Hey Boss!

Chapter 2

▸▸▸ HEY BOSS!

.

.

.

.

⎿ Ｃｈａｐｔｅｒ 2 ⏋

.

.

.

.

𝒔𝒂𝒔𝒖𝒔𝒂𝒌𝒖 𝒇𝒂𝒏𝒇𝒊𝒄𝒕𝒊𝒐𝒏

.

.

.

©𝙬𝙧𝙞𝙩𝙩𝙚𝙣 𝙗𝙮 𝙣𝙪𝙪𝙪𝙫𝙮

.

.

✃┄┄ 𝒽𝒶𝓅𝓅𝓎 𝓇ℯ𝒶𝒹𝒾𝓃ℊ

"Selamat pagi!" Haruno Sakura menyapa sahabatnya, Ino Yamanaka yang saat ini tengah memakai mantelnya. Gadis pirang itu sudah siap untuk pergi ke tokonya hari ini.

"Pagi," Ino membalas. Tersenyum sedikit saat Sakura mengambil setangkap roti tawar selai kacang dan memakannya lahap. Juga susu hangat yang sudah Ino persiapkan untuknya.

"Hei, forehead." Panggil Ino berpikir sebentar. Ia mengecek ponselnya.

"Aku sudah mengurus semua surat lamaranmu. Ingat, ya. Jam 8 nanti kau langsung datang ke sana untuk bekerja." Ujar Ino menyipit, "ingat? Jangan sampai di pecat lagi. Sebenarnya aku sudah lelah mencari pekerjaan untukmu hingga menyisiri kota Tokyo. Kuharap ini pekerjaan terakhirmu dan kau bisa bertahan disana."

"Ya, ya, ya. Akan kuusahakan." Sakura memutar bola malas, masih mengunyah sisa roti. "Memangnya dimana aku akan bekerja?"

"Hei! Aku sudah mengirimnya lewat email! Kau tidak melihatnya?!" Kesal Ino. "Dasar. Seperti tidak niat saja."

"Memang." Sakura mencibir.

"Ck! Perusahaan Uchiha Corp. Kau tahu? Perusahaan teknologi yang menduduki peringkat nomor satu di Tokyo." Jelas Ino.

"Whoa, sepertinya aku pernah dengar." Sakura melengkungkan senyuman lebarnya. Gadis itu cukup senang sekarang. "Aku bekerja menjadi apa?" Tanya Sakura bersemangat.

"Bocah ini!" Ino melotot kesal. "Lain kali baca informasinya, jangan hanya diam saja."

"Ck, malah mengomel."

"Pekerjaanmu, semacam office girl."

"APA?!"

"Tentu saja. Kau pikir di terima disana menjadi apa, huh?" Ino mencibir. "Kesempatanmu hanyalah pekerjaan semacam itu."

"What the hell, Ino. Kau membuatku lagi-lagi benci dengan pekerjaanku." Sakura melenguh panjang. "Sial, aku tidak suka pekerjaan semacam itu."

"Coba dulu, dear. Siapa tahu kau betah disana." Ino tertawa. Beranjak dari duduknya, mulai memakai sepatu dan membuka pintu. Sebelum benar-benar pergi dari apartemen, Ino sempat berteriak untuk menggoda Sakura sekali lagi. "Kudengar, CEO disana sangatlah tampan seperti malaikat. Itu kesempatanmu!"