CINTA YANG KABUR

8

Yanti menunggu kedatangan orang yang akan menjemputnya.

Dun! (Nada dering)

Yanti melihat skrin telefon lalu mengangkat.

"Ya Raiden... Mana kau?!" lelaki itu berbahasa korea membuatkan Yanti terkejut.

"Hello? I can understand what you said..." balas Yanti.

"Ouh... I'm sorry... i think my friend give me a wrong number..." Lelaki itu membalas.

"No... no... it correct... I know Raiden... He said have someone take me here..." Yanti cepat berbicara sebelum lelaki itu menamatkan panggilan.

"Ndae?! Wah... Chinca Dae.... bak..." Lelaki ditalian terpegun.

"What you say?" Yanti pelik.

"That's you?" Lelaki itu menyoal.

"Huh?!" Yanti mula hairan lalu melihat sekeliling.

Seorang lelaki muda berbaju pelayan hotel melambai.

"That you?" Yanti melihat lelaki yang melambai.

"Yes!" Lelaki itu menjerit dari seberang jalan lalu melintas selepas mematikan talian.

"May I help you? Thank you..." lelaki itu mengambil beg bagasi.

"Let's go..." lelaki itu menghulurkan tangan tapi Yanti menggeleng.

"Don't worry I not a child..." Yanti melintas bersamanya.

"May I know your name?" Lelaki itu menyoal selepas membuka enjin kereta.

"Yanti... just call that..."

"I'm Jeonghu... Han Jeonghu..." Jeonghu mengundurkan kereta lalu memandunya diatas jalan.

Lelaki kat Korea ni memang babyface ke ape? Kalau diorang jadi pondan mesti tak prasan...

Hati Yanti mula merengek teringat wajah Raiden yang bersih dan gebu seperti bayi yang sedang tidur.

Di Apartment Louise,

Yanti diiringi Jeonghu ke pintu rumah Raiden.

"This Raiden house..." Jeonghu menunjuk pintu moden dihadapannya.

"Thank you..." Yanti melemparkan senyuman selepas melihat Jeonghu menunduk dan meninggalkannya.

Yanti melihat tombol pintu.

"Eh?... Kenapa pelik benor tombol pintu ni..." Yanti melihat tombol pintu lalu memulas.

"Eh? kenapa tak boleh buka... nak marah si Fath tu sebab tak bagi kunci pintu, tak nampak pulak lubang kunci..."

Yanti teringat pasal kata laluan yang dihantar oleh Raiden.

"Password? mana butang nombornya?" Yanti melihat tombol pintu itu.

Tiba-tiba seorang gadis yang memakai uniform sekolah hadir membuka pintu rumahnya.

"Excuse me..." Yanti memanggil.

Gadis itu memandang.

"Can you teach me how to use this door..." Yanti menyoal sambil menunjuk tombol pintu.

"First time you come to Korea?" Yanti mengangguk lalu gadis itu mendekat.

"First you need to swipe up this box." Gadis itu menolak tudung kotak yang berada di atas tombol.

"And tap your password home..." Gadis itu membiarkan Yanti menekan password rumah.

Tit... tit... tit... tit...

Yanti menekan password yang tertera diatas skrin telefon.

"And then push this box... until you heard alarm like...ti, li-ling... but if you tap the wrong password that alarm sound like.... ting ting..." Lalu gadis itu menekan kulit kotak skrin bernombor itu.

"Wah... great..." Yanti terpegun lalu memulas tombol pintu.

"Unnie..." Yanti melihatnya.

"Who are you?" Gadis itu menyoal.

"Yanti..."

"No... I mean do you have a relationship with this owner house?" Gadis itu tersenyum.

"Ouh... I just him friend..." Yanti menipu.

"Really... your friend very hot... I like him... He my type...by the way enjoy in Seoul..." Gadis itu memasuki rumahnya.

Hot? Ee... type kau hot dog tu ka adik oi... aduh... Jeonghu elok gi...

Hati Yanti merungkap kebencian lalu menutup pintunya.
_________________________
Ndea - Huh (Nae/dae bermaksud 'Ya', 'Ndae' pun sama bermaksud 'Ya', tapi apabila kita terkejut(!) atau pelik(?) 'Ndae/Dae/Nae' akan berubah menjadi 'Ya/Apa/Huh ' takenote* 'Nae,Dae,Ndae' adalah sama maksud, cuma setiap negeri di Korea mempunyai loghat so ia berdasarkan orang tu guna yang mana)

Chinca-Betul/sangat/amat/sungguh atau perkataan yang sama maksud dengannya.

Daebak-Hebat

Unnie-Kak/Kakak/awak (Panggilan untuk orang yang lebih tua tapi hampir sama lingkungan usia)
________
3 Mei 2020