INNOCENT HUSBAND
PercintaanWritten by @dexmouul
∆
∆
∆"Iya... Sange... Nafsu... Pengen... Nanda siap buat Mas Erik."
Erik diam. Ia nampak membuka mulutnya hendak berucap, namun ia urungkan. Erik sendiri tidak tahu apa yang ia inginkan sekarang. Ia hanya merasa badannya resah saat melihat adegan-adegan tak senonoh di depannya.
Ananda mematikan layar televisi setelah hampir setengah jam menyala. Gadis itu beralih menduduki perut Erik yang tiduran tak berdaya di bawahnya. Ananda sedikit membungkuk, hendak meraup bibir Erik namun sialnya malah didorong oleh pria itu.
"Susu kamu gantung-gantung... Nanti jatuh, Nda."
Ananda berdecak sebal. Mana bisa jatuh. Mau loncat ke sana ke mari pun nggak bakalan putus dari tempatnya. Memang dasar Erik ini merusak suasana sange-nya.
"Mangkanya, Mas Erik pegangin dong! Biar nggak jatuh."
Akhirnya Ananda meraih kedua tangan Erik agar menyangga dadanya. Pria itu hanya menurut. Ia hanya takut bulatan besar di atasnya itu menggelinding, mangkanya Erik menyangga dengan sepenuh hati walau tak muat sepenuhnya di telapak tangan.
Ananda kembali menempelkan bibirnya tepat di atas bibir Erik. Perlahan ia melumat bibir suaminya itu, walau ini yang pertama bagi Ananda, tapi ia merasa paling hebat, karena Erik hanya diam saja tanpa membalas.
"Mas Erik gerakin bibirnya kaya Nanda. Kalau Nanda gigit yang atas, Mas Erik yang bawah. Kalau Nanda ke samping kanan, Mas Erik ke samping kiri."
"Tapi ini kamu gimana?"
"Ck! Nggak bakal jatoh. Tenang aja. Mas Erik cukup grepe-grepe tubuh Nanda. Biar Nanda tambah semangat."
"Grepe-grepe... Kaya remes-remes gini?" Erik mencontohkan lagi apa yang ia lakukan beberapa saat lalu. Ananda mengangguk. Ia menuntun tangan Erik agar memeluk pinggangnya.
"Nggak cuma di dada doang. Bokong, pinggang, punggung... Pokoknya semua bagian tubuh Nanda, Mas Erik remes-remes. Biar tambah cepet."
"Biar tambah cepet apanya?"
"Biar tambah cepet cintanya, Mas Erik."
Erik mengangguk. Ia patuh dengan apa yang diucapkan isterinya. Ananda melanjutkan lagi aksinya. Kali ini Erik sedikit bergerak, terlihat ragu namun akhirnya membalas. Tangan Erik pun ikut ambil andil dalam sesi perkenalan bibir mereka. Benar-benar mempraktekkan apa yang Ananda ucapkan tadi.
"Emh... hmm..."
Keduanya seperti tak ingat sekitar lagi. Bahkan Erik membalas lumatan Ananda tak kalah ganasnya. Seperti mereka sudah sering melakukan ini.
Dirasa oksigen masing-masing semakin menipis, Ananda melepas ciumannya. Terlihat lelehan air liur menetes dari sela bibirnya. Tatapan mata Erik di bawah Ananda nampak sayu, seolah tak terima Ananda melepaskan sepihak.
"Mas Erik langsung jago. Gilak! Nanda kalah."
Ananda mengelap bibirnya. Ia terkekeh geli diikuti Erik yang nampak linglung di sana.
"Nggak tau. Padahal tadi pertama begituan. Tapi rasanya enak! Aku pengen lagi boleh?"
Erik tersenyum lembut sambil terus meremas-remas bongkahan pantat Ananda. Gadis itu tiba-tiba tertawa renyah. Bahkan matanya tinggal segaris.
"Boleh-boleh. Tapi Mas Erik inget ya... Cuma boleh sama Ananda. Sama yang lainnya nggak boleh."
Erik mengangguk antusias. Ia memang hanya ingin dengan Ananda. Tidak tahu kenapa. Erik suka disentuh-sentuh sama Ananda. Ia juga suka pegang-pegang tubuh Ananda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Husband
Romance⚠️ Adult story! ⚠️ 21++ ke atas! ⚠️ Real Hasil Pemikiran Sendiri! Akan direvisi setelah tamat ~cerita dewasa pokoknya yang belum umur skip aja~ Ananda tak pernah menyangka hidupnya akan sebegini menakjubkan. Di umurnya yang masih 19 tahun, ia dipert...