6

548 106 4
                                    

Budayakan vote sebelum membaca

Terima kasih :)

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Malam ke-3

Irene terlihat berdiri di depan rumahnya menatap langit yang sudah mulai menyuguhkan rintik hujan, sudah hampir setengah hari dia berada di sana menunggu kekasihnya yang masih tidak kunjung tiba. Air matanya mulai mengalir seiring dengan rintik hujan yang mulai deras.

Wendy, yang sudah sangat hafal jika Irene akan berada di luar langsung bergegas keluar dari rumah dengan menggunakan payung. Dia berlari menuruni tangga dari halaman rumahnya dan langsung menghampiri Irene ketika Irene sudah dalam keadaan basah kuyup.

"apa kamu gila ? kamu bisa sakit !" Wendy sedikit membentak Irene sekaligus memayunginya.

Irene tidak menjawab, dia menatap Wendy dengan isakan tangis. Wendy tidak bisa berbuat apa-apa kecuali menenangkannya dengan canggung mengelus bahu Irene. Cukup lama hujan berhenti dan Wendy dengan sabar menunggu Irene yang terus menangis, walaupun dia juga sudah basah kuyup karena memayungi Irene.

1 jam berlalu, hujan berhenti seiring dengan tangisan Irene. Wendy yang lelah karena cukup lama berdiri kemudian duduk di pinggir jalan di depan rumah Irene. Dia terdiam, sedikit kedinginan karena basah kuyup. Irene yang tidak mengatakan apa-apa kemudian langsung masuk ke dalam rumahnya meninggalkan Wendy yang masih terduduk. Wendy hanya melihat punggung Irene yang berjalan masuk ke dalam rumahnya.

"apa yang ku lakukan ?" Wendy tertawa menertawakan dirinya sendiri.

"hanya orang bodoh yang melakukan hal ini" Wendy geleng kepala kemudian kembali pulang ke rumahnya.

Wendy bergegas untuk mandi karena cukup lama berhujan-hujanan. Setelah selesai dia kembali ke ruang tengah, menatap keluar jendela ke arah rumah Irene. Dia tidak melihat Irene ada di sana, ingin sekali dia menghampiri Irene memastikan bahwa Irene baik-baik saja tetapi dia tahu bahwa itu akan terlihat lancang.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Bel rumahnya berbunyi, Wendy bergegas untuk melihat siapa yang datang. Saat dia membuka pintu, dia melihat Irene ada di hadapannya dengan tatapan sedih. Dia seperti ingin menangis lagi tapi masih berusaha dia tahan.

"masuklah..." Wendy menawarkan.

"tidak usah, di sini saja" Irene duduk di lantai teras rumah Wendy.

Wendy tidak bisa memaksa dan akhirnya ikut duduk di teras rumahnya setelah menutup pintu.

Wendy tidak bisa memaksa dan akhirnya ikut duduk di teras rumahnya setelah menutup pintu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"ada apa ?" tanya Wendy berhati-hati, Irene hanya diam menunduk.

"jika kamu tidak ingin menceritakannya tidak apa-apa, aku hanya akan duduk diam menemanimu di sini" tambah Wendy.

11:11Where stories live. Discover now