Part 12

42 4 0
                                    


Happy Reading💗

Jangan lupa⭐
Vote and comment👌

--------------


Sedangkan di meja aliya. Pesanan yang davin pesan tadi baru saja sampai. Dan Aliya langsung meminum es capucino yang tadi ia pesan. Sedangkan Davin ia malah memakan kentang goreng dengan santai sambil melihat lihat sekitar kafe.

"Vin"

"Ya?"

"Makan makanan yang kamu pesen.."

"Kenapa?"

"Emang bakal abis? Banyak banget lohh"

"Abis kok"

"Beneran?"

"Iya"

Aliya tak menyangka ternyata porsi makan Davin sangat banyak, seperti kuli.batin Aliya.

Aliya masih diam. Dan melihat Davin seperti menilai. Tapi perut Davin gak buncit tuh, terus badannya juga gak gemuk. Tapi kok bisa ya? Pikir Aliya.

"Al kenapa sih."

"Ahh gak papa hehee."

"Ya udahh ayo kita makan."

"Aku gak pesen makanan."

Davin yang sudah siap menyendokan ayam gemprek ke mulutnya terhenti.

"Al pesanan aku itu pesanan kamu juga. Jadi ayo kita makan."

Apa apaan nihh. Kok gitu sih pesanan Davin, pesanan aku juga? Berarti nanti Aliya ikut bayar donk, sedangkan uangnya hanya cukup untuk minuman saja. Pikir aliya.

"Gak ahh. Itu pesanan kamu, aku cuma pesen es doank kok."

Davin mengerti. Pasti Aliya berpikir nanti Aliya juga ikut bayar pesanannya. Dasar Liya! Batin Davin.

"Liyaa, dengerin aku. Aku tau kamu lapar tapi uang kamu gak cukupkan buat pesen makananan?"

"Kamu..."

"Aku peka sama gelagat kamu."

"Ohh gitu ya, hehee."

Davin mengenyam tangan Aliya. Lalu berucap.

"Kamu itu lagi jalan sama aku. Kalau kamu mau sesuatu bilang sama aku jangan diem aja. Nanti aku bakal beliin apa mau kamu. Kalau kamu gak ngasih tau aku, gimana aku ngerti apa mau kamu. Jadi kalau kamu mau sesuatu itu bilang sama aku. Oke!"jelas davin.

Aliya yang mendengar itu langsung melihat ke arah Davin.

"Selagi aku bisa beli apa yang aku mau, aku bakal beli sendiri Vin. Lagi pula, dari pada kamu beliin yang aku mau. Mending kamu pake uangnya buat kebutuhan kamu sendiri, kan sayang uangnya malah kamu kasih ke orang lain."

"Tapi apa salah orang yang aku sayang juga pakai uang aku? Lagi pula kamu itu bukan orang lain al."


"Ehh?"

"Kamu itu salah satu orang yang aku sayang. Jadi kalau terjadi sama orang yang aku sayang, aku gak bakal diam aja. Dan aku bakal ngelakuin apa pun buat orang yang aku sayang bahagia."

Aliya yang mendengar itu tersenyum tulus.

"Ngomong apasih, malu tau"

"Hahah sejak kapan sih seorang Aliya Jauza jadi pemalu gini."sambil terkekeh.

"Ishh beneran tau."

"Iya dehh. Denger ya al. Aku itu suka sama kamu apa adanya, aku nerima kelebihan dan kekurangan kamu. Jadi gak usah malu dan cukup jadi diri kamu sendiri gak usah niru niru gaya orang lain. Dan jangan jaim, keluarin jiwa bar bar kamu itu. Aku suka."sambil tersenyum manis.

Aliya yang mendengar itu, merasa wajahnya memerah.

Ehh tapi, katanya bilang suka sama sayang. Tapi kok gak nembak nembak sih masnya. Kan aku udah overdosis nih, sama kata kata manis masnya.

"Al muka kamu kok merah sih?"

"Masa?"

"Iya, kenapa?"

Aliya yang mendengar itu mendengus, katanya peka. Tapi kok gini aja gak peka sih. Ishh nyebelin. Pikir Aliya.

"Gak tau."jawab aliya jutek.

"Kamu sakit? Mana yang sakit bilang sama aku." ucap Davin sambil memegang pipi Aliya. Dan mengelusnya lembut.
Tanpa sadar perbutannya itu membuat wajah Aliya memerah seperti udang rebus.

"Muka kamu tambah merah"ucap davin pelan.

"Hahhh?"

Aliya yang mendengar itu. Langsung melepaskan tangan davin yang ada di wajahnya. Dan langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Kenapa?"tanya davin bingung.

"Ihh aku lagi blushing tauu" ucap aliya gregetan.

Dan Davin menupuk jidatnya sendiri. Ia baru menyadarinya..

"Kamu blushing sama siapa Al, kok bisa.?"goda Davin.

"Gak tau."

"Kamu manis tau."goda Davin.

Dan pujian itu membuat wajah Aliya tambah merah.
Davin yang melihat itu, semakin gencar untuk mengoda Aliya.

"Kamu cantik Al"goda Davin sambil menoel noel tangan Aliya yang msih menutupi wajahnya.

"Ihh Davin diem, Jangan ngomong terus"ucap Aliya dengan malu malu.

"Kenapa? Emang bener kok kamu itu lucu manis lagi"

"Ihh diem nggk"ucap Aliya gregetan.
Lalu Aliya membuka wajahnya dan menampilkan wajah yang sudah merah padam.

"Hahaa kamu lucu"

"Ihh Davin nyebelin"jawab Aliya sambil mengerucutkan bibirnya.

Davin semakin gemas dengan tingkah Aliya. Lalu Davin mencubiit pipi Aliya gemass.

"Ihh sakit tau, seneng banget cubit cubit pipi Liya nanti pipi aku memble gimana!"gerutu aliya.

"Hahah mana ada. Abisnya kamu itu gemesin pengen di karungin kalau bisa, terus di bawa pulang."ucap Davin sambil tertawa.

Aliya hanya melirik Davin sinis. Dan mengusap ucap pipinya pelan.

"Uluhh uluhhh tayang"ucap Davin sambil mengelus elus pipi Aliya lembut.

Dan semua itu tak lepas dari Pandangan Delfa dkk. Delfa kesal sendiri melihatnya, lalu Delfa berdiri dan melengos pergi keluar dari kafe. Tanpa mengatakan apapun.

"Wahh dia kesal rupanya bro"ucap Angga sambil bertos ria dengan Dimas.

"Cuss kita susul, takut nanti dia gantung  diri. Gara gara doi gak peka hahah"ucap Dimas.

Dimas dan Angga tertawa ngakak, lalu Elang berdiri dan melengos pergi.

"Hehh es balok tungguin." teriak Angga, yang melihat Elang pergi sendiri.

Lalu mereka menyusul Delfa yang sudah terlebih dulu pergi.

Tertanda.
AliyyahhR.

Aliya Kang Halu!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang