part 5. pulang bareng

47 19 7
                                    

HAPPY READING!!!


Bel pulang sudah berbunyi dari tadi, namun leta belum beranjak dari tempat duduknya. Sementara Kyra masih sibuk memasukan buku- buku dan peralatan lainnya kedalam tasnya.kyra yang melihat leta tak bergerak dari bangkunya merasa heran pada sahabatnya ini.

" Lo masih mau disini" tanya Kyra saat melihat leta yang masih saja belum beranjak dari bangkunya. Sementara Kyra dari tadi sudah berdiri di depan pintu kelas.

" Enggak lah"

" Yaudah ayok pulang... Dari tadi bel dah bunyi" ucap Kyra kesal. Bagaimana tidak kesal sahabatnya ini bersikap aneh semenjak keluar dari uks tadi. Dan sekarang ia malah melamun padahal jam pulang sudah berbunyi sedari tadi.

Leta pun beranjak dari bangkunya dan menyusul Kyra yang menunggunya didepan pintu kelas.
" Ayok.." ajak leta saat ia sudah berada di depan pintu.

~~~

Kini leta tengah menunggu jemputannya yang sedari tadi belum datang-datang. Ia sudah mencoba menelpon telepon rumah namun tak ada yang mengangkatnya.
Sedangkan sahabatnya Kyra sepuluh menit yang lalu sudah dijemput oleh supirnya. Kini tinggal ia sendiri menunggu jemputannya . Sekolah mulai sepi dan leta merasa khawatir dan takut.
Bisa saja ia naik taksi untuk pulang namun, papanya tak pernah mengijinkan leta untuk menaiki kendaraan umum. Sejak kejadian yang menimpanya dua tahun yang lalu. Jadilah leta harus bersabar menunggu jemputannya.

Flashback on

Kini, seorang gadis tengah berdiri didepan gerbang sekolahnya . Edrea leta pratista namanya. Nama panggilannya Rea.
Rea kini tengah menunggu ayahnya menjepit dirinya. Namun sudah hampir setengah jam ia menunggu ,ayahnya belum datang juga. Ia memutuskan untuk pulang sendiri menggunakan taksi .
Sepuluh menit kemudian, taksi lewat didedapanya dan reaa pun memberhentikannya. Rea pun segera masuk kedalam taksi itu.
Diperjalanan rea merasa ada janggal pada supir tersebut, ia melihat gerak gerik supir itu sepertinya mencurigakan. Sedari tadi supir itu melirik rea dengan tatapan tajamnya dan senyum seperti meremehkan.Rea pun mulai merasa takut dan panik pada dirinya .ia melihat kesekeliling jalan, ternyata ini bukan jalan rumahnya . Rea semakin yakin bahwa ada yang tidak beres dari gerak gerik supir ini.

" Pak ini bukan jalan rumah saya" ucap rea sebisa mungkin menenangkan dirinya agar tidak terlihat panik.

" Kita potong jalan neng, biar lebih cepat" ucap supir tersebut pada rea.

Rea hanya diam. Ia melihat sekelilingnya, jalan yang ia tempuh ini cukup sepi.rea mulai berfikir yang tidak tidak. Namun pikiran itu ia tepiskan dan berusaha untuk tetap tenang.

Taksi yang rea tumpangi berhenti tepat didepan rumah tua. Rea melihat supir itu yang ternyata sudah turun dan membukakan pintu rea lalu menarik rea keluar secara paksa,
Rea pun menolak dan berusaha untuk melarikan diri dari tempat ini.

" Lepasin..."

" Udah ayo jangan membantah kamu"

" Lepasin!! gue mau pulang"

" TOLONG.... TOLONG...." Rea berteriak sekeras mungkin. Ia berharap ada orang yang menolongnya . Namun tidak ada yang mendengarnya .rea sudah lemas badannya terasa berat hingga ia tak sanggup untuk berdiri.ia sudah pasrah pada nasibnya. Mata rea mulai terpejam, namun belum sepenuhnya matanya terpejam rea melihat seseorang yang turun dari motornya dan berteriak kearahnya.

Bug...

Rea mendengar suara pukulan dan disisa tenaganya ia berusaha melihat kejadian tersebut.
Ia melihat supir taksi tersebut terjatuh ke tanah dan ia juga melihat siapa seseorang tersebut, namun badannya mulai melemas hingga ia tak dapat melihat dengan jelas siapa laki laki tersebut. Dan mata leta terpejam .
Rea pingsan dan jatuh ke belakang badan seseorang tersebut.

STORY ABOUT LETATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang