4. Cari masalah

33 5 6
                                    


Bulan menjadi yang paling bersinar dimalam hari, tetapi ketika aku masih merasakan kegelapan bukan kah bulan sudah kehilangan peran nya?

Bulan menjadi yang paling bersinar dimalam hari, tetapi ketika aku masih merasakan kegelapan bukan kah bulan sudah kehilangan peran nya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🥀🥀🥀

Biasanya, selalu, dan pasti. Waktu selesai kuliah dan mau pulang entah kenapa kaum hawa ini selalu ke kamar mandi buat touch up.

Sebenernya motivasi mereka dandan mau pulang apa sih?

Meski binggung dengan tingkah absurd kaum nya, tapi Mey juga melakukan hal yang sama. Jangan tanya motivasi nya apa dandan pas mau pulang, karena Mey juga gatau.

Susah nanya sesuatu ke cewek, ditanya  gatau tapi tetep dilakuin.

"Hai Mey," sapa seseorang ketika baru masuk kamar mandi.

Mey melihat dari pantulan cermin saat dia memoleskan sedikit lipcream di bibir mungilnya.

Teman bareng waktu ospek fakultas, Aisyah. Sekarang dia memang jarang ketemu karena berbeda jadwal kuliah.

"Eh lu syah, mau kemana?" tanya nya sekilas sambil meratakan lipcreamnya.

"Mau ada kelas tambahan Pak jamil" jawab Aisyah sambil merapikan kerudung nya.

Fyi, Pak jamil ini salah satu dosen yang disukain oleh banyak mahasiswa disini. Alasan nya tidak pelit nilai dan jarang memberi tugas. Tapi alasan utama nya waktu Satrio nanya kating yang satu UKM dengannya, karena Pak Jamil suka ngajak mahasiswanya mabar bareng. Tapi itu ga berlaku untuk angkatan maba seperti Mey.

Mey mengganguk paham dan memasukkan lipcream ke tas nya."Gue mau ke sekre dulu, duluan yee."

"Yoi, tiati"

Mey mengacungkan jempolnya dan keluar dari kamar mandi.

"Mey! Gue mau ngomong."

Mey berhenti tepat  di depan pintu kamar mandi. Mey menoleh dan melihat Cinta disana yang memandangnya sinis.

"Mo ngomong apaan, cepet. Gue sibuk," desak Mey

Mey  dan Lena menjauh dari kamar mandi,  menuju ke tempat kosong samping kamar mandi yang biasanya jadi tempat buat ngerokok cowok disini.

"Alesan lu apa kayak gitu?"Cinta melipat tangan nya di dada dan memandang Mey tajam.

"Apan sih! Ngomong tuh yang jelas."
"Ga usah sok superior deh lu, ngeliatin nya biasa aja! Berasa suci banget apa lu ngeliatin gue kayak gitu." balas Mey ngegas dan balas menatap matanya Cinta.

"Lu mikir ga sih?kal--"

"Ga." jawab Mey cepat

"Gue belom selese ngomong."

"Peduli amat gitu gue?"
"Minggir! Kanjeng ratu mau lewat."

Mey menabrak bahu Cinta dan melewatinya.

SEREINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang