Budayakan Vote sebelum membaca
Terima kasih :)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Semakin hari, Wendy merasa hubungannya dengan Joy semakin merenggang. Itu karena Joy jarang menghubunginya kecuali jika Wendy menghubunginya terlebih dahulu. Wendy selalu menerima jika memang Joy sibuk dengan pekerjaannya. Tanggal ulang tahun Joy semakin dekat, Wendy bahkan sudah membeli tiket pesawat untuk keberangkatannya ke Paris. Dia juga merahasiakan keberangkatannya ke Paris pada Joy, dia ingin memberi kejutan pada kekasihnya itu.
Wendy bangun dari tidurnya yang begitu nyenyak, dengan menghirup udara pagi yang segar dia berniat untuk lari pagi mengelilingi komplek perumahan.
Dia memasang airpods di telinganya, kemudian melakukan pemanasan di depan rumahnya. Pandangannya teralihkan ketika melihat Irene sedang duduk di pinggir jalan di depan rumah, terlihat wajah sembab Irene diiringi kekhawatiran. Wendy ingin menyapanya tetapi dia merasa tidak enak, akhirnya dia memulai lari paginya melewati Irene yang sedang berdiri. Wendy mencoba menyapa Irene dengan senyum sembari melewatinya tetapi sepertinya tatapan Irene kosong. Wendy membiarkan dan melanjutkan larinya.
1 jam kemudian Wendy selesai berolahraga dan kembali ke rumahnya, dia masih melihat Irene duduk di depan rumah. Karena rasa penasarannya selama ini akhirnya Wendy memberanikan diri untuk menyapa Irene.
"hai, bagaimana kabarmu ?" tanya Wendy sedikit hati-hati.
"baik" jawab Irene singkat, Wendy kemudian langsung duduk di samping Irene dan membuatnya sedikit terkejut.
"hmm, bolehkah aku bertanya ?" tanya Wendy.
"ada apa ?" Irene balik bertanya.
"hmm, aku selalu melihatmu duduk di sini bahkan waktu itu kamu menangis dalam keadaan basah kuyup. Sebenarnya apa yang kamu tunggu atau apa yang sedang kamu lakukan ?" tanya Wendy, Irene hanya diam menatapnya.
"aaah jika kamu keberatan untuk menjawab tidak apa-apa, maaf jika aku lancang" tambah Wendy kemudian berdiri dari duduknya.
"aku menunggu kekasihku" jawab Irene sembari berdiri.
"aaah, sangat romantis kamu menunggunya setiap hari di depan rumah" sahut Wendy.
"dia tidak pulang, sudah hampir 6 bulan" ucap Irene.
"dia ke mana ?" tanya Wendy lagi berhati-hati.
"aku tidak tahu, dia hanya bilang kalau dia sedang banyak pekerjaan dan dia tidak bisa pulang" jawab Irene lagi.
"aaah begitu. Dia beruntung memiliki kekasih sepertimu" Wendy tersenyum menunduk.
"memangnya kenapa ?" tanya Irene menatap Wendy.