Part 11

240 16 8
                                    

Oit gaiss happy reading ye🌷🌷
.
.
.
.

Malam harinya setelah melewati berbagai kegiatan di sekolah Gege kembali disibukan dengan tugasnya menjadi wakil ketua osis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam harinya setelah melewati berbagai kegiatan di sekolah Gege kembali disibukan dengan tugasnya menjadi wakil ketua osis. Ia sedikit keteteran dengan hal itu mengingat dirinya juga mempunyai banyak tugas dari guru-guru yang mengajarnya di kelas.

Setelah mengerjakan tugas matematika dan Bahasa inggris, ia melanjutkan tugas yang sempat
tertunda tadi. Laptop yang menyala menampilkan sebuah tugas yang beberapa hari lalu diberikan oleh Nevan.

"Huh, mayan juga nih tugas." Keluh Gege lalu tangan nya mengambil sebuah cangkir berisi coklat panas sebagai teman mengerjakan tugas.

Kepalanya mendongak ke atas melihat jam dinding yang menunjukan pukul 11 malam, namun Bobby suaminya itu belum juga pulang. Padahal beberapa jam yang lalu mamah mertuanya, Rosa sempat menelponnya menanyakan kabar Gege dan Bobby. Rosa juga berpesan jika Bobby melakukan kesalahan atau apapun itu yang buruk tolong ditegur termasuk kebiasaan Bobby yang suka main ke luar hingga pulang larut malam.

Mengingat itu ia kembali mengirimkan sebuah pesan kepada cowok itu yang berisikan pesan untuk  meminta cowok itu segera pulang, tak lupa ia juga menambahkan bahwa itu adalah pesan dari Rosa. Sebenarnya dirinya juga tidak masalah jika Bobby akan pulang larut ataupun tidak.

"Nih bocah jam segini belum pulang, ck!" Gerutu gadis itu. 

Merasakan badan mungilnya sudah pegal ia mematikan layar dekstop laptopnya yang berwarna putih. Saat hendak akan menaruh cangkir yanh sudah habis berisikan coklat panas tadi, handphonenya berbunyi. Panggilan dari Nevan ternyata, sang ketua osis.

"Malem Ge, sorry ganggu waktu lo. Gini gue mau mastiin kalo tugas yang gue kasih tadi udah lo selesein kan?"  Tanya Nevan diseberang sana.

Gege yang sambil berjalan ke arah dapur menggigit bibirnya resah, "em gini Van sebelumnya gue mau bilang maaf  kalo tugas dari lo belum selese cuma tinggal dikit kok. Niatnya besok lagi mau gue selesein,"

"Oh gitu ya. Gini Ge soalnya besok itu pulang sekolah kita disuruh presentasiin hasilnya, kalo gue minta lo buat nyelesein tugasnya dan besok harus selese gimana?"

"Lah kok dadakan banget si, pasti Pak  Rano ya yang minta? Ck tuh guru ya," gerutunya. "Tapi oke deh gue janji besok pasti bakalan selese, lo tenang aja." Lanjutnya.

"Iya Pak Rano yang minta, oke thank's ya Ge, sorry juga udah ngerepotin elo." Ucap Nevan sambil tersenyum lega.

"Iya santuy aja sama gue mah. Ya udah Van gue tutup ya teleponnya udah malem banget nih,"

"Iya, ya udah malem Ge." Sahut Nevan.

Setelah sambungan terputus handpone nya ia masukan ke dalam saku yang terdapat disamping celana jogernya. Lagi-lagi handphone nya berbunyi ada panggilan telepon dari Dinar, sahabatnya. Segera ia mengangkat telepon itu.
"Kenapa Nar?" Tanya Gege pada sahabatnya itu.

My Badboy HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang