⚠️ Adult story!
⚠️ 21++ ke atas!
⚠️ Real Hasil Pemikiran Sendiri!
Akan direvisi setelah tamat
~cerita dewasa pokoknya yang belum umur skip aja~
Ananda tak pernah menyangka hidupnya akan sebegini menakjubkan. Di umurnya yang masih 19 tahun, ia dipert...
INNOCENT HUSBAND Percintaan Written by @dexmouul23 ∆ ∆ ∆
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bruk
Ananda membanting tubuhnya yang hanya mengenakan pakaian dalam ke atas kasur, membuat seorang pria yang duduk di sudut ranjang terjingkat kaget. Erik, suami sah Ananda itu masih menggunakan pakaian lengkap atas sampai bawah.
"Mas, pijetin dada aku."
Ananda melentangkan tubuh, kakinya ia buka-tutup sembari matanya tertutup menunggu Erik memijat dadanya.
Erik terlihat salah tingkah. Ia tidak terbiasa bersentuhan langsung dengan perempuan. Diusianya yang menginjak 26 tahun ini bahkan sama sekali tidak pernah berpacaran. Ia selalu menjauh dari hal-hal yang berbau perempuan, kecuali mamanya. Juga, jika bukan karena dijodohkan mungkin ia tidak akan menikah.
"Biasanya yang dipijit itu punggungnya, kenapa kamu minta dadanya?"
Ananda menegakkan tubuhnya hingga berhadapan dengan Erik. Matanya menatap mata Erik yang terhalang kacamata.
"Karena dada aku capek. Dari tadi pagi pakek korset. Sumpek."
Erik diam. Ia tak berani memandang tubuh isterinya yang hanya tertutup dua helai kain, bahkan hampir tidak mampu menutupi sempurna. Pipinya tiba-tiba merona. Ia tidak terbiasa dengan situasi macam ini.
"Mas? Hallo?"
Ananda melambaikan tangannya tepat di depan wajah Erik. Cowok itu menoleh, tampak canggung sambil sesekali pandangannya tertuju ke arah dua bulatan besar di depannya. Ananda yang sadar dengan tingkah Erik, menyunggingkan senyum. Ia kembali merebahkan tubuhnya.
"Mas, deketan sini deh... Dada aku beneran pengen dipijit." Terkutuk lah Ananda dengan suara manjanya. Wajah Erik tambah merah padam. Tak disangka pria itu justru malah berdiri dan berjalan menuju lemari besar di sebelah pintu kamar mandi.
Beberapa menit kemudian dia kembali. Membawa sesetel baju tidur yang Ananda yakini itu miliknya.
"Kamu pake baju, ya? Di sini dingin. Nanti kamu masuk angin, lho."
Ananda melongo cengo. Pake baju? Hello! Ananda terbiada tidur telanjang selama ini. Ia bahkan terpaksa memakai pakaian dalam karena Erik berada dalam satu kamar yang sama dengannya, walau mereka resmi menjadi suami-isteri.
"Nggak mau. Inikan malam pertama kita Mas... Emang Mas Erik nggak pengen grepe-grepe aku?"
"Grepe-grepe itu apa?"
"Ih! Masa Mas nggak tau, sih?"
Erik menggeleng. Ananda terlihat menghela nafas panjang sambil menyunggingkan senyum aneh. Tangan gadis itu terulur menangkup kedua tangan Erik lalu ia arahkan ke atas dadanya. Ia menuntun jemari Erik meremas dua gundukan kenyal yang sedari tadi mengganggu mata cowok itu.
