// 08 //

527 98 63
                                    

Udah pencet bintang di ujung layar belum ?

Kalau udah, langsung baca aja ya.

Selamat membaca \(^_^)/

#####


_Flashback : Before The Incident_

   Di malam hari setelah Seungcheol dan Jun mendatangi toko, Hyurin baru saja pulang dari rumah temannya. Dia pulang seorang diri dengan berjalan kaki.

Tap.

Tap.

Tap.

Hyurin yang sedang bermain ponsel itu menoleh ke belakang. Dia merasa ada seseorang yang mengikutinya. Gang yang dilalui Hyurin itu merupakan gang sepi yang jarang dilewati orang-orang. Hal itu tentu saja membuat Hyurin harus buru-buru sampai ke rumahnya.

   "Aku harus bergegas." gumam Hyurin, melanjutkan perjalanan setelah memasukan ponselnya ke dalam saku.

Brak.

Hyurin terkejut saat sebuah papan kayu melayang dan jatuh tepat di depannya. Kakinya membeku, tidak bisa melanjutkan perjalanan.

   "Kau mau menghindari aku ya ?" ketus seseorang yang berdiri lima langkah di belakang Hyurin.

   "Siapa kau dan apa maumu ?" tanya Hyurin tanpa berani menoleh.

   "Aku teman baik Hara." seseorang yang ternyata merupakan si Pembunuh itu tersenyum. "Aku ingin nyawamu. Hara ingin kau menemaninya di sana."

Hyurin yang hendak melarikan diri itu tertahan oleh genggaman tangan Pembunuh yang lebih dulu menggapainya.

Hyurin melawan, dia menendang kaki Pembunuh. Namun, apa daya, Hyurin hanya seorang gadis biasa yang tidak pernah belajar bela diri.

   "Kau tidak akan bisa melawanku !" Pembunuh meninju wajah Hyurin, membuat hidungnya berdarah. Tubuh Hyurin lunglai. Tenaga Pembunuh itu tiga kali lebih kuat darinya.

Brak.

Hyurin terkapar saat Pembunuh meninju wajahnya sekali lagi.

Sekitar mereka benar-benar sepi.

Jam sudah menunjukan pukul sembilan malam.

   Untuk menjaga agar tidak dicurigai, Pembunuh menggendong Hyurin di punggungnya. Membuat mereka seperti sepasang kekasih yang romantis.

Pembunuh membawa Hyurin ke rumahnya. Dia tinggal sendiri, di sebuah tempat yang tidak terlalu banyak penduduk.

   "Bangun !! Hey, bangun !!" Pembunuh terus-menerus menampar Hyurin yang sudah dia letakan di sofa.

Mata Hyurin mengerjap-ngerjap. Dia meringis karena sakit di sekitar wajahnya.

   "Jangan bunuh aku, kumohon !" Hyurin terlonjak dari duduknya karena dia melihat Pembunuh memegang sebuah linggis.

   "Apa saja yang kau beritahu ke kedua polisi itu, hah ?!" bentak Pembunuh, berjalan perlahan mengikuti irama langkah mundur Hyurin.

    "T-t-tidak ada." langkah Hyurin terhenti karena dia sudah berada di sudut ruangan.

    "Jangan berani-beraninya berbohong kepadaku !" Pembunuh itu terus berjalan maju, membuat lawan bicaranya tertahan di sudut ruangan.

   "T-tidak ada yang k-kukatakan."

Jleb.

   "Akkhhh !" Hyurin memegang perutnya yang baru saja terkena tusukan linggis.

Pembunuh membersihkan darah yang ada di linggis itu menggunakan tisu dan bersiap untuk menusukannya lagi.

Finding Murderer | SVT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang