Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*** "Mey pokoknya kita harus ikut makrab fitom," tegas Lena.
"Kita gabisa dong biarin Cinta gitu aja!" ujar Lena lagi saat melihat Nameysha- perempuan yang biasa dipanggil mey ini hanya terdiam dengan mata yang fokus kepada drama korea 'Kingdom'.
"Ke enakkan dia! Garela gue saha- "
Ucapan Lena terpotong oleh sautan malas dari Meysha,"Shttt udah lah, lu tenang aja okay? Lu lupa gue siapa? Ga mungkin gue biarin musuh gue tenang bebas ga ada beban setelah apa yang dia lakuin ke gue."
Jawaban dari Meysha membungkam Lena, tetapi emang dasar cewek kalo belum dijelasin gimana nya A - Z ngga bakalan diem.
"Tapi, Mey! Okay give me one reason why i should trust you now," tegas Lena dengan mata yang menatap tajam Meysha.
Meysha memutar matanya malas dan mendengus,"Gue bakal bales dengan cara gue sendiri! Pokoknya masih coming soon. Nanti kalo udah release, bakal booming sendiri. Dan pasti lu amazing banget sama rencana gue kali ini."
Walau terlihat menggampangkan, tetapi Mey adalah tipe yang memikirkan segala nya sampai jauh. Sejauh iklan pipa air yang mengalir sampai mata air.
"Hilih, gaya lu sok keren banget!Awas aja lu nanti nangis. Jangan ke rumah gue lagi," cibir Lena mengulang kejadian dimana Mey datang ke rumah Lena jam 2 pagi naik motor, dengan hoodie dan celana pendek hanya menyuruh Lena menjadi saksi bahwa dia akan balas si Cinta.
Begal? Apa itu begal? Mey tidak mengenal kata itu.
Mey lebih mengenal kata, gigi di balas gigi dan mata dibalas mata. Simple tapi kejam. Psikopat.
"Anjir! Kan bener! Gue udah duga nih si Ratu nya Kaga hamil. "
Mey mendumel sendiri dengan drama korea yang sedang memperlihat bahwa Ratu di kerajaan yang sekarang sedang terkana wabah zombie, ternyata tidak hamil dan malah menginginkan semua wanita yang hamil untuk diambil anaknya tetapi bayi nya harus laki - laki untuk menjadi penerus kerajaan ini menggantikan putra mahkota.
Seolah - olah apa yang dia dan Lena bicara kan sudah selesai.
Lena menaikan ujung bibir nya sarkas dan menoyor kepala Mey,"Serah pokoknya udah ngasih saran. Bocah batu!"
Mey mengusap kepalanya yang di toyor sembarangan oleh Lena.
Udah di fitrahin nih kepala, batin Mey
"Bacod. Lu pulang kapan? Ngusir nih gue," ujar Mey sambil mem-pause film nya.
"Gataudir ya lu. Awas aja lu kerumah gue! Gabakal gue bukain pintu," ketus Lena.
"Lah pinteran dikit napa. Ya gue minta bukain Mba Siti lah. Ribet amat."
"Sumpah ya, kalo bukan sahabat udah gw labrak lu," kesabaran Lena sudah habis untuk Meysha. Lena memilih membuka pesan dari pacarnya yang dia abaikan karena fokus dengan setan satu ini.
Tinn Tinn Tinn, suara mobil pacar Lena.
"Noh! Bebeb Mimik lu udah jemput. Hush hushh," usir Mey saat mendengar Mimik, pacar nya Lena jemput ke rumah Meysha.
Sebenarnya nama asli dari pacar Lena adalah Mikeylo Achmad Putro. Tapi saat kenalan, Meysha merasa namanya ga cocok sama wajahnya yang alim dan lugu khas jawa itu. Jadi dia manggil nya Mimik aja.
"Tai! Mertua gue udah ngasih nama cakep - cakep, malah jadi Mimik. Asli dia sabar banget, ga marah masa waktu temen nya jadi manggil dia Mimik gara - gara lo!"
Lena mendesis sebal saat mengingat bagaimana nama aneh itu kini menjadi nama panggilan semua orang dikampus ke pacar kesangan nya ini.
Mey hanya terkikik dan tidak merasa bersalah atas hal tersebut.
"Ngadi - ngadi aje lu, nikah belom udah ngaku jadi mantu aja," kata Mey sedikit ngegas.
"Lah, gue udah feeling waktu pertma kali ketemu, kalo bonyok nya itu adalah mertua gue," jawab Lena semangat.
Cinta pada pandangan pertama sama cowok sudah biasa, tapi pada orang tua? hanya Lena dan Tuhan yang tau.
"Ya udah, gue bakil dulu," Lena pamit sembari membawa tas dan buku matkul statistik hari ini.
"Hmm ati ati, pokoknya langsung pulang, ga usah ngebucin! Inget sahabat lu masih galau. Jadi sebagai sahabat, harus ikut merasakan apa yang di rasakan sahabatnya!" teriak Mey ke Lena saat ingin menutup pintu kamar nya.
Lena memberi jari tengah nya ke arah Mey dan menutup pintu dengan keras.
Kalo lagi patah hati semua nya harus ikut patah hati gitu? Sorry ya Lena tim bucin jadi mata nya ketutup sama emoji lope lope.
***
Hari ini rencana nya , ia ingin pergi ke Grand Indonesia dulu karena disuruh mengambil pesanan mama nya di butik. Karena GI terletak sebelum kampus nya, dan kebetulan hari ini hanya ada 1 matkul sehimgga pulang nya lebih awal dari biasanya.
Drttt Drtt Drtt
Lena
Dimana? ikut rapat ga? Di tunggu di sekre sama yang lain. Read
Gabisa, lgi nurutin si nyonya besar dulu. Read
Okok, Gue kabarin yg lain. Read
Mey menutup aplikasi chatting dan beralih ke Instagram. Buka snapgram lalu scroll home terus refresh instagram. Begitu terus selama kurang lebih 10 menit.
Ga ada yang seru, batin Mey.
"Mba, ini pesanan nya," panggilan dari pelayan toko sembari memberikan satu paper bag merek toko itu membuat Mey menutup Hp nya dan berterima kasih sambil mengambil paper bag itu.
"Terima kasih telah berbelanja kepada kami," ucap pelayan itu tersenyum dan membukakan pintu ke Mey.
"Iya, sama - sama mba."
Setelah keluar dari toko itu, Mey mengabari mama nya bahwa pesanan nya sudah ia ambil dan meminta tambahan uang karna sudah jadi kurir pesanan nya itu.
Mey melihat jam tangan nya yang menunjukkan pukul satu siang. Mey memutuskan ke Gramedia untuk membeli satu tambahan buku untuk matkul hari ini yang di sarankan oleh dosen tersebut.
Di tempat lain, lelaki dengan tinggi semampai, kulit kuning langsat, dan lesung pipi yang terlihat saat tertawa. Manis. Bersama perempuan yang terihat sedang memilih dan membandingkan buku yang ada disana, dengan lelaki yang berada dibelakang nya. Mengikuti setiap langkah perempuan tersebut.
*** Makrab : Malam ke akraban Fitom : organisasi fotografi
