14.Malam

140 34 3
                                    

Setelah pintu mobil dibuka kan Mas Aiman
Aku langsung diam.. kemudian Mas Aiman langsung berkata

"Ko diam? Ayo Masuk" Mas Aiman

"Duduk didepan Mas?" Aina

"Iyaa didepan" Mas Aiman

"Gapapa mas? Beneran?"  Aina

"Iyaaa, beneran.." Mas Aima

(Aku langsung kaget..ini untuk pertama kalinya aku duduk bersampingan didepan mobil bersama mas Aiman)

Setelah aku Masuk ke mobil pintu mobil pun mas Aiman yang menutupnya aku tak sempat menutup karena baru masuk pintu langsung ditutup Mas Aiman..

Aku diam, aku kaku.. aku bingung harus mengawali seperti apa,

"Aina.." Mas Aiman

"I i iya mas"  Aina

"Ko diam?" Mas Aiman

"Iya aina bingung mas tempat ATM ny diamana gak nemu-nemu" Aina

(Aku sengaja mengalihkan kegugupanku dengan pura-pura mencari tahu tempat Atm yang akan kami tuju)

"Oalah haha tenang saja, nanti mas antarkan kok gausah takut tenang saja,
Ngomong-ngomong aina gak kangen apa sama mas?"  Mas Aiman

"Haha apaan sih mas,gak lah biasa aja" Aina

"Ya barangkali aina kangen tapi bungkam haha, kan kemarin mas pulang ke surabaya aina juga ikut pulang ke cirebon" Mas Aiman

"Itumah karena liburan kuliah mas, jd dari pada aina bosen dikos-an terus ya aina pulang saja, lagian libur lama juga"
Aina

"Haha iyaiya, ohiyaa aina sudah Makan belum?" Mas Aiman

"Sudah mas" Aina

"Yah kirain belum padahal mau mas ajak makan bareng" Mas Aiman

"Gausah mas, hehe,," Aina

Setelah cukup lama Akhirnya sampai ditempat ATM yang dituju..

"Udah sampai ini tempat Atm nya"
Mas Aiman

"Wah pantas saja gak nemu-nemu sejauh ini ternyata,kalau tahu sejauh ini sih tadi aku tidak nekat cari kesana kemari, ujungnya gak nemu juga. Ini sih terlalu jauh dari yang aina cari ditempat tadi"
Aina

"Haha..kamu saja yang kurang faham, sidah dikasih tahu masih saja nyasar" Mas Aiman

"Ya kan aina tidak mau merepotkan barangkali mas sibuk, dikasih tau alamat ya aina mangguk-mangguk saja barangkali deket, eh tahu-tahunya jauh"
Aina

"Ya sudah aina Ambil uang dulu yaa" Aina

" sebentar-sebentar" Mas Aiman

(Mas aiman langsung keluar membuka kan pintu mobil ke arahku)

Ya Allah Mas..kuatkan hatiku.. sadarkan aku bahwa kamu bukan milikku..

"Loh..mas  aina bisa buka pintu sendiri lho..kok dibukakan terus" Aina

"Gak ppa..yaudah sana, apa mau mas antar kesana juga?" Mas Aiman

"Gausah, gausah mas disini aja. Tunggu sebentar yah" Aina

"Iyaa iyaa.." Mas Aiman

(Setelah beberapa menit akhirnya aku menemuinya didepan mobil,sama seperti tadi ia kembali membuka kan pintu mobilnya)

"Mas..ya Allah..Haha gausah dibuka kan pintu terus..,aku jadi merasa merepotkan mu" Aina

"Tenang saja,Silahkan Masuk aina yang cantik" Mas Aiman

"Hahaha.." Aina

(Aku masuk dan kembali kami berdua dimobil)

"Ohiya mas kapan mas pulang ke surabaya" Aina

"Aina sepertinya ingin sekali ya Mas pulang?" Mas Aiman

"Bukan begitu mas, kan mas katanya mau pindah, sebentar lagi ya jadi aina tanya" Aina

"Mungkin sekitar 1 bulan lagi" Mas Aiman

"Ohhiya Mas" Aina

"Iyaa, semangat ya kuliahnya" Mas Aiman

"Iyya mas ..loh mas ini kok kejauhan ya sepertinya?" Aina

"Di Arah sana macet, mas putar arah pilih jalan yang gak macet" Mas Aiman

"Tapi kan malah lebih jauh mas.." Aina

"Ga papa, tenang saja" Mas Aiman

(Dia sepertinya mengulur-ulur waktu agar waktunya lama..)

"Halah sengaja ya biar lama" Aina

"Haha engga kok engga, ayo sambil ngobrol lagi.."  Mas Aiman

"Ngobrol apa, orang tadi aja ngobrol terus gak sampai-sampai" Aina

"Ahaha, iyaiyaa lihat lho ini bentar lagi sampai" Mas Aiman

"Iyaa mas," Aina

(Setelah hampir beberapa menit akhirnya sampai)

"Mas makasih ya," Aina

"Sebentar dulu, motormu dimana?" Mas Aiman

"Disana.." Aina

"Yasudah,nanti dulu turun mobilnya. Mas parkir dlu  nanti kesana bareng mas" Mas Aiman

"Dih tapi kan malu nanti ..." Aina

"Ada Temen mas?" Mas Aiman

" i iya" Aina

" gak papa, tenang aja. " Mas Aiman

Akhirnya sesampainya diparkiran motor disana kami berdua berdampingan..

"Mas aiman makasih ya, sudah mengantarkan aina" Aina

" iyaa sama-sama aina" Mas Aiman

Aku pulang sambil menangis dalam laju kendaraan yang cukup sedang, rasanya Hancur ingin berusaha biasa, hati Masih saja  tetap luluh dalam sikapnya.

_____________________________________________

"Kita hanya kepingan takdir yang tak mungkin akan bersatu bila Mana rasa tak saling Menyatu"

Jangan lupa vote and comment yaa 🙏

SoftboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang