06

2.8K 359 391
                                    

—————————

Seminggu sudah berlalu, ujian akhir sekolah sudah berakhir, dengan kerja keras belajar seharian karena ujian mendadak yang menyebalkan.

Akhirnya liburan yang sudah ditunggu-tunggu oleh banyak siswa telah tiba, meskipun hanya diberi tiga hari untuk berlibur, itu tidak masalah. Setidaknya bisa lepas sejenak dari buku-buku belajar ini.

Selama seminggu ujian sekolah, hari-hari gadis itu selalu di isi oleh pria bernama Kim Seokjin. Mulai dari pergi sekolah, masak, makan, belajar bersama, membuat lelah seorang gadis bernama Areum itu hilang dan merasa nyaman.

.
.
.

"Bibi, Joon, Hana aku rindu kalian." Sambut hangat Areum memeluk kedua adiknya melepas rindu.

"Kami juga merindukan kakak." Balas pelukan adik-adik nya pada Areum.

"Nak Areum, tolong bantu angkat koper ini kedalam." Titah bibi.

"Iya bi, kalian pergi mandi ya, kakak akan buat makanan kesukaan kalian."

"Iya." Ucap kedua adiknya yang penurut, Areum membalas dengan senyuman.

Areum menuju dapur setelah menaruh koper, dia melihat bibi nya ingin masak untuk makan malam, segera Areum membantunya.

"Bibi biar aku saja, bibi harus istirahat."

"Tidak apa. Bagaimana ujianmu, apa sulit?"

"Tidak terlalu, soal bahasa sangat mudah! Mungkin aku akan dapat nilai tertinggi, karena, bapak Jin selalu datang kerumah dan memban-." Ucap Areum terpotong, kedua tangannya langsung ia gunakan untuk menutup mulut.

"Jin? Siapa?" Tanya bibi penasaran.

"Ah ti-tidak maksudku Y-yuni." Jawab Areum gelagapan.

Bibi yang tadi wajahnya penasaran kini menjadi tersenyum simpul sembari memotong sayur.

"Ah, bagaimana ini? Diam saja dan berbohong? wajah bibi terlihat tidak percaya. Argh Areum ayo berfikir!" Batinnya.

"Bibi?"

"Hm?"

"B-bibi m-m-maafkan Areum, kami tidak melakukan apapun, pak Jin hanya membantuku, setiap aku pulang sekolah ia memasak masakan dan kami berangkat sekolah bersama, aku menolaknya tapi ia tetap melakukan nya. Areum tidak akan membawa pak Jin kerumah lagi, tolong maafkan Areum bi." Keluh Areum.

Kemudian bibi berhenti memotong sayur. "Eoh, kenapa kau minta maaf?"

"Bibi sudah ku anggap seperti ibuku sendiri, aku ingin menjadi anak baik, tapi malah begini.." Gadis itu menundukkan kepala nya.

"Areum, kamu sudah delapan belas tahun nak. Bibi tidak akan melarangmu berpacaran, pilih lah pria yang menurutmu nyaman saat kamu berada di dekat nya." Ucap bibi kini memegangi kedua pipi Areum membuat kepalanya kini mendongak ke atas.

"Tidak bi, aku tidak menjalin hubungan dengan pak Jin, dia sudah menikah, namun istri nya meninggal karena kecelakaan pesawat, pak Jin sangat mencintai istrinya." Jawab Areum, gadis itu menggeleng kepala nya kiri dan kanan.

I Remember You | KSJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang