Budayakan vote sebelum membaca
Terima kasih :)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
6 bulan berlalu setelah kejadian melihat Joy selingkuh, Wendy memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya di perusahaan dan hanya melanjutkan bisnisnya. Pikiran tentang Joy sudah sirna sepenuhnya karena dia menyibukkan diri di kedai kopinya. Tidak terasa cabang kedai kopinya semakin banyak, semua penghasilan yang tadinya dia tujukan hanya untuk Joy sekarang dia pakai untuk bersenang-senang, memberikannya pada Yeri dan sebagian ia tabung.
Hubungan pertetanggaannya dengan Irene pun berjalan baik, Irene masih dengan kebiasaannya menunggu kekasihnya pulang di depan rumah. Terkadang Wendy hanya melihatnya tanpa menyapanya hanya karena dia tidak mau mengganggu Irene. Jadi dia hanya akan memperhatikan Irene dari rumahnya, apalagi jika hujan turun Wendy selalu memastikan Irene tidak berhujan-hujanan lagi.
Setiap hari Wendy selalu pulang malam, biasanya sebelum pulang dia akan pergi makan malam bersama Yeri. Kali ini dia ingat akan Irene dan bermaksud untuk membelikan Irene makanan sekaligus mentraktir Irene karena keberhasilan bisnisnya. Wendy pun memutuskan untuk menemani Irene menunggu kekasihnya di depan rumah.
"untuk siapa makanan itu ? apakah kamu masih akan makan sampai di rumah nanti ?" tanya Yeri bingung.
"tidak, aku membelikannya untuk Irene" jawab Wendy.
"apa ? kamu bahkan memperhatikannya sekarang" Yeri menatap Wendy dengan tatapan curiga.
"bagaimana aku tidak memperhatikannya ? aku melihatnya setiap hari di depan rumahnya" jawab Wendy.
"dia gila ya ? apakah semua pengangguran seperti itu ? hanya duduk dan berdiri di depan rumah" sahut Yeri.
"dia menunggu kekasihnya" tambah Wendy.
"kekasih ? bukankah dia tinggal dengan kekasihnya ?" Yeri jadi heboh.
"dia berkata kalau kekasihnya tidak pulang dan aku tidak tahu sudah berapa lama" jawab Wendy.