Part 3

427 28 7
                                    

Selamat membaca para pembaca My Badboy Husband^^
.
.
.
.

Selepas kegiatan makan malam bersama untuk pertama kali nya, kini sepasang anak manusia itu sudah memasuki kamar mereka masing-masing. Ya mereka tidur di kamar yang berbeda, itu sudah keputusan yang sudah mereka sepakati.

Kini Bobby sedang merebahkan tubuhnya diranjang kasur miliknya. Mata elang nya yang tajam menatap langit-langit kamar. Lalu ia bangkit dari posisi rebahannya dan berjalan menuju balkon kamarnya.

Sesampainya di balkon, matanya secara refleks menatap ke arah balkon yang ada disebelahnya. Itu balkon kamar Gege dan lampu kamarnya pun sudah mati, sudah dipastikan kalau pemiliknya sudah tertidur lelap. Besok hari Minggu dan lusa sudah masuk sekolah seperti biasanya. Pernikahannya ini jangan sampai ada yang tahu, mau dikata apa jika seorang badboy tampan julukan yang disandangnya itu sudah menikah, pasti orang akan mengira bahwa kenakalannya sudah melampaui batas. Ya pasti orang-orang akan menilai Bobby menikah karena sudah menghamili seorang prerempuan dan ia harus bertanggung jawab. Tidak, tidak itu bukan sesuatu yang bagus. Jadi dia akan menutupi semuanya dari seluruh anak Wijaya bahkan teman-teman dekatnya pun tidak boleh tahu. Ia melirik jam tangan berwarna hitam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, pukul 00.15 WIB. Segera ia menutup pintu akses menuju luar balkon, lalu menarik gorden berwarna abu-abu itu. Langsung ia merebahkan tubuhnya yang sudah sangat lelah itu ke kasur. Tak butuh waktu lama, mata tajam elang itu sudah tertutup.

***

Di tempat yang berbeda, seorang gadis cantik dengan penampilan berantakannya itu menuruni tangga untuk mengambil minum. Mungkin ia merasa haus. Tak butuh waktu lama ia sudah kembali ke kamarnya, namun sebelum masuk ke kamarnya, matanya menatap ke arah pintu yang bersebrangan dengan pintu kamar miliknya itu sebentar, lalu ia kembali melanjutkan langkahnya untuk masuk ke kamar lagi. Merebahkan tubuh mungil nya dan menyelimuti tubuh itu, lalu menutup mata nya, "have a nice dream Gege."

***

"Hoamm..."

Gege bangun dari tidur nya. Ia menatap ke arah jam dinding yang terpajang di dinding kamarnya. Pukul 04.15, ia segera mengambil air wudhu lalu melaksanakan sholat subuh.

Setelah melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim, ia menuruni tangga untuk melakukan aktivitas seperti biasanya. Ya aktivitas bersih-bersih seperti di rumah orang tuanya membantu asisten rumah tangga. Walaupun sudah ada asisten rumah tangga ia tidak bisa jika dia tidak membantunya. Ya ini lah seorang Gerana Lila Abraham atau yang sering disapa Gege. Sosok nya yang disiplin menjadikannya kandidat ketua OSIS waktu itu, dan akhirnya walaupun jabatan itu tidak ia dapatkan namun jabatan sebagai wakil ketua OSIS berhasil disandangnya. Selain disiplin ia juga bertanggung jawab, tapi satu yang membuat dirinya sedikit tidak disukai oleh orang, yaitu sikap cueknya.

Dimulai dengan menyapu seluruh ruangan dilantai bawah, itulah yang dilakukan Gege. Walaupun rumah ini terkesan minimalis dari luar, namun untuk dikerjakan sendirian ini terasa akan begitu luas. Setelah selesai menyapu, ia ingin mengepel lantai. Mengambil botol cairan pembersih lantai lalu menyampurkannya ke dalam ember yang sudah berisi air. Terasa sudah cukup, ia mengembalikan botol itu ke tempatnya kembali lalu mulai mengepel seluruh lantai.

Kegiatannya tak terhenti sampai situ, ia melanjutkan kegiatan bersih-bersih nya dilantai 2. Saat akan memasuki kamar yang bersebrangan dengan kamar miliknya, ia mengetuk pintu meminta izin kepada pemilik kamar tersebut.

Tok tok tok

"Bob, izin masuk mau gue bersihin kamar lo,"

Tak ada sahutan dari dalam. Ia kembali mengetuk pintu lebih keras lagi dan baru mendapat sahutan dari dalam.

My Badboy HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang