17 (END)

1.3K 124 13
                                    

Budayakan vote sebelum membaca

Terima kasih :)

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

1 minggu kemudian...

Besok adalah hari kepindahan Wendy ke Jeju, sejak seminggu yang lalu dia tidak pulang ke rumahnya melainkan tinggal di rumah Yeri dan dia juga menunda keberangkatannya ke Jeju. Hari ini dia akan pergi ke rumahnya untuk mengambil pakaiannya dan memastikan apakah semua barang yang akan dia kirim ke Jeju sudah siap, sebelumnya dia meminta Yeri untuk merapikan rumahnya.

Wendy menyalakan mesin mobilnya bersiap untuk pergi.

"Eonnie, apakah kamu yakin tidak ingin aku temani ?" tanya Yeri yang akan pergi ke kedai.

"hmm, iya. Aku hanya sebentar, setelah itu aku akan menyusulmu ke kedai" jawab Wendy.

"baiklah kalau begitu, hati-hati yaaa. Aaah iya, bagaimana jika kamu bertemu Irene?" Yeri khawatir.

"hmm, aku tidak tahu. Tapi mungkin aku akan bersikap biasa saja, terlalu jahat jika aku mengabaikannya" Wendy tersenyum kemudian berpamitan pada Yeri.

Di perjalanan Wendy berpikir bagaimana dia harus bersikap jika dia bertemu dengan Irene, tidak mudah bagi Wendy selama ini untuk berusaha mengabaikan dan tidak peduli dengan posisi Irene saat ini. Dia khawatir Seulgi semakin menyakiti Irene, tapi di sisi lain dia berusaha untuk tidak mencampuri urusan orang lain.

Wendy telah sampai di depan rumahnya, dia memarkirkan mobilnya di garasi. Sebelum naik ke halaman rumahnya, dia melihat ke depan jalan rumah Irene dari balik tembok. "aah, dia tidak ada di sana. Syukurlah jika Seulgi benar-benar kembali padanya dan tidak membuatnya menunggu lagi" ucap Wendy dalam hati. Diapun kemudian menaiki tangga rumahnya dengan sedikit berlari, tapi betapa terkejutnya dia saat sampai di halaman rumahnya.

"Wendy-ssi..." Irene yang ternyata berada di teras rumah Wendy langsung berlari ke arah Wendy dan langsung memeluknya.

Wendy terkejut, Irene menangis sejadi-jadinya. Wendy balik memeluk Irene untuk menenangkan sembari mengelus lembut punggung Irene.

"ada apa ? kenapa kamu menangis ?" tanya Wendy dengan pelan.

"aku minta maaf, maafkan aku karena terlalu mempercayai Seulgi" sahut Irene terisak.

Wendy menghela nafas dengan masih menenangkan Irene, kekhawatirannya terjadi dan bodohnya dia malah pergi dan tidak mencoba menyapa Irene saat melihat Irene duduk di pinggir jalan. Wendy melepaskan pelukannya kemudian menatap Irene dan menghapus airmatanya.

"aku juga akan menangis jika kamu tidak berhenti menangis" ucap Wendy, tapi tangisan Irene semakin menjadi-jadi.

"baiklah, aku akan menunggumu sampai kamu berhenti menangis" tambah Wendy kemudian mengajak Irene duduk di teras rumahnya.

11:11Where stories live. Discover now