// 13 //

466 84 36
                                    

   Seungcheol dan Jun pergi ke kantor menggunakan motor untuk melakukan pencarian Chan. Hao juga kembali ke rumah dengan motornya karena hari sudah semakin sore.

Untungnya, masih ada Ketua Park dan teman-teman yang lain di kantor.

   "Kami datang." Seungcheol dan Jun memasuki kantor dengan terburu-buru.

   "Malam ini libur. Kenapa kalian malah datang ?" teman-teman yang ada di dalam kantor terheran.

   "Detektif Song. Apa sampel darah dari semua korban masih disimpan ?" Jun menghampiri meja temannya itu.

   "Ya. Memangnya kenapa ?"

   "Tolong periksa sampel darah ini. Cocokan dengan darah semua korban !" Jun menyerahkan sampel darah yang dia ambil di rumah Chan.

   Seungcheol menghampiri meja Detektif Kang, ada Ketua Park yang juga sedang berdiri di sana.

   "Kau darimana, Choi ?" tanya Ketua Park yang bingung karena Seungcheol terlihat sedang terburu-buru.

   "Rumah tersangka." jawab Seungcheol. "Kang. Tolong lacak nomor ponsel ini." Seungcheol menunjukan nomor ponsel milik Chan.

Dengan cepat, Detektif Kang langsung melacak sesuai permintaan.

   "Kau sudah menemukan tersangkanya ? Siapa ?" Ketua Park terkejut.

   "Aku masih belum yakin. Tapi, dia adalah temanku dan Jun."

   "Ketemu !" Detektif Kang menunjukan sebuah titik merah di layar.

   "Itu dimana ?" tanya Jun yang ikut bergabung sambil menunggu hasil pencocokan darah.

   "Jalan Deoksugung-gil. Posisinya ada di sebuah perumahan."

   "Chan sedang apa disana ?" Jun heran.

   "Kita akan tahu kalau segera kesana." Seungcheol sudah bergegas keluar dari kantor, menaiki motornya dan langsung mengendarainya ke tempat yang dimaksud tadi.

Jun menghela napas karena ditinggal oleh temannya sendiri. "Kang. Tolong kirimkan lokasinya ke nomorku ya."

Jun pun bergegas ke motornya untuk menyusul Seungcheol.


#####


   Setengah jam perjalanan, mereka sampai di perumahan itu.

Jun melihat lokasi yang dikirimkan, terus mengikuti arah sampai posisinya pas dengan posisi Chan.

   "Aneh. Titik merahnya ada di sini. Tapi tidak ada Chan." Jun bergumam.

Seungcheol melihat sekeliling.

Mereka berdiri tepat di depan sebuah rumah kosong.

   "Rumah siapa ini ?" Seungcheol berjalan mendekati gerbang. Dia melihat papan rumah yang bertuliskan angka delapan. Sepertinya itu adalah nomor rumah.

   "Cheol ! Lihat ini." Jun mengambil sesuatu yang dia lihat tergeletak di dekat pagar.

   "Apa itu ?"

   "Kartu telepon."

Seungcheol terdiam.

Dia mengambil ponselnya, mencopot kartunya dan mengantinya dengan kartu yang ditemukan Jun.

   "Coba hubungi nomor Chan."

Jun mengangguk, mencari nomor Chan, kemudian menekan panggilan.

Finding Murderer | SVT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang