01

7.9K 656 505
                                    

—————————

Pagi menjadi indah saat gadis bersurai coklat gelap tampak terbangun dari tidurnya yang nyenyak. Melihat sejuk nya udara pagi dengan sedikit embun-embun lembab, binar surya ke emas-emasan bersinar terang menghalau ke wajah cantiknya.

Gadis tersebut tersentak saat seorang bibi tua paruh baya memanggil namanya dari kejauhan. "Areum bangun nak. Kau harus berangkat sekolah!"

Gadis bernama Areum ditinggalkan pergi oleh kedua orang tuanya saat ia masih menginjak usia satu bulan. Ia ditinggalkan pergi oleh ibunya yang meninggal karna sakit parah dan tidak mampu membayar pengobatan. Sedangkan sang ayah meninggal akibat kecelakaan saat sedang bekerja membangun gedung dan tertimpa besi. Sungguh amat sakit rasanya Areum mendengar bibi nya bercerita.

Areum tinggal bersama bibi dan dua orang adik kembar sepupunya bernama Joon Young dan Hana. Keduanya sama-sama menginjak usia empat tahunan. Saat ini Areum, menginjak di sekolah menengah atas kelas akhir. Bercita-cita menjadi dokter agar bisa merawat orang-orang yang sakit dan tidak mampu membayar biaya seperti ibunya dulu.

"Pagi yang sungguh cerah" Ucapnya dalam hati dengan penuh kebahagiaan. Kini tengah tersenyum lebar melihat jendela kamarnya yang dipenuhi sinar emas, matahari.

Areum berdiri dari posisi tidurnya. Segera bergegas untuk mandi dan mengenakan seragam sekolahnya yang rapi. Gadis sekolah menengah atas tersebut tampil cantik hanya memakai alat dandan seadanya. Setelah merasa siap dengan semuanya, dengan cepat ia bergegas pergi menuju dapur dimana bibinya sedang menyiapkan sarapan.

"Areum segera habiskan sarapan mu bibi membuat roti dan susu." Ucap bibi.

"Iya bibi terimakasih" Areum tersenyum dan melahap roti diatas meja.

"Nghomonhg-nghomhong Juhoon Youhng dahan Hwana kewmhana bwi?" Tanya Areum sedang mengunyah sarapannya.

"Mereka masih tidur. Areum habiskan makanmu dulu baru berbicara haduh." Gerutu bibi sedang memotong sayuran.

"Iya bi" Areum mengangguk iya.

Areum beranjak melihat kedua adiknya yang masih tertidur pulas dan mengelus kedua pucuk kepala adik sepupunya itu. "Mereka imut hehe." gumam Areum sembari tersenyum lebar.

Tak lama gadis itu berpamitan kepada bibi dan pergi berangkat menuju sekolah dengan berjalan kaki yang jaraknya tak jauh dari rumah.

Tak lupa pula Areum memakai earphone mendengarkan lagu yang disukai nya Epiphany, sesekali ia memejamkan mata, membayangkan ia di sebuah taman yang cerah dan bertemu dengan kedua orang tuanya.

"HAII AREUM SAHABATKU!" Teriak Yuni yang ada disampingnya entah kapan, membuat Areum kaget.

"Ya! kau ini Yuni selalu mengagetkanku saja!" Seru Areum kesal.

"Maaf ya Areum, wajahmu sangat imut ketika terkejut." Kekeh Yuni.

"Cih!" Decih kecil Areum kemudian berjalan sedikit cepat sehingga meninggalkan Yuni.

"AREUM TUNGGU AKUU" Teriak Yuni berjalan mengejar Areum.

Yuni adalah sahabat Areum sejak sekolah dasar, yang pada saat itu Areum diejek oleh teman sekolah nya karna ia sendiri adalah anak yatim piatu. sontak Yuni yang iba kepada Areum mencoba berteman dan tak disangka Areum adalah orang yang memiliki hati sangat baik dan tidak memilih teman.

Tidak terasa oleh waktu hingga sekolah menengah atas Yuni sangat nyaman berteman dengan Areum sehingga menjadi sahabat bahkan kadang orang-orang sekitar sering menyebutkan mereka kembar karna sering berdua.

Areum dan Yuni masuk ke kelas. Mereka selalu duduk dikelas yang sama entah itu keberuntungan atau kebetulan, tentu saja menyenangkan.

"Areum hmm." Bisikan sexy Jimin mencium leher putih Areum membuat gadis itu berteriak kencang dan tak sengaja menampar pipi Jimin.

Plak!

"Argh."

"Oh tidak Jimin ma-maafkan aku aku tidak bermaksud begitu. Kau memulai nya sih."

"Tidak apa kok sayang." Ucap Jimin lembut membuat Areum tersenyum malu.

Siapa yang tidak kenal dengan pria sexy ini? Ya namanya Park Jimin. Pria yang bisa membuat hati wanita terpikat cepat olehnya, karena gombalan mautnya, juga dengan wajah tampan dan kekayaan yang dimiliki orang tuanya.

Jimin memang memiliki rasa pada Areum karena wajahnya yang cantik serta hatinya yang tulus membuat seorang Park Jimin terpikat oleh gadis yang pintar bahasa inggris tersebut.

Areum tidak tahu bahwa Jimin menyukai nya, dirinya hanya mengira godaan yang diberikan Jimin hanya sebuah candaan saja. Gadis itu juga membuat janji pada adik-adiknya untuk serius dalam pendidikan agar mewujudkan mimpinya itu. Jimin mengetahui hal itu, ia tau hidup dan latar belakang Areum.

—————————

—————————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I Remember You | KSJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang