Update setelah sekian hari, karena kebetulan lagu ini menginspirasi untuk chapter ini [SONE macam apa gue yang hampir 9 tahun ngefans tapi baru ngerasain lagu ini enak banget :')]
"Napa dah muka lo berdua? Pulang-pulang butek amat."
Chaewon meminum jus jambu buatan Minju dan bergabung dengan Wonyoung dan Hyewon yang duduk di sofa depan tv termenung. Menyadari pertanyaannya tidak direspon sama sekali, Chaewon menyalakan TV dan menonton Powerpuff Girls.
"Mas, kalo cewek tiba tiba cuek dan jutek tanpa sebab yang kita nggak tahu, itu kenapa ya?" Chaewon melirik ke arah Wonyoung yang masih menatap datar ke depan.
"Emang Nako lo apain, Nyoung?"
"Gue gak ngapa-ngapain. Dia nya aja yang tiba-tiba emosi gak jelas terus pergi ke kamarnya. Gue samperin juga malah nyuruh gue pulang. Gue chat gak dibales padahal dia online. Gue telpon ditolak."
"Lo nya yang gak peka goblok. Udah tau ngegebet cewek kayak Nako susah, malah ngobrol manis sama cewek lain. Tepat di sebelahnya lagi." Sebelum Chaewon membuka mulut, Hyewon langsung merespon dengan nada dingin.
"Pantes aja jancuk! Kalo gue jadi Nako, udah gue blokir lo dari hidup. Seme kayak gitu ngapain dipacarin. Bocah mana peka urusan gituan." Wonyoung jujur merasa tersakiti harga dirinya mendengar cercaan Chaewon.
"Terus gue harus gimana?"
"Telpon si Chaeyeon. Mbak Eunbi kan ngambekan sama emosian, pasti dia tahu caranya." Dan Wonyoung langsung menuju ke kamarnya, tak lupa membawa Husein yang daritadi bermain di atas karpet.
"Terus lo?"
"Apanya?"
"Si kembang juga ngambek kan sama lo?"
"SEMUA GARA GARA LO JANCOK! Ngapain sih lu ngasih tau dia gue semalem mabar sama Yuna? Gajadi dapet jatah kan gue..."
"Dia ngancem gue anjir."
Hyewon mengusap wajahnya kasar dan memilih untuk ke kamarnya, mungkin tidur bisa melupakan masalahnya sejenak.
"Mau kemana lo anjir?"
"Tidur lah bego. Bodo ah mau dia ngambek kek, jutek kek, cemburu lah, besok juga balik lagi." Hyewon tetap melanjutkan langkahnya ke lantai atas.
"Yaelah, malah ikutan ngambek." Komentar Chaewon dan memilih menghabiskan jusnya.
"Ada apa sih, yang? Kok ribut ribut?" Minju datang dari dapur dan duduk di sebelah Chaewon.
"Biasa kakak kamu. Sayang, maaf ya nggak bisa nemenin kamu sampe malem. Habis ini aku ada les golf soalnya." Bibir Minju langsung mengerucut, tidak ingin kekasihnya itu pergi.
"Padahal kan aku masih kangen~" Chaewon hanya tersenyum lebar dan mengacak rambut Minju.
"Besok ortu kamu belum balik kan?"
"Kata mereka sih, bakal pulang besok sore. Kenapa?"
"Besok aku ajarin golf sama berkuda mau?" Mata Minju langsung berbinar dan mengangguk penuh semangat, melelehkan hati Tuan Muda Kim satu itu.
"Sip. Aku pulang dulu ya? Makasih untuk hari ini."
"Harusnya aku yang bilang gitu. Kamu cepetan pulang gih. Ngomong mulu, nggak takut dimarahin ayah kamu kalo telat?" Chaewon pun pergi setelah mengecup dahi Minju ringan.
Tanpa mereka ketahui, si bungsu keluarga Chou daritadi menyaksikan adegan mesra kedua pasangan itu dari tangga.
"Kira-kira gue bisa nggak ya kayak gitu sama Nako? Kalo dari perkataan Bang Chaeyeon tadi sih mustahil....Aish! Bodo ah. Mending gue mikirin gimana caranya Nako mau ngomong sama gue.."

KAMU SEDANG MEMBACA
SEME BARU GEDE
CasualeMeet Chou Wonyoung, si bungsu keluarga Chou yang nggak kalah keren sama akang dan kakaknya. Dan ini cerita Wonyoung mengenai masa pubertas dan cinta pertamanya pada Hirai Nako yang lebih tua darinya.