11

2.4K 217 277
                                    

—————————

Mulai sekarang tolong menjauhlah

Areum tengah duduk di bangku taman sendiri saja, merenung semua kejadian barusan yang ia dapat.

Gadis itu terdiam lama setelah mendengar semua penjelasan dari Jin. Perasaannya sekarang sedang bercampur aduk di benaknya.

"Apa perkataanku terlalu kasar padanya?"

"Mungkin Jin akan benci padaku, dan berpindah hati lebih cepat kan?" Gumamnya.

Seorang pria tampak berdiri dihadapan gadis itu, menimbulkan suara yang terdengar familiar baginya. "Kata siapa?"

"Ya tuhan, siapa lagi ini." Batin gadis itu.

Areum menatap lurus pria berjas dan sepatu kilat nya itu. Menggerakkan kedua bola matanya perlahan dari bawah–keatas.

"Jimin?"

"Sudah lama tidak bertemu ya, aku merindukanmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah lama tidak bertemu ya, aku merindukanmu." Ucap pria itu, kemudian duduk bersebelahan dengan Areum.

"Jimin? Kau–apa yang kau lakukan disini?"

"Ibuku dirawat di rumah sakit ini, kau sendiri kenapa disini? Langit sudah hampir gelap."

"Aku ini dokter! Ups ma–maksudku aku sedang bekerja disini sebagai dokter hehe."

"Gadisku sudah mencapai impian nya ya haha." Ucap Jimin sembari mengusap pelan pucuk kepala Areum.

"Yak! Jimin berhentilah dengan kata manismu itu." Pinta gadis itu, mengerucutkan bibir nya.

Jimin membalas dengan tawaan kecil kemudian menarik pelan pergelangan tangan Areum. "Ikut aku, aku lapar sekali."

Dari kejauhan terlihat seorang pria dengan pundak lebar.

Jin melihat semua interaksi kedua insan tersebut. Puluhan anak panah seperti menancap di tubuhnya. Tak lama itu, kemudian pergi meninggalkan tempat itu.

.
.
.

Jimin membawa Areum ke tempat resto yang tak jauh dari rumah sakit. Restoran itu terkesan mewah, banyak lukisan-lukisan milik pelukis terkenal tertera di seluruh dinding restoran.

"Anda ingin memesan apa?" Tanya pelayan yang berdiri cukup lama menunggu pesanan milik Areum.

"Astaga menu disini mahal-mahal sekali. Dompet dan kartu kreditku semuanya di dalam tas. Aku lupa membawa nya." Batinnya.

"Aku pesan Es teh saja."

"Yak apaan! Tolong buat menu seperti aku saja." Perintah Jimin pada pelayan itu.

I Remember You | KSJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang