◎one

2.4K 201 12
                                    

"Hyunjin-ah,"

Namja yang dipanggil itu menghentikan langkanya. Menghembuskan napasnya dengan kasar. Tak lama kemudian, pandangannya menangkap sebuah tangan menyodorkan kotak makan padanya.

"Kau tidak memakan sarapan mu. Lagi. Jadi, ku bawakan makan siang untuk mu. Maaf, karena justru tidak membawakan sarapan mu pagi tadi,"

Namja dengan jas almamater navy itu berbicara panjang lebar. Hyunjin tidak suka mendengarnya. Ia hanya merespon dengan gerakan mengambil kotak bekal itu dan berlalu begitu saja.

Meninggalkan namja tadi yang hanya mengulas senyum kecutnya. Ia sudah sering melihat Hyunjin dengan reaksi seperti itu. Tapi, tetap saja. Ada rasa perih mengganjal.

Tak ingin memikirkannya, namja itu pun berlalu. Memilih pergi ke perpustakaan untuk sekedar mengerjakan tugas-tugasnya daripada pergi ke kantin. Entahlah, itu sudah jadi rutinitas. Di kampus, ia memang terkenal pendiam dan jarang berinteraksi dengan sekitar. Bukan berarti dia introvert, ia hanya merasa tak punya waktu untuk itu. Ia punya banyak hal yang harus dilakukan. Dan soal teman, ia memang tidak punya banyak. Tapi, cukup.

• • •

Sret

"Habis dari perpus lagi, Ho?"

Lee Minho, namja itu mengangguk menjawab temannya. Ia lalu mendudukkan dirinya di kursi. Melepaskan jas almamater yang sedari tadi melekat di tubuhnya. Temannya itu hanya memperhatikan gerak gerik Minho.

"Kusut amat tuh muka. Kenapa? Hyunjin lagi?"

"Diamlah Changbin,"

Changbin, teman Minho itu hanya menghembuskan napasnya lelah. Lelah dengan tingkah temen seperjuangannya ini.

"Sudah kubilang, akhiri saja," Minho menoleh malas.

"Dua bulan. Terlalu awal," ujarnya singkat. Changbin merotasikan bola matanya jengah.

Memang, Minho dan Hyunjin itu menjalin hubungan. Baru dua bulan sih. Tapi, di mata Changbin, hubungan mereka itu aneh. Ia ragu jika semua itu terjadi atas unsur perasaan.

Tentu saja aneh. Bagaimana tidak? Berawal dari Hwang Hyunjin yang bahkan tidak pernah terdengar ia seorang gay, tiba-tiba datang ke meja tempatnya, juga Minho makan di kantin dan mengajak Minho pacaran. Sontak semua orang terkejut. Semua, bukan hanya Changbin. Seisi kampus tau, Hyunjin itu straight, bukan gay. Bahkan mantan Hyunjin itu modelannya Yeji, Ryujin, juga Mina.

Parahnya lagi, Minho mengiyakan ajakan Hyunjin. Bodoh. Satu kata itu meluncur begitu saja dari mulutnya ketika ia berbicara empat mata dengan Minho saat Hyunjin pergi dari kantin. Alasan klise Minho membuatnya ingin meledak.

"Aku juga menyukainya," begitu kata Minho saat itu. Iya- oke. Minho memang gay. Tapi masalahnya adalah- kenapa harus Hyunjin? Yang setres itu siapa sebenernya? Hyunjin yang tanpa angin tanpa hujan nembak Minho atau Minho yang hanya berdasarkan rasa 'suka' menerima ajakan Hyunjin untuk berpacaran.

Masa Hyunjin mendadak jadi gay? Atau malah bisex? Itu yang jadi pertanyaan Changbin. Sebagai teman yang baik, Changbin hanya berusaha untuk mengamankan Minho dari hal-hal buruk di sekitarnya. Termasuk hubungannya dengan Hyunjin.

• • •

Sementara itu, di sisi lain wilayah kampus, Hyunjin dengan malasnya menyodorkan kotak makan pada temannya Seungmin.

"Makan tuh, males aku,"

Seungmin dan Felix yang sedari tadi nyemil dan ngobrol di kantin menatap terkejut kedatangan Hyunjin. Ditambah lagi Hyunjin datang dan menyodorkan sebuah kotak makan.

"Lagi?" tanya Seungmin. Felix mengambil kotak makan itu dan membukanya.

"Wow, Minho sunbae begitu memperhatikan asupan makanmu sepertinya," ujar Felix ketika melihat isi kotak makan yang berisi makanan bernutrisi. Ia pikir itu hanya sandwich atau semacamnya seperti biasa. Kali ini berbeda ternyata.

Seungmin melirik kotak yang dibuka Felix. Ia bergumam woah juga. "Felix benar. Kali ini beda tuh. Yakin mau kasih ke aku?" tanyanya pada Hyunjin tanpa menoleh. Sibuk dengan kekagumannya dengan ketelatenan Minho membuat bekal yang seperti itu.

Anggukan Hyunjin menjadi respon singkatnya. Ia sibuk mengotak-atik ponsel pintarnya sambi menyesap minuman yang dibelinya tadi.

"Kau yakin tidak mau memakan bekal dari Minho sunbae?" Hyunjin berdecak.

"Tidak. Lagi pula, Bomin sudah mentraktir ku tadi. Kau ingin aku mati kekenyangan?"

Felix dan Seungmin hanya saling melirik. Mereka merasa sikap Hyunjin cukup keterlaluan sebenarnya. Ya- walau ini sudah biasa, tetap saja. Hyunjin terlihat tidak punya akhlak sekali.

"Sesekali, cobalah menghargai orang lain.Minho sunbae khususnya. Mau gimana pun juga, dia itu kan pa-"

"Kalian mau makan itu atau menceramahi ku? Kalau tidak mau dimakan, aku akan membuangnya,"

"Eh- jangan di buang dong!" seru Felix yang langsung mendekap kotak makan tadi.

Dan setelahnya, Felix lah yang memakan bekal itu. Seungmin hanya mencomot sedikit karena ia sudah makan siang tadi. Ia hanya heran, masakan Minho itu khas homemade sekali. Tapi, Hyunjin tidak pernah minat mencicipinya. Sarapan, makan siang, bahkan makan malam. Hyunjin lebih sering memesan makanan dari luar atau bahkan langsung turun ke jalan mencari tempat makan hanya untuk sekedar makan malam. Sarapan? Hyunjin lebih suka makan di kantin pagi-pagi. Begitu juga makan siang.

Seungmin jadi penasaran, seperti apa reaksi Minho jika ia tau bahwa pacarnya yang bernama Hyunjin itu tidak pernah menghargai apa yang Minho usahakan. Dan juga- apa inisiatif Minho sehingga ia tetap memasak untuk sarapan dan makan malam, saat tau Hyunjin tidak pernah memakannya.

Apa- semuanya akan berjalan seperti ini sepuluh bulan ke depan? Apa akan ada kata putus dari mulut Minho dalam kurun waktu itu? Apa hubungannya yang jelas tidak sehat ini akan terus berlanjut?

Tapi, Hyunjin itu bukan orang yang kenal kata kalah. Jika dalam kurun waktu sepuluh bulan itu hubungannya dan Minho berakhir, ia kalah.

Itulah- satu satunya alasan mengapa hubungan ini harus tetap berjalan. Sayangnya, Hyunjin tidak pernah berusaha untuk menghindari kata putus keluar dari mulut Minho. Yang jelas, Hyunjin tidak akan membiarkan hal itu terjadi begitu saja.












t b c

semoga ini amuse kalian yang sedih gegera berita empat hari lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

semoga ini amuse kalian yang sedih gegera berita empat hari lalu.

•The Miracle• [𝑙.𝑚ℎ//ℎ.ℎ𝑗] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang