"UNO!" Yena melempar 3 kartu dengan angka yang sama, tersenyum puas melihat keterkejutan teman-temannya.
"Si Chaewon kalo ngocok gimana sih? Nggak rata anjir. Masa Baru 3 putaran si bebek udah Uno." Chaeyeon yang merupakan giliran selanjutnya berdecih kesal dan terpaksa mengambil kartu lagi dari tumpukan kartu karena dia tidak memiliki warna hijau ataupun angka 8.
"Tau tuh. Lo aja Chae yang ngocok, gak becus emang tu orang." Kata Hyewon sebelum menyesap rokok Marlb*ro miliknya.
"Salah mulu gue di mata kalian." Chaewon yang sebelumnya mendapat 2 kartu +4 dari Hyewon hanya bisa meratapi nasib.
"Yeu, duo bapak-bapak ngomel mulu. Ngomong aja takut kalah sama gue." Yena tidak terima skill bermain kartu UNO nya diragukan.
"Idih, pede bener. Perasaan tiap kita main kartu, yang paling sering kalah elu deh, Yen." Chaeyeon melirik sekilas ke arah temannya yang merupakan juragan telur asin itu dan menaruh kartu merah bernomor 8.
"Ape Lo bilang?!"
"Eh diem anjir. Mantan nelpon nih." Pertengkaran mereka tertunda saat handphone Hyewon bergetar.
"Pelet lo ke Sakura bekerja lagi yak?" Ledek Yena setelah duduk kembali.
"Sshhh diem!" Hyewon menjauhkan dirinya agar tidak ada yang menguping.
"Halo?"
"......."
"Halo?"
"......" Cewek bermarga Chou itu mengerutkan dahinya saat tidak menerima jawaban.
"Sakura?"
"......." Masih tidak dijawab, ia mencoba sekali lagi.
"Sakura-san?"
".....Kang-chan....."
"Iya?"
"Bisa nggak........kita ketemuan?" Tiba-tiba?
".....kapan?"
"Sekarang." Hyewon tau sesuatu ada yang tidak beres dari nada bicaranya.
"Lo di rumah kan? Gue kesana sekarang." Ia mematikan rokoknya dan segera menyemprotkan cologne, lalu mengambil permen karet happy*ent Chaeyeon untuk menghilangkan aroma rokok dari tubuh dan nafasnya. Karena Sakura benci pada aroma rokok.
"Napa,bro?"
"Entah....dia cuma nyuruh ke rumahnya." Hyewon meraih jaketnya dan pergi dari basecamp mereka a.k.a cafe milik
"Waduh, apakah pertempuran diatas spring bed akan terjadi?"
"Atau malah Hyewon akan terbunuh na'as karena telah tega mengkhianati mbak kembang?"
"Anjing lo semua. Gue duluan ya."
"Yoi."
"Sakura?" Hyewon menggenggam bagian dalam saku Jeansnya saat matanya bertemu dengan mata mantan pacarnya itu.
"Uhm...hai?"
"Ada apa? Lo mau ngomong sesuatu?"
"Masuk aja dulu." Sakura menyuruh Hyewon duduk di sofa dan menuju dapur.
"Lo sendirian di rumah?"
"Hmm....mau minum?" Hyewon mengangkat alisnya pada nada dingin Sakura dan memilih untuk menjawab tawarannya.
"Air dingin aja."
"Jadi apa yang pengen kamu omongin?" Hyewon menatap lurus ke arah Sakura, yang sepertinya gugup karena tidak berani menatap kedua matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEME BARU GEDE
De TodoMeet Chou Wonyoung, si bungsu keluarga Chou yang nggak kalah keren sama akang dan kakaknya. Dan ini cerita Wonyoung mengenai masa pubertas dan cinta pertamanya pada Hirai Nako yang lebih tua darinya.