// 15 //

537 84 56
                                    

   Sore ini, Seungcheol memanggil semua temannya untuk berkumpul di taman seperti tadi pagi. Bukan untuk bersenang-senang, melainkan untuk interogasi.

   "Apa ?! Kau pikir aku pembunuhnya ?" ketus Mingyu, dia tidak terima dengan kelakuan Seungcheol yang mengumpulkan mereka semua.

   "Memangnya aku mengatakan kalau kau pembunuhnya ?! Kau sendiri yang berpikir begitu." Seungcheol ikut terbawa emosi karena sekarang emosinya sedang tidak stabil.

   "Ekhem, baiklah......Jadi, aku minta pengakuannya dari kalian, siapa pelakunya ?" Seungcheol berusaha menenangkan dirinya sendiri.

   "Menurutku, kau sudah keterlaluan, Seungcheol." celetuk Seungkwan.

   "Keterlaluan apanya ?"

   "Kau keterlaluan karena menuduh kami semua." Hansol melanjutkan maksud Seungkwan.

   "Dari semua petunjuk yang ditinggalkan pelaku, semuanya tertuju ke salah atu diantara kalian."

   "Contohnya apa, hah ?" tanya Hao.

Seungcheol terdiam. Dia sendiri sebenarnya bingung dengan semua petunjuk yang dia temukan.

   "Kau saja tidak punya buktinya, Cheol." protes Jisoo.

   "TAPI AKU YAKIN KALAU SALAH SATU DARI KALIAN LAH PEMBUNUHNYA !" Seungcheol kehilangan kendali emosi.

Jun menghela napas berat, menahan tubuh Seungcheol, berusaha menenangkannya.

   "KAU SUDAH GILA, CHEOL !" ungkap Hoshi.

   "YA, KAU BENAR ! AKU MEMANG SUDAH GILA KARENA AKU KEHILANGAN TEMAN BAIKKU SEJAK KECIL ! PUAS KALIAN, HAH ?!" bentak Seungcheol.

   "Siapapun pelakunya, aku ingin tahu, apa salahku sampai-sampai ingin melakukan balas dendam kepadaku ?" lanjut Seungcheol dengan pelan.

Setelah perdebatan yang panjang diantara sekumpulan teman dekat itu, Wonwoo beranjak dari duduknya.

    "Aku sudah muak dengan perkumpulan ini ! Aku pulang saja." ucap Wonwoo sambil melangkah pergi.

   "Jangan gegabah, Cheol ! Pikirkan baik-baik pelakunya, dan aku doakan semoga cepat kau temukan." Jisoo ikut melangkah pergi, disusul Seokmin dan Hoshi.

   "Aku akan pulang juga." Hao beranjak dari posisinya setelah berpikir, begitupun dengan teman-teman yang lain.

   "Jun ?" Seungcheol menoleh ke arah Jun yang sedang terduduk di kursi taman sambil menunduk.

   "Maaf, Cheol. Aku tidak bisa membantumu tadi. Aku tiba-tiba membisu saat hendak membelamu." gumam Jun.

   "Kau baik-baik saja Jun ?" Seungcheol mendekat.

   "Aku menerima email ini semalam." Jun mengambil ponselnya dan menunjukan sebuah email.


(Anonym_zxnmgh) send you email

Jika kau ingin mengetahui siapa aku, temui aku malam ini  ! Aku akan menghubungimu lagi nanti.


Seungcheol terdiam. "Kau akan datang ?"

   "Hanya ini satu-satunya cara agar kita mengetahui pelakunya."

   "Tapi, bagaimana jika dia malah membunuhmu ?"

   "Aku rasa, kau akan segera mengetahui pelakunya, Cheol. Tidak usah khawatir."

   "Jun. Kumohon, jangan."

   "Seungcheol, kita harus bisa memisahkan urusan pribadi dan pekerjaan. Aku melakukan ini karena memang ini adalah tugasku."

Finding Murderer | SVT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang