~RAJA dihati RATU~
A story by a Prasastitrisnaa
.
Follow my social media account
Instagram : prasastitrisnaa
Facebook : prasastitrisnaa
(。♡‿♡。)
Kini dalam sebuah ruangan khusus terdapat lebih dari tiga puluh anggota geng motor berkumpul. Mereka fokus mencermati penjelasan dari sang ketua. Sudah lebih dari sepuluh menit mereka sibuk dengan alur strategi penyerangan yang disampaikan oleh ketua geng tersebut. Lalu seorang gadis tiba-tiba melontarkan pertanyaan kepada seorang laki-laki yang sedang menjelaskan strateginya.
“Bang, lo yakin dengan kita memakai formasi penyerangan itu kita berhasil? Menurut gue itu terlalu banyak risiko. Dengan banyaknya anggota yang menyebar benteng kita mudah dihancurkan.” setelah itu sang ketua tadi mencoba berpikir dan disusul anggota lain dari geng tersebut berpendapat.
“Gue setuju sama lo, Vi. Kenapa kita nggak memperkuat benteng kita dengan penambahan pasukan dari sisi kiri dan kanan? Namun kita tetap waspada pada saat penyerangan nanti. Sebagian ada yang menyerang duluan, setelah mereka merasa kuat dengan pasukan awal kita yang sedikit, kita langsung serbu secara bersama pasukan terakhir bertahan,” ucap Alpard wakil ketua geng motor itu.
“Oke, kita pakai formasi itu. Gue rasa itu juga lebih baik dari formasi yang gue jelaskan tadi,” akhirnya sang ketua bernama Agam itu memutuskan untuk menggunakan formasi berdasarkan usulan dari seorang gadis dan anggotanya yang dirasa cukup baik untuk penyerangan.
Anggota lainnya pun juga setuju dengan keputusan ketuanya. Lalu mereka menyudahi diskusi tersebut. Setelah itu Agam segera menghampiri seorang gadis yang duduk di kursi panjang sebelah kanannya, karena Agam memiliki kursi pribadi sebagai tahta sang ketua di geng tersebut.
“Vi, lo gak lapar? Cari makan keluar, yuk!” Agam pun berinisiatif mengajak gadis berambut panjang bergelombang itu untuk keluar membeli makanan. Hal ini karena gadis itu belum makan sama sekali setelah pulang sekolah dan langsung menuju markas geng ini.
“Mager gue, Bang. Nitip aja sama anak lainnya. Kanne kayaknya mau keluar, deh,” balas gadis itu.
“Hm, iya deh. Gue nyari Kanne dulu diruangan sebelah.” l
antas setelah itu Agam keluar dari ruangan luas yang merupakan tempat khusus untuk diskusi bagi geng tersebut dan hanya dibalas ‘oke’ dengan isyarat tangan oleh sang gadis.“Kanne!”
Merasa dirinya dipanggil seseorang Kanne pun menoleh. Juga sebagian anak geng tersebut ikut menoleh kearah sumber suara.
“Sini, lo!” lalu lelaki bernama Kanne tersebut segera menghampiri seseorang yang memanggilnya.
“Kenapa?”
“Lo katanya mau nyari makan, gue nitip! Sekalian sama Revida juga,” Kemudian Agam menyerahkan uang seratus ribuan kepada Kanne.
“Oke,”
“Anak lainnya emang udah pada makan?” tanya Agam pada Kanne.
“Gak tahu juga gue. Bentar dah gue tanyain mereka dulu,”
“Woii! Lo pada lapar kaga?” teriak Kanne pada anak-anak lainnya.
“Ya lapar lah, bro.”
“Gak usah ditanya lagi,”
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJA dihati RATU
Novela Juvenil[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Aku selalu berharap bahwa kamu akan datang Datang kepadaku Dan memberiku sebuah kepastian Mengenai tergantungnya sebuah hubungan Aku tidak dapat untuk mengakhiri Karena pada dasarnya Aku mencintaimu sampai detik...