// 14 //

513 86 95
                                    

   Jun bergegas memasuki kantor dan menghampiri Detektif Song yang sedang duduk di depan komputer.

   "Bagaimana ?" tanya Jun.

Detektif Song menunjukan layar yang menampilkan hasil pencocokan DNA.

   "Tidak ada satu pun korban yang cocok dengan darah itu."

   "Bagaimana bisa ?"

   "Entahlah. Menurutku, mungkin itu darah milik korban lain."

   "Apa jangan-jangan darah itu milik korban yang tadi dilaporkan kepada Seungcheol ?"

   "Korban apa ?" tanya Ketua Park yang ternyata sedang ada di kantor juga.

   "Eh, Ketua.... Tadi Seungcheol ditelepon oleh seseorang yang mengatakan ada mayat asing di depan rumahnya."

   "Benarkah ? Kenapa dia tidak menghubungiku ?"

Jun menggeleng.

Tidak lama kemudian, sebuah panggilan masuk atas nama Seungcheol.

   "Halo, Cheol."

   "Emmmm.... Jun, bagaimana hasil darahnya ?"

   "Tidak ada yang cocok, Cheol. Sepertinya milik korban baru. Kau sendiri bagaimana disana ?"

   "Ya, benar-benar ada korban disini."

   "Oh iya, kau belum memberitahu rekan yang lain ?"

   "Belum. Orang yang melaporkan pun baru meneleponku saja."

   "Kalau begitu, kau sendirian disana ?"

Terdengar helaan napas berat dari Seungcheol. "Aku tidak sendirian. Ada Chan disini."

   "Chan ? Bagaimana bisa ?"

   "Mayat yang ada di depanku adalah mayat Chan."

Jun terkejut. "Jangan bercanda, Cheol."

   "Apa aku terdengar seperti bercanda, Jun ?" suara Seungcheol sedikit bergetar.

   "Oke, aku percaya. Sekarang, aku dan yang lainnya akan ke sana."

Sambungan diputus oleh satu pihak.

   "Kenapa Jun ?" tanya Detektif Kang yang keluar dari ruang dokumen.

   "Kita harus pergi ke lokasi mayat sekarang." ucap Jun.

   "Ayo semua, tunggu apa lagi ?" Ketua Park ikut bergegas.


#####


   Setelah sambungan telepon ditutup, Seungcheol berjalan mendekati mayat dan berjongkok di dekatnya.

   "Chan." lirih Seungcheol.

Dia sangat yakin kalau mayat itu adalah temannya.

   "Kenapa kau bisa begini ? Siapa yang berani menyakiti dan membunuhmu ?"

Seungcheol melihat luka-luka memar di tubuh Chan yang tidak tertutup pakaian dibagian atasnya. Luka memar dan darah kering juga terlihat di area wajahnya.

Di perut Chan, ada sebuah ukiran luka yang membentuk deretan angka.

8110770118.

Di lengannya juga ada deretan angka dengan angka yang berbeda.

290304.

Entah itu angka apa, yang jelas itu merupakan jejak yang ditinggalkan oleh pembunuh.

Finding Murderer | SVT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang