9.Menikah

226 72 5
                                    

Apakah diri ini salah Jatuh hati dengan seseorang yang sudah melingkar cincin diJari?

Apakah ini Ujian bagaimana diri bisa lebih menguatkan?
Aku ingin pergi namun ia selalu saja Mendekati,
Kali ini aku belajar menyikapinya biasa saja,
aku berusaha tidak ingin
terlalu percaya diri,
barangkali ia hanya membutuhkan teman untuk diajak jalan,
Barangkali Mungkin aku hanya  sebagai teman dalam kesepian,
barangkali mungkin aku yang terlalu memaknai lebih tentang perasaan ini.

Tiba-tiba Mas aiman kemudian mengabari "Aina Mas mau menelvon"

(Dia selalu saja datang diwaktu yang tepat ketika suasanaku sedang penat)

Kemudian ia langsung beralih kepanggilan.

"Assalamu'alaikum aina" Mas Aiman

"Wa'alaikumussalam mas" aina

"Aina sedang apa? Gimana kabarnya" Mas aiman

"Alhamdulillah baik mas,sedang Duduk saja" aina

"Ohh begitu ya" Mas aiman

"Iya Mas,ohiya Mas Aiman umur berapa?" Aina

"Mas Umur 23 aina memang kenapa?" Mas aiman

"Umur sudah Matang,pekerjaan sudah jelas juga,tapi mengapa sepertinya Mas Aiman tidak mempunyai perempuan? Apa  Mas tidak ingin mau menikah?" Aina

"Nanti nunggu Aina sudah siap" mas aiman

"Haha,apasih mas...Aina Masih lama, kuliah juga Masih semester 3, masa sudah mau Menikah, lagian aina juga baru mengenal Mas beberapa bulan kemarin"  Aina

(Memang Usia diantara kami tidak terpaut jauh disaat itu pula umurku 21 tahun,aku sengaja bertanya mengenai umur agar aku bisa lebih mudah mencari tahu keingintahuanku tentang Cincin yang melingkar dijari Mas Aiman itu)

Kemudian mas aiman berkata..

"Haha,Mas hanya bercanda aina,
"Mas sudah Menikah " mas aiman

(Aku terdiam cukup Lama,Seketika itu Hatiku hancur,duniaku rasanya seketika berhenti. untuk apa selama ini ia mendekati jika ia sudah menikah? Mau dikemanakan hatiku Mas? Sudah membuat nyaman namun ternyata kau sudah mempunyai pasangan)

"Oalah Mas sudah menikah? Sejak kapan Mas?" Aina

(aku berusaha bersikap baik-baik saja seakan tidak ada apa-apa dengan hatiku, seakan banyak ingin tahu padahal sebenarnya aku menguatkan hatiku)

"Sejak Bulan Desember aina,kebetulan Mas dengan istri Mas sudah berpacaran lama sekitar 5 tahunan lalu  kami baru menikah  sekitar 3 bulan kemarin setelah menikah kami berjauhan karena diantara kami sama-sama sibuk bertugas, mas yang mengabdi  disini, sedangkan dia mengabdi disana sebagai perawat.
sesekali mas menyempatkan pulang kalau ada liburan lama" Mas Aiman.

"Oalah baru menikah kemarin-kemarin dong berti ya Mas, hehe selamat ya". Aina

(Aku berfikir lagi dalam hatiku
Mengapa baru menikah bulan-bulan kemarin, tapi kau membuatku nyaman? seakan semua yang kita dilewati bulan kemarin engkau tak pernah menyadari bahwa hatiku sudah kau curi)

"Iya terimakasih aina, kapan-kapan nanti Mas kenalkan dengan Istri Mas" mas aiman

"Waahh tidak usah lah mas, hehe" aina

"Nanti Mas ajak ke surabaya deh, itung-itung ngajak kamu jalan-jalan Refreshing gitu" Mas Aiman

"Hehe, janganlah. Gak enak sama istri mas kalau saya diajak kesana" Aina

"Gapapa Aina,Tenang saja" Mas aiman

"Iya kapan-kapan saja yah Mas hehe" Aina

Setelah hampir memakan waktu lamanya akhirnya aku tertidur sambil diam-diam aku menahan sesak meneteskan air mata tanpa banyak bicara, sampai aku lupa bahwa panggilan itu Masih saja tidak berhenti sampai pagi.

Lagi-lagi seperti itu dia bisa menyempatkan waktu untukku cukup lama,seperti rasanya ia tidak ada yang diprioritaskan selain aku, namun kali ini aku sadar aku siapa, lagi pula Mas aiman sudah bercerita kalau ia sudah menikah..kali ini aku ingin mundur berusaha Menghilangkan perasaan-perasaan yang sudah lama terpendam.

Bagaimana dengan hatiku ini Mas?
Lebih baik jangan menyapa lagi,jika ragamu sudah ada yang memiliki...

------------------------------------------------------------------

"Selamat Menikmati Kisah Bahagia berakhir duka, selamat menikmati Hati yang tersayat ketika sudah dekat namun tak mampu mengikat"

Next part..
Jangan lupa vote And Comment yaa🤗

SoftboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang