Selamat membaca para pembaca setia My Badboy Husband^^
.
.
.
.Di taman, menikmati dinginnya dan udara sejuk di villa puncak, itulah yang kini dilakukan oleh seorang cowok yang terkenal dengan sifat badboy nya yang sudah melekat didalam dirinya. Jangan lupakan permen susu rasa strawberry yang sudah ia makan untuk yang ke...5 mungkin, atau bahkan sudah lebih dari itu. Seketika tepukan dibahunya membuatnya terkejut lalu menoleh ke belakang untuk melihat siapa pelakunya. Awalnya ia akan marah tetapi melihat siapa yang melakukan nya membuatnya tidak jadi marah dan dirinya malah mengeluarkan cengiran khas diwajah tampan nya itu.
"Eh oma. Kenapa oma?"
"Ini loh ada hp kamu bunyi terus. Oma ngga tau siapa yang telepon, coba kamu angkat siapa tau penting," ucap wanita yang sudah tidak berumur muda lagi sambil menyerahkan benda pipih berwarna hitam itu lalu beranjak pergi dari taman itu.
Lelaki itu segera mengangkat telepon karena mengetahui siapa yang meneleponnya sepagi ini.
"Ck! Papah. Kenapa pah?"
"Kamu kenapa kok kaya ngga seneng gitu papah telepon? Ah sudah lupakan. Sekarang juga kamu pulang. Tidak ada bantahan!" ujar seseorang dibalik telepon itu.
"Tapi Pah, kan aku-"
"Bobby Rafta Alderil. Pulang. Sekarang." ucapnya lalu mematikan telepon itu sepihak.
Lelaki itu menghela napas. Bobby Rafta Alderil, itulah nama yang diberikan oleh kedua orang tuanya lebih tepatnya seseorang yang tadi menelpon nya yang memberikan nama itu. Siapa lagi jika bukan Dikta Adhitama. Seorang pengusaha dibidang properti yang mempunyai cabang kantor yang sudah tersebar di seluruh Indonesia. Dikta merupakan ayah dari Bobby yang memiliki sifat tegas dan tidak suka jika perintah nya dibantah, siapapun itu.
Bobby segera beranjak pergi meninggalkan taman lalu bersiap diri untuk pulang sesegera mungkin. Karena dia teringat dengan ancaman papahnya beberapa bulan lalu jika dirinya tak melaksanakan perintah papah nya. Sebenarnya ia sudah melanggar banyak perintah Papahnya, tapi menurutnya perintah yang ia langgar masih wajar, dimatanya. Menurutnya ya namanya anak cowok SMA nakal-nakal dikit boleh lah. Ancamannya itu berupa dimasukan kedalam sekolah asrama atau malah akan dimasukan kedalam pondok pesantren, itulah ancaman yang ia dengar dari mulut papahnya. Apa yang akan terjadi jika seorang badboy dengan seribu bahkan ratusan gombalan untuk para cewek diluaran sana yang sudah dapat dipastikan bahwa cewek-cewek itu akan merasa terbang setinggi langit ke tujuh. Dan ya jangan lupakan bahwa dirinya juga memiliki blacklist di sekolahnya jika dirinya masuk pondok pesantren, pasti itu akan terdengar...aneh, mungkin.
Setelah memasukkan semua baju-baju yang ia bawa untuk menginap di villa oma nya ini, Bobby segera berpamitan kepada oma nya. Sebelumnya oma nya sudah dipastikan bertanya-tanya mengapa dirinya pulang semendadak ini, dan itu belum Bobby jawab, lebih tepatnya belum ia jawab dengan jujur.
Karena suasana kali ini masih dalam suasana liburan semester, jalanan menuju pulang kerumah sangat lah macet. Dari puncak hingga ke rumahnya membutuhkan waktu sekitar 2 jam lamanya. Setelah memasukkan mobil ke garasi, ia segera menghampiri kedua orang tuanya yang kini sedang duduk di ruang tamu dalam keadaan yang begitu hening.
"Pah kenapa?"
"Waalaikumussalam!"
"Eh iya Assalamualaikum Papah Mamah Bobby tercintah. Ada apa gerangan Ayahanda meminta anak tertampan mu ini untuk pulang sekarang? Padahal acara Bang Jevan sore nanti kan Pah, Mah?" tanya nya pada kedua orang tuanya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Badboy Husband
Teen FictionBenar kata orang, 'takdir memang selucu itu'. Gerana Lila Abraham dan Bobby Rafta Alderil, mereka dua anak manusia yang masih duduk dibangku SMA namun harus terikat oleh suatu hubungan yang sakral. Pernikahan, ya pernikahan, satu kata yang merubah...