Prolog

724 45 12
                                    

Di keheningan malam, ditemani dengan taburan bintang di langit yang gelap, seorang laki-laki sedang mengemut permen susu strawberry sembari sesekali ia mengacak-acakan rambut hitam legamnya. Banyak sekali yang ia pikirkan malam ini, kemudian sebaris kalimat keluar begitu saja dari mulutnya setelah permen susu nya itu habis.

"Aargghh sial Bang Jevan, laknat banget si. Gara-gara dia gue harus nikah dan itu sama cewek yang ngga gue kira!"

Seketika muncul sosok gadis cantik nan imut yang berpenampilan berantakan karena gadis itu pastinya sudah tertidur tetapi terbangun mendengar teriakan tadi.

"Heh! Kenapa lo teriak-teriak gitu? Ngga jelas lo!" ucap gadis yang kini sudah berada disamping laki-laki itu. Laki-laki itu terdiam, tak mengucapkan sepatah kata pun. Dan kini gadis itu paham, mungkin. Paham dengan apa yang sedang dipikirkan oleh lelaki disampingnya ini. Setelah menepuk bahu kokoh disampingnya, gadis itu berkata yang kemudian dijawab anggukan pertanda bahwa laki-laki itu juga membenarkan perkataan gadis itu.

"Astaga, takdir memang lucu banget si. Takdir yang buat gue harus nikah muda dan itu gue harus nikah sama lo".

Lalu keduanya terdiam dan saling tatap untuk beberapa detik, tatapan yang menyiratkan bahwa semua pasti akan baik-baik saja, mungkin.

***

Assalamualaikum...
Gimana-gimana nih puasanya hari ini, lancar ya pastinya.
Ini baru prolog, semoga kalian mulai suka walaupun baru part prolog. Gue belum bisa memastikan kalau part-part selanjutnya akan berhasil dengan baik buat kalian enjoy, tapi gue selalu berusaha buat itu. Tetep setia ya nunggu update an cerita ini.
Vote and comment guys, don't forget!!!.
See you,
Wassalamualaikum...

Salam,
Oliph
May'3 2020

My Badboy HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang