8. Azalea

111 33 6
                                    

Sungguh malam Minggu dan minggu yang tidak berkesan-_-~NashwaSA🌠

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sungguh malam Minggu dan minggu yang tidak berkesan-_-
~NashwaSA🌠

***

Hari ini adalah Hari Sabtu, dan tepatnya malam minggu. Mungkin bagi sebagian orang, malam Minggu adalah waktunya untuk berjalan jalan ke mall, refreshing, atau ngapel bagi orang pacaran. Namun tidak bagi Nashwa, malam minggu baginya adalah malam terakhir mengerjakan tugas setelah seminggu, agar besoknya ia bisa bermalas-malasan.

Nashwa sekarang sedang berkutat dengan rumus matematika yang ada di laptop dan bukunya, ia berniat menyelesaikan semua tugasnya malam ini. Namun sebuah ajakan menggagalkan rencana Nashwa.

"Wa mau ikut?" tanya seorang wanita paruh baya yang baru memasuki kamar Nashwa.

"Kamana mah?" tanya Nashwa balik.
(Kemana ma?)

"Ka PVJ, ieu si papah hoyong meser sapatu ceunah," jawab Mama Nashwa
(Ke PVJ, ini katanya papa pengen beli sepatu)

"Ohh yuk atuh, Nas ganti baju heula," jawab Nashwa dan mama Nashwa pun keluar dari kamar Nashwa.
(Ohh yuk atuh, Nas ganti baju dulu)

Nashwa pun mengganti pakaiannya yang tadinya baju piyama kini menjadi sweater cream bercorak bunga bunga kecil, celana joger coklat dan kerudung segitiga berwarna coklat. Cukup simpel tapi terlihat cantik.

*****

Mereka sudah sampai di mall Paris Van Java.

"Mah, Nas kesana ya," ucap Nashwa sambil menunjuk sebuah toko miniso. Mama Nashwa mengangguk dan Nashwa segera menuju kesana.

Nashwa sedang memilih-milih headphone untuknya. Saat ia hendak mengambil salah satu headphone, tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya. "Kucing!" Nashwa terkejut.

"Kamu Nashwa, kan? Anak kelas X MIA 5?" tanya seseorang tersebut.

"I ... iya kak, ada apa ya kak?" jawab Nashwa gugup.

"Ohh kenalin gue Rafi anak kelas XI IPS 4." Mata Nashwa terbelalak pendengar penuturan orang dihadapannya ini. Rafi mengulurkan tangannya mengajak bersalaman.

"I ... Iya kak salam kenal, aku Nashwa," jawab Nashwa membalas uluran tangan Rafi.

"Ngomong ngomong, lo kesini sama siapa?" tanya Rafi santai, sedangkan tangan Nashwa yang memegang headphone sudah gemetar tidak karuan.

"Sama ma ... mamah kak, emm ... aku duluan ya," pamit Nashwa karna sekarang tangannya sudah berkeringat dan seperti ya sebentar lagi headphone di tangannya akan segera jatuh.

"Eh iya-iya, hati hati ya." Nashwa hanya mengangguk dan cepat-cepat menuju keluar.

"Huh, ih sumpah deh itu beneran kak Rafi ya? Masa bisa kenal sama aku sih," ucapnya berbicara sendiri.

Kisah di Bandung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang