9. Tiket konser

128 31 5
                                    

Nin/enin= nenek

WARNING!!! PART INI MENGANDUNG KALIMAT BAHASA SUNDA YANG KASAR!!

Happy reading!

~~~~~

"Nashwa … jadi kagak nonton Kahitna?" tanya Azalea saat mereka sedang diperjalanan pulang.

"Gak janji deh zal, kecuali kalo banyakan bareng bareng hayu aja." Azalea mengerti apa yang di khawatirkan sahabatnya ini.

"Yaudah nanti kita ajakin Fina, Andi, Maria, sama si Reno temenku," jawab Azalea sengaja mengajak Reno karna jika Andi saja maka dipastikan Andi akan dijuluki sebagai playboy.

"Eh tapi harus ada orang dewasa nya dong, biar ada yang ngawasin," ujar Nashwa yang jawabannya sudah Azalea pikirkan dijauh hari.

"Gampang lah, nanti ku ajak bibiku sama nin nya Fina," tutur Azalea yang membuat Nashwa terkejut.

"Hah? Nin nya Fina? Gak salah Zal?" Azalea sudah menduga respon Nashwa akan seperti itu.

"Iya Wa kamu belum tau ya, nin nya Fina tuh walau keliatannya udah keriputan sama ubanan tapi semangatnya sangat membara, dan Fina pernah bilang nin nya sering banget dengerin lagunya The Beatles sama Guns N' Roses," tutur Azalea yang membuat Nashwa tidak percaya dan begitu kagum dengan semangat nenek Fina itu.

"Gile gile rocker banget tuh," ujar Nashwa kagum. "Makanya aku niatnya mau ngajakin." Nashwa manggut manggut.

"Tapi ntar kita harus extra waspada." Nashwa mengernyitkan dahinya tak mengerti. "Napa Zal?"

"Beliau punya alter ego." Lagi lagi ucapan Azalea membuat mata Nashwa terbelalak. "Serem amat dah, pantes si Fina rada sinting gitu," umpat Nashwa sedangkan Azalea tertawa kecil.

"Lah terus gimana dong? Kan Kahitna lagu nya pop, kalo nanti gasuka terus marah-marah gimana?" Tanya Nashwa khawatir.

"Tenang wa, kata Fina nin nya itu suka segala genre. Asalkan yang populer pada zamannya." Nashwa hanya manggut manggut mendengar penjelasan Azalea, namun masih ada kekhawatiran yang besar dalam dirinya.

"Eh tapi kita harus cepet-cepet beli tiket nya, nanti keburu kehabisan," ucap Azalea.

"Tapi aku bilang dulu ke mama ntar malah gaboleh lagi," pinta Nashwa dan dibalas anggukan oleh Azalea.

"Tenang aja beli tiketnya nanti sore kok"

~~~~~

"Boleh kan mah?"

Dhini terlihat mengetuk ngetuk dagu dengan telunjuknya. Ia masih berpikir dan meredakan ke khawatiran pada putri semata wayangnya itu.

"Nya sok weh lah teu nanaon," jawab Dhini atau mama Nashwa yang membuat mata Nashwa berbinar.
(Yaudah lah gapapa)

"Eitss ... tapi kamu jangan jauh-jauh, jangan misah sama yang lain, kalo ada laki-laki, bapa-bapa atau ibu-ibu yang ngedeketin langsung pergi, tas nya dipegang takutnya ada copet, dan satu lagi ...," Jelas Dhini menggantungkan ucapannya. Ia mendekatkan kepalanya ke arah Nashwa sambil menyipitkan matanya menatap tajam.

"Jangan pulang kemaleman, sebelum jam 12 udah disini," ucapnya menunjuk ke arah bawah.

"I ... iya ma siap-siap," jawab Nashwa dengan gugup karna Mamanya masih menatap tajam.

"Nyanggeus, Mamah nyeuseuh heula," ucap Dhini menjauhkan kepalanya lalu berlalu menuju tempat cucian.
(Yaudah mama nyuci dulu)

"Nashwa beli tiket heula nya mah, jeung si Azalea," ujar Nashwa sedikit berteriak.
(Nashwa beli tiket dulu ya ma, sama si Azalea)

Kisah di Bandung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang