—————————
Lima tahun kemudian.
Tampak seorang pria bertubuh jangkung, sedang duduk bersimpuh di depan tanah berbatu nisan hitam keabu-abuan bertuliskan, Eunha.
Jin, tersenyum tipis dengan pandangan hangat. Kemudian mengeluarkan bucket bunga cantik, bunga yang sangat disukai oleh mendiang istri.
Bunga Smeraldo. Hadiah yang paling berharga setiap tahunnya.
Dia mengusap batu nisan itu dengan penuh kelembutan. Makamnya terlihat cantik sebagaimana pemiliknya.
"Eunha.. Tahun ini masih sama seperti tahun-tahun kemarin. Kecuali, tahun dimana aku dan kamu ada didalamnya." Ujarnya.
Matanya terasa panas. Jin tidak bisa menahan air yang sudah memenuhi matanya. Dia berusaha untuk tidak menangis seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun terlanjur, air mata hangat telah menyucur di pipi mulusnya.
"Areum, andai kau disini. Aku sangat, sangat ingin memelukmu."
Sepuluh menit menangis. Segera ia sadar, tangannya berusaha untuk menghapus sisa air mata di wajahnya.
Lelaki berusia kepala tiga itu kemudian mencium batu nisan seraya memejamkan matanya, sebagai tanda akhir. Kemudian berjalan menuju mobil yang terparkir di tepi jalan.
Drrrtt..
'Halo?'
'Dokter Kim. Ada satu pasien darurat baru saja mengalami kecelakaan mobil.' Ujar sang perawat rumah sakit lewat panggilan telpon.
'Baik, saya sedang dalam perjalanan menuju kesana.'
.
.
.'Nak Areum jangan lupa makan roti kukus yang bibi buat, jangan sampai kau lelah dan sakit.'
'Iya bi, Areum baru saja sampai di bandara.' Ujarnya sembari mengapit benda pipih diantara telinga dan bahu nya. Kedua tangannya ia gunakan untuk mengangkat koper besar miliknya.
'Maaf bibi tidak bisa ikut- KAK AREUM! KAMI MERINDUKAN KAKAK!'
'Aku juga merindukan kal--.'
"Permisi nona, biar saya bawa koper itu ke bagasi mobil." Ucap sopir taksi yang menghampiri nya entah kapan.
"Eoh, silahkan."
'Bibi, nanti aku akan menelpon lagi jika sudah sampai.'
-Tut
Areum, gadis berumur dua puluh tiga tahun itu akhirnya meluluskan pendidikan kuliahnya. Kini sudah resmi menjadi seorang dokter muda yang sukses. Berhasil membuat sang kedua orangtua bangga sekaligus bahagia diatas sana.
Dirinya semakin cantik, kulitnya putih, berpostur badan tinggi nan ideal, badannya yang berisi, juga mata coklat indahnya. Banyak berkembang pada dirinya.
Gadis itu kembali ke negara tempat kelahirannya. Ia tidak ingin membebani sang bibi, bibi telah banyak menolong dirinya. Hingga akhirnya memilih hidup mandiri.
.
.
."Selesai! Fiuh .. ternyata melelahkan membersihkan apartemen ini sendirian." Ucap Areum mengambil minuman dingin yang berada di lemari pendingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Remember You | KSJ
Romance[020520] - [170820] Seokjin terikat masa lalu lima tahun silam akan kematian istrinya. Membuatnya menjadi pribadi yang dingin dan diam. Namun hidupnya yang suram berubah drastis ketika dia bertemu gadis remaja yang usianya sangat jauh dengannya. "Eu...