05

3.2K 398 333
                                    

—————————

"Terimakasih" Ucap Areum seraya tersenyum manis pada lelaki dihadapannya.

"Saya senang kalau bisa pergi sekolah bersamaan seperti ini." Ujar Jin sembari mengambil tas di bagasi mobil.

"Bukannya seorang guru terlalu pagi datang di jam segini? Eoh itu bagus sih tapi jarang saja ada guru datang sepagi ini."

"Tidak ada alasan." Jawab Jin tersenyum simpul. Sedangkan gadis itu hanya mengangkat kedua alisnya mendengar jawaban gurunya itu.

Cahaya silaunya matahari yang masih sangat pagi memenuhi ruang kelas milik Areum tersebut. Semua meja dan kursi masih kosong karena belum ada satu murid pun yang datang. Jin mengikuti Areum hingga sampai di kelas.

"Eoh bapak tidak ke ruang guru?" Tanya Areum tampak sedang menaruh tas di bangkunya.

"Saya hanya ingin melihat-lihat saja." Jawab Jin seraya maniknya melihat ke seluruh penjuru sudut kelas kemudian menggambar sesuatu di papan tulis.

Areum berjalan mendekati gurunya. Melihat apa yang digambar. Jin menggambar sepasang angsa berpose saling berciuman. "Bapak bisa menggambar."

Areum tak mau kalah, ia mengambil kapur dan menggambar sesuatu, tepatnya gambar seorang laki-laki yang mengenakan pakaian dokter.

Jin yang melihat itu langsung mengambil ponsel di kantong celana nya, dan memotret Areum sedang menggambar.

Cekrek!

"Yak! Bapak kenapa difoto?"

"Tidak ada alasan." Jawab Jin singkat seraya tersenyum. Gadis itu hanya memajukan sedikit bibirnya cemberut.

"AREUM!" Teriak Jin seketika membuat gadis itu menoleh kaget.

Cekrek!

"Astaga ternyata hanya ingin mengambil gambar hah." Ucap Areum seraya menyentuh dadanya terkejut.

"Maaf." Katanya selanjutnya terkekeh besar.

Tak lama Yuni sudah datang kemudian membuka pintu kelas nya, melihat sahabatnya berdua diruang kelas bersama guru tampan Jin. Areum langsung menghapus gambar yang ada di papan tulis tersebut.

"Awh! Bapak guru dan sahabat ku, kalian.. Eh maaf mengganggu silahkan lanjutkan. Ayo Jimin hihi." Seru Yuni mengajak Jimin untuk meninggalkan ruangan itu.

Jin melihat Jimin langsung cepat menarik kerah baju milik Jimin. Masih kesal dengan perlakuan yang Jimin perbuat kepada Areum.

"YA! KAU-"

"Bapak jangan! Lepaskan." Areum memotong ucapan Jin berusaha melepaskan genggaman Jin dari kerah baju Jimin.

"Tapi Areum..."

"Tolong pak, ayo kita pergi saja." Ucap Areum mendorong Jin pergi meninggalkan tempat itu. Jimin hanya diam ditempat. Melihat Areum dan Jin menjauh menghilang dari pandangan.

"Ada apa kau dengan bapak Jin?" Tanya Yuni penasaran pada Jimin.

"Hah tidak- tidak ada." Jawab Jimin. Yuni tampak bingung.

"Aku ingin ke kelasku." Ucap Jimin berjalan menjauh menuju kelasnya.

"Sebenarnya apa yang terjadi?" Batin Yuni.

Yuni yang ditinggal oleh Jimin. Berjalan masuk menuju kelas. Masih dengan manik wajah nya yang bingung.

.
.
.

Sementara Areum mengajak Jin ke kantin untuk sarapan. Gadis itu padahal sudah sarapan saat di rumah tadi. Ia hanya ingin menghindar agar tidak membuat keributan.

I Remember You | KSJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang