Happy reading all🌷
.
.
.
.Weekend kali ini Gege gunakan untuk membeli kebutuhan rumah yang sudah habis. Tapi sebelum itu ia seperti biasa membersihkan seluruh isi rumah. Gege itu gadis yang sangat suka kebersihan. Melihat sedikit debu saja dirinya sudah tak tahan.
Dengan menenteng ember berisikan air dan pel didalamnya ia mulai mengepel seluruh lantai yang ada di lantai atas itu. Semua ruangan di lantai dua sudah ia pel. Kini giliran lantai bawah yang perlu ia pel. Sesekali kegiatan mengepelnya terhenti ketika ia menyeka keringat yang menetes di dahi hingga lehernya. Rasa lelah memang ia rasakan namun ia puas jika semuanya bersih tanpa debu.
Selepas mengepel lantai ia beralih dengan tumpukan bajunya dan baju milik Bobby yang akan ia cuci. Kali ini tugasnya tidak terlalu berat hanya memasukan tumpukan baju-baju itu ke dalam mesin cuci lalu ia tinggal menunggu beberapa saat. Setelah semua pakaian sudah bersih dan wangi ia bawa ke halaman belakang untuk ia jemur. Perutnya yang sudah berteriak meminta untuk diisi membuat kegiatan menjemur Gege dipercepat.
Tak ada yang spesial sarapan kali ini hanya nasi goreng sosis dengan kerupuk udang yang ia goreng tadi. 2 porsi nasi goreng sudah siap untuk disantap. Tanpa menunggu siapapun Gege langsung memakan nasi goreng buatannya sendiri. Saat ia beranjak dari kursinya untuk mencuci piringnya suara langkah kaki terdengar mendekat ke arahnya. Tanpa ditebak pun Gege sudah tau siapa orang itu.
"Hoam," Bobby yang sibuk mengucek-ngucek matanya hingga merah langsung berhenti melihat satu porsi nasi goreng yang beraroma sedap itu. Tanpa ada niatan untuk mencuci mukanya atau menyikat gigi terlebih dahulu ia langsung saja menyantap sarapannya. Gege yang melihat bergidik jijik, "Heh lo makan gak sikat gigi dulu? Minimal cuci muka lo tuh yang ileran dimana-mana."
"Bodo. Laper gue, lagian lo sama suami gak ada sopan-sopan nya ye."
Menaikan salah satu alisnya Gege membalas omongan Bobby, "Dih suka-suka lah."
"Sekarepmu. Udah lah berisik amat si lo. Biarkan suami mu yang tampan ini untuk sarapan dengan tenang,"
"Abis itu lo cuci piringnya terus jemur semua baju lo di belakang. Enak aja udah gue cuciin tinggal gue jemurin. Ogah pisan," ujar Gege.
Benar. Gege tidak mau dengan begitu mudahnya menjemur baju-baju Bobby. Kalau hanya sekedar mencucikan bajunya itu tidak masalah.
"Duain. Gue juga ogah, males amat. Itu kan kerjaan elo sebagai istri," ujar Bobby tak peduli dengan ucapan Gege.
Gege yang mendengarkan itu menghentikan langkahnya lalu, "oh ogah? Males? Oke ngga masalah, gue tinggal bilang mamah Rosa bahwa anak nya yang katanya tampan bin penurut ini gak mau bantuin gue,"
"Ck lo mah sukanya ngancem, cepu lo! Gak baek lo ngancem-ngancem suami," ujar Bobby kesal.
"Ah gitu aja cupu. Katanya badboy yang suka clubing, maennya cewek eh diaduin ke maknye takut. Ululuh," ejek Gege puas.
"Iya elah nanti gue cuci plus jemur baju, puas lo hah?!"
"Oh so pasti puas," ujar Gege tersenyum puas.
Setelah mengatakan itu Gege melanjutkan langkahnya menuju kamarnya yang ada di lantai 2 bermaksud untuk mandi dan melakukan persiapan sebelum dirinya pergi. Tapi sebelum melakukan ritual mandinya ini, ia sempatkan untuk membuka hp nya yang tergeletak di atas meja riasnya. Hanya ada notif dari beberapa grup chat dan ia memilih membukan grup chat dirinya dengan ke empat temannya itu.
Deehan Nevara : Heyooo
Farga Wijaya : Oit
Dinar Angelica : Hm
KAMU SEDANG MEMBACA
My Badboy Husband
Teen FictionBenar kata orang, 'takdir memang selucu itu'. Gerana Lila Abraham dan Bobby Rafta Alderil, mereka dua anak manusia yang masih duduk dibangku SMA namun harus terikat oleh suatu hubungan yang sakral. Pernikahan, ya pernikahan, satu kata yang merubah...