Bohong?

636 90 10
                                    

Sebulan sudah, Wonyoung dan Nako resmi menjadi pasangan kekasih. Hubungan mereka sedang hangat-hangatnya dan tidak segan untuk menunjukkannya kepada publik. Kontras dengan kedua kakak mereka, Hyewon dan Sakura, yang seolah menganggap satu sama lain tidak ada. Yang satu masih sakit hati sampe ke akar-akarnya, yang satunya milih sibuk dengan mengikuti olimpiade matematika sebagai pengalihan. Dan Husein dan Hasna pun juga pindah tangan kepada Wonyoung dan Nako. Biar cepet move on katanya.

Dan siapa yang menyangka tak hanya Hyewon, kakak Wonyoung yang satunya yaitu Minju, merasakan hubungannya dengan Chaewon mulai berubah. Setiap kali Minju mengajaknya pergi untuk jalan jalan, Chaewon pasti punya alasan lain. Entah itu les golf padahal Chaewon sudah sangat bagus, mengurus perusahaan ketika ayahnya keluar negeri, sibuk belajar bisnis lah....Minju kangen Chaewon yang dulu yang bucin padanya.

"Mbak Minju dipanggil Tuan ke ruang kerjanya." Minju yang melamun di ayunan taman tersadarkan oleh suara Mang Dadang. 

"Oh iya, Mang."

Minju melangkahkan kakinya menuju ruangan kerja papi nya. Ia melewati Wonyoung dan Nako yang cipika-cipiki mesra di depan tv dan Hyewon yang membaca buku sambil makan sereal di meja makan. Sesampainya di depan pintu ruangan kerja papinya, ia mengetuk pintu dan masuk, menemukan maminya juga ada disana membaca majalah. Ia duduk di sebelah maminya dan melihat papinya yang tersenyum.

"Langsung ke topik saja ya. Papi mau jodohin kamu sama anak kenalan papi." Sana melirik dari majalahnya untuk melihat ekspresi anak keduanya, yang secara mengejutkan sangat tenang dan datar.

"Oke. Sama siapa?" Kedua orangtuanya saling menatap satu sama lain.

"Kamu nggak terkejut?" Tzuyu mengerutkan dahinya.

"Memangnya untuk apa selama ini papi ngelarang Minju pacaran? Nggak mungkin kan untuk dikawinin sama Mang Dadang?" Minju menyenderkan tubuhnya ke sofa.

"Bagus kalo kamu sudah menduganya. Nanti malem mereka akan kesini. Kamu dandan yang cantik ya." Minju mengangguk nurut.

"Tapi kasih tau dulu, siapa yang papi jodohin sama Minju." Tzuyu dan Sana lagi lagi menatap satu sama lain, bedanya senyum lebar terpampang di wajah mereka.

"Anak kedua Keluaraga Son, Chaewon."














Minju tidak pernah sebahagia ini dalam hidupnya. Dia mengira dia akan menjadi anak yang dikorbankan diantara saudara-saudaranya karena hanya dia yang ditakdirkan menjadi wanita seutuhnya. Namun siapa sangka, dijodohkan dengan pacar sendiri? Yang dari dulu papinya tidak pernah suka dan restui.

Anak kedua Sana dan Tzuyu itu terus melihat pantulan dirinya di depan cermin. Ia bahkan berani bilang, tampilannya untuk acara ini jauh lebih cantik dari pesta dansa yang diadakan sekolahnya. Dari ke salon, membeli dress baru, berdandan secantik mungkin tanpa kesan berlebihan, atau bahkan berendam dengan sabun yang terbuat dari susu yang sebotol seharga jutaan.

"Gak kasian apa lo sama cermin? Bosen kali dia liatin wajah lo."

Hyewon menyandarkan tubuhnya ambang pintu dan melipat tangannya di depan dada. Ia terlihat tampan dengan setelan jas dengan dasi kupu-kupu. Si sulung tersebut awalnya tidak ingin menghadiri acara perjodohan adiknya ini, namun dia tidak punya pilihan karena Chaeyeon dan Yena pasti sibuk dengan pacar mereka masing-masing, Yujin juga tidak bisa karena dia dihukum orang tuanya setelah terciduk merokok. Meskipun sebenarnya ada orang lain, tapi kan itu masa lalu.

"Jomblo gak usah komentar. Download tinder sana. Gak bosen apa belajar terus."

Hyewon hanya tertawa pahit sebelum duduk di atas kasur Minju. Matanya menatap pantulan wajah Minju di depan cermin. Cantik juga adiknya ini.

SEME BARU GEDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang