam dan tertutup. Raut wajahnya terkadang sulit untuk diartikan.

   "Kalian berangkat bersama ?" tanya Jun.

Hao menggeleng. "Tadi kami tidak sengaja bertemu."

   Setelah mengetahui bahwa anggota mereka sudah lengkap, mereka pun mulai saling bertukar cerita sambil menikmati makanan yang disajikan.

   "Seungcheol ! Aku dengar, sekarang kau seorang detektif polisi ya ?"

Seungcheol mengangguk. "Jun juga."

Hao menoleh. "Oh iya ? Kalian berdua satu tempat kerja ?"

Jun mengangguk. "Kau sendiri sekarang kerja apa ?" tanya Jun kepada Hao.

   "Aku belum menemukan pekerjaan. Jadi, aku masih bersenang-senang di duniaku." jelas Hao.

   "Siapa lagi yang sudah punya pekerjaan ?" tanya Seokmin.

   "Bukankah kau seorang CEO perusahaan, Jeonghan ?" tanya Seungkwan.

   "Ya, meneruskan perusahaan Ayahku." jawab Jeonghan seadanya.

Di saat semua anak di dalam ruangan itu sedang sibuk dengan temannya, tiba-tiba seorang laki-laki berteriak dan membuat seisi ruangan heboh.

   "ADA PEMBUNUHAN !!!"

   "Pembunuhan ?" Seungcheol bermonolog.

   "Ayo, kita periksa !" ajak Jun, menarik tangan Seungcheol. Teman-teman yang lain mengikuti.

Woozi terdiam.

   "Ayo, woozi !" ajak Seokmin.

Woozi menggeleng. "Aku takut darah."


#####


   "Permisi, kami harus melihat jasadnya." ucap Seungcheol sambil terus menerobos kerumunan.

   "Maaf, kalian tidak boleh mendekati mayat." ucap salah satu petugas yang sepertinya merupakan petugas kebersihan.

Jun menunjukan kartu identitasnya. Menunjukan bahwa dirinya merupakan detektif polisi.

Orang yang berdiri di hadapannya pun bergeser, membiarkan Jun dan Seungcheol mendekat.

   Mayat itu sudah ditutupi koran, dan betapa terkejutnya Jun saat membuka koran penutup tersebut.

Orang yang terbunuh adalah salah satu petugas kebersihan perempuan. Dia tergeletak tak bernyawa dengan sebilah pisau menancap di dahinya dan sobekan besar di tengah perutnya, sehingga begitu banyak darah yang mengalir dari sana.

Seungcheol memeriksa luka-luka sambil menatap mayat perempuan itu dengan ngeri.

Jun memperhatikan baik-baik setiap goresan luka di tubuh mayat itu.

'Pembunuhnya meninggalkan pisaunya disini. Apa ini kesengajaan ? Tapi, mengapa dia membunuh petugas ini di tengah acara reuni ?' batin Seungcheol.

   "Siapa yang berani melakukan pembunuhan ini di tengah acara kita ?" tanya salah satu teman sekolah.

Jun menoleh, menatap Seungcheol.

   "Kita harus cari pembunuhnya !"

Seungcheol mengangguk.











Salah satu diantara mereka berdiri di tempat yang jauh dari kerumunan sambil menatap kerumunan itu dengan tatapan datar.

'Suruh siapa menggangguku, hah ?' ketusnya dalam hati.




>>>>>>>>>>

Gimana ? Menurut kalian seru gak sih ?

Kalo nggak seru, ya udah lah, seru-seruin aja, oke ; )

Ya belum tinggalin jejak, jangan lupa tinggalin dulu.

Biar bisa jadi sejarah, terus dijadiin monumen deh.*Ngomong apa sih ?

Ya udah, intinya, makasih buat yang udah mau baca.

Tungguin kelanjutannya ya.

See you ~

Salam sayang dari R <3

Have a nice day ^^


Finding Murderer | SVT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang