Part 6

63 26 4
                                    

Minggu 03 Mei 2020

Happy Reading🖤

Mata pelajaran terakhir sedang berlansung, dan aku tidak fokus mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung. ntah apa yang di sampaikan oleh pak gerry di depan, aku tidak memperhatikan nya.
Karena, pikiranku sedang ku pakai untuk memikirkan bagaimana caranya, nanti sepulang sekolah aku tidak pulang bareng kak delfa delfa itu.

Nana yang melihat aliya tidak fokus pada pelajaran pun mencoba bertanya.

"Al, lo kanapa sih?" ucap nana pelan.

"Al?" ucapnya lagi.
Tapi yang dipanggil masih asik dengan dunianya sendiri.
Nana mencubit tangan aliya pelan.

Dann...

"Awwws sakit tauu"Teriak ku sambil meringis.

'Lebay. Batin nana.

Semua orang yang tadinya sedang fokus belajar menjadi gagal fokus dan mengalihkan perhatianya pada aliya.

"Kenapa kamu teriak-teriak?" Tanya pak gerry.

Aku melirik nana dan yang di lirik sedang pura pura mencatat.

"Ehh? gak papa pak" ucap ku, tersenyum tipis.

"Jangan teriak teriak lagi dikelas saya, ini sekolah bukan hutan!" ucap pak gerry.

Memang pak gerry itu guru kiler, padahal masih muda dan cukup tampan tapi sikapnya itu lohh sebelas dua belas sama kak elang. Pikir ku.

"Iya pak maaf" ucapku sambil menunduk.

Dan pelajaran pun dilanjut kembali, dan aliya masih tidak fokus dengan pelajaran itu. Beberapa menit kemudian..

Tett teetttt (bel pulang berbunyi)

Semua murid bersorak gembira mendengar suara bel pulang berbunyi.
Tapi ada seseorang yang tidak ikut bersorak. Kenapa serasa begitu cepat sekali sih bel berbunyi.
Pak gerry sudah pergi dari beberapa menit yang lalu, satu persatu murid mulai berdesakan keluar kelas.

Nana masih duduk dengan tenang di bangkunya sambil membaca novel yang dua hari lalu ia beli. Memang kami berdua sengaja pulang sekolah akhiran. supaya tidak berdesek-desekan dengan anak lain.

"Na?" pangilku pelan.

"Hmm" jawabnya.

"Na gue harus gimana inii, gue gak mau pulang bareng kakak ituu" ucapku prustasi.

Nana yang mendengar itu di bikin gregetan sendiri, lalu ia menutup novelnya dengan kasar. Dan berucap.

"Al lo kok bego banget sihh, di ajak pulang sama cogan malah nolak."ucap nana galak.

"Iyaa emang ganteng, tapi aku takut diculik naa"ucap aliya pelan.

"Di culik?" beo nana.

"Iyaa naa makanya aku takut soalnya tadi pas dilapangan aku bikin dia kesel Jadi bisa ajakan dia mau bales dendam dengan alasan ngajak pulang bareng abis itu aku di culik dan di siksa naa" ucap aliya tanpa titik dan koma.

Nana yang mendengar itu seketika ingin membunuh aliya. Dosa gak sih bunuh temen sendiri? Bener bener bego tuh anak, mana mungkin cuma bikin orang kesel doank terus balas dendam dengan cara di siska. Kalo dia berpikiran seperti itu, mungkin sudah dari dulu gue siksa lo al, kan lo sering bikin gue kesel juga. Batin nana.

"Naa kasih saran kek jangan diem muluu.
Kamu gak kasihan apa nanti aku di siksa, terus kamu gak bisa ketemu aku lagi, terus kamu rindu sama aku sampe nangis kejer gara gara nahan rindu sama aku." ucap aliya sambil menatap nana tanpa kedip.

Aliya Kang Halu!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang