0.2 Skinship

6.7K 359 5
                                    

Warning! 🔞!

Happy reading and enjoy

Maafkan jika ada typo yang bertebaran

















Tiga hari berlalu, Sohee hanya berdiam diri di kamar saja. Dan tiga hari lalu pula kedua orangtuanya kembali dari Jepang. Suasana rumah berubah drastis, banyak canda tawa. Namun Taehyung yang tidak pernah berubah. Bahkan sering mencuri waktu untuk meminta Sohee memuaskannya.

Seperti sekarang, Taehyung tengah menciumi bibir Sohee dan meremas kedua gundukan kenyal berbalut dress selutut itu.

Bahkan Taehyung bergerak dibawah sana. Membiarkan Sohee berteriak di balik ciuman keduanya.

Taehyung menjauhkan bibirnya dari bibir Sohee dan menatap keadaan sang adik yang sudah berantakan.

"Sudah bersihkan dirimu, makan malam akan tiba. Jangan katakan apapun pada ibu ataupun pria tua itu." Setelah melepaskan penyatuan dirinya, ia membenahi pakaian dan pergi dari kamar Sohee.

Sohee terdiam, bahkan kedua matanya sudah melinangkan airmata.

Ia merosot menjadi duduk di sisi almari hitamnya. Menangis tersedu sedu meratapi apa yang telah terjadi.

Sepanjang makan malam, baik Taehyung ataupun Sohee sama-sama diam. Bahkan kedua orang tuanya sedikit merasa aneh, sebab Sohee sering memakai turtleneck belakangan ini. Mungkin fashion.

"Oh ya, ibu dengar Jimin juga ke Jepang." Sang ibu membuka suara.

"Iya, ada beberapa pekerjaan disana. Jadi aku meminta Jimin yang kesana." Ada nada bicara sedikit nyeleneh yang didengar Sohee. Terkesan sengaja, sebab pria itu tahu jika Jimin yang mengurusinya selama ini.

Makan malam belum usai, namun Sohee sudah meninggalkan meja makan. Masuk kedalam kamar dan turun dari lantai duan dan sudah membawa tas slempangnya. Berjalan keluar rumah tanpa berpamitan. Helaan nafas Taehyung terdengar pelan. Ada maksud lain Taehyung melakukan ini semua. Dan itu hanya Taehyung saja yang tahu.

Setelah makan malam, ia lantas masuk kamar. Duduk di sisi ranjang dan meraih fotonya dan Sohee beberapa tahun lalu. Dan saat itu Sohee masih kelas 3 Sekolah menengah pertama. Pipi chubby milik Sohee yang selalu dirindukan Taehyung. Namun kini gadis itu sudah menjelma lebih cantik dari sebelumnya. Taehyung adiknya sudah dewasa. Dan ia tahu jika apa yang dilakukannya selama ini salah. Ia tahu bahkan sangat tahu. Namun ia memiliki alasan sendiri. Karena ia tahu sesuatu hal yang lain dirumah ini.

Langkah kakinya terus mengajaknya pergi entah kemana tujuannya.

Melangkah pelan hingga ia berhenti di sebuah taman yang setahun lalu ia datangi bersama Jimin dan Taehyung. Kali pertama mereka berpergian bersama. Melupakan semua adegan panas ranjang yang tersimpan diotak mereka masing-masing.

Deringan ponselnya mengalihkan atensinya. Ponsel berwarna hitam legam itu menyala dan menampilkan sebuah ID.

Jimin meneleponnya.

"Halo?"

"Iya Oppa, aku disini. Ada apa?"

"Tidak, hanya merindukan adikku." ucapan Jimin membuatnya termangu sejenak. Sebelum kekehan Jimin membuatnya tersadar.

"Semua baik-baik saja, Hee?" Jimin adalah orang yang peka. Bahkan jauh lebih peka dari siapapun. Itu menurutnya.

"Kurasa kau jauh lebih tau dariku." Sohee memberanikan diri membuka suara.

Heaven From My Brother[Lengkap] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang