🥀🥀🥀
Mereka semua sekarang berkumpul di depan sebuah gerbang besar yang di tumbuhi lumut hijau yang tebal.
Setelah tadi mereka selesai istirahat, mereka dikumpulkan lagi lalu berjalan kaki menuju tempat ini.Denger kabar angin, kata nya kita mau main maze runner. Buat yang gatau game maze runner itu kayak labirin.
Meysha fine aja yang penting game nya bareng – bareng, bukan sendiri. Dia takut kalo nyasar beneran terus ga bisa balik.
Terus tiba – tiba di balik labirin ada dunia lain. Kayak vampire gitu, terus Meysha jadi cewek yang punya darah suci dan direbutin semua vampire disitu. Terus ada jacob kw yang nolongin dia disana. Tapi di takdirin sama edward kw. Ya udahlah Meysha sama dua – dua nya aja, gantian hari jadi pacar biar adil.
Kalo nanya Meysha nonton twilight ? jawaban nya tidak. Terus tau itu dari mana?
Sudah pasti tidak lain tidak bukan, sinetron yang tayang di salah satu stasiun TV.
“Okay. Sekarang seperti yang kalian tau, game ini appetizer lah ya sebelum main course kalo kata chef Juna.”
“Jadi nanti kalian jalan – jalan aja, nikmati kenyasaran kalian sama pasangan kalian. Disini nanti tiap pasangan 2 orang. Jadi nanti kalian ambil undian, dan di cocokin sama teman kalian ya.”
Kak Adam selaku divisi acara memulai pembuka acara game ini. Meysha dan kak Adam lumayan dekat, karena kak Adam receh dan friendly parah. Jadi ga canggung walau sama kating.
Semuanya mulai mengambil undian, dan langsung bertanya siapakah yang sama nomornya.
“Emang deh beb kita jodoh," ucap Lena bahagia. Karena nomornya dengan nomor pacarnya sama, sehingga mereka akan menjadi pasangan di game ini dan real life.
“Iya yang,” jawab Mimik singkat dan membenarkan rambut - rambut kecil yang menutupi mata Lena.
“Sama siapa lu pada?” Lena mulai melihat nomor undian Jae dan Meysha yang ada di samping nya.
“ 2 sama 15?”
“No. Dev,”panggil Lena. “Nomor lu 2 ama 15 bukan?”
“Bukan sama kalian semua gua, sama anak kelas sebelah,” bisik Reno pelan ke Lena.
Lena mendelikkan matanya,”Siapa? Cewek apa cowok?” tanya Lena dengan hati - hati.
Reno menurunkan bahu nya.
Males menjawab kenyataan bahwa dia harus sekelompok sama cowok mendayu dari kelas sebelah yang dulu waktu awal masuk sempet dia gibah bareng – bareng.
“Dua dua nya.”
“Hah! Maksudnya?” Lena masih belum mudeng maksud Reno.
“Ck. Si Firman, berlagak bego lagi lu.”Reno berdecak sebal menatap Lena.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEREIN
RomanceKedatangan yang membawa ketenangan. Kepergian yang membawa kenangan. Klise tapi menyakitkan untuk dirasakan.