Part 7. Ngeselin

28 13 2
                                    

   Bila ada pertemuan di dunia ini maka akan ada perpisahan disampingnya, bila ada kebahagiaan di dunia ini maka akan ada kesedihan disampingnya.

   HAPPY READING!!!

     Matahari mulai menampakkan dirinya menyirani dunia dengan cahayanya menggantikan bulan dan bintang.menyinari tanaman yang haus akan cahaya matahari. Mengeringkan embun yang membahasi tumbuhan.

   Leta bangkit dari tempat tidurnya,pukul enam lewat lima menit,saatnya untuk bangun.leta melirik kearah jendela yang masih tertutup tirai,kemudian berjalan kearah jendela dan menarik tirai kearah kanan dan kiri.

Jendela itu terbuka, memantulkan cahaya matahari kedalam kamar leta memberikan suasana baru.leta  memandang indahnya pagi dengan sinar matahari yang belum terlalu terik.hmmm... terlintas dipikiran leta kejadian malam tadi.

   Tak mau menyia-nyiakan waktu, leta langsung menuju kamar mandi dikamarnya,melakukan rutinitas yang paling awal dia lakukan setiap hari adalah membasuh mukanya dengan air kemudian menggosok giginya dan terakhir membersihkan tubuhnya.setelah selesai mandi,leta memakai seragam kebanggaan sekolahnya.ia menatap cermin yang berada dikamar mandinya lalu merapikan bajunya.

    Leta berjalan keluar kamar mandi dengan pakaian sekolah yang sudah melekat di tubuhnya menuju meja rias. Leta melihat pantulan dirinya dicermin,ia memoleskan bedak baby kewajahnya dan memberi warna tipis pada bibirnya. Leta juga tak lupa menggunakan minyak telon pada lehernya.
 
Dirinya sangat suka dengan wangi bayi, jadi tak heran jika leta masih menggunakan bedak baby dan minyak telon. Ia merasa lebih baik menggunakan itu daripada bedak  atau minyak yang lain.ia lebih suka wangi bayi melekat pada tubuhnya.selain baunya tidak menyengat, minyak bayi juga dapat menghangatkan tubuhnya.

                                 ~~~

"Leta masuk  ya pa..." Ucap leta didalam mobil pada papanya. Saat ini,leta sudah berada didepan gerbang disekolahnya dan tak lupa diantar oleh papa kesayangannya.
 
"Yaudah... Belajar yang bagus "ujar  Jordan papa leta  sambil mengusap kepala Putri semata wayang nya.

"Siap pa!" 

  Leta pun keluar dari mobil dan masuk kedalam sekolah. Sementara mobil papanya sudah pergi menghilang dari depan pagar sekolah.

Disepanjang koridor leta melihat-lihat  suasana lingkungan sekolahnya yang tak berubah. Tak segan juga ia menyapa murid murid yang ia kenal sambil  berjalan menuju kelasnya.

                                ~~~

  Leta mendudukkan tubuhnya di kursi miliknya tepatnya disamping sahabatnya kyra.ia membongkar- bongkar tasnya dan mengeluarkan buku.

    Guru matematika yang bernama pak kusno  kemudian masuk.hal yang biasa, pelajaran pas kusno sepertinya berlangsung lama . Tiga jam mata pelajaran rasanya seperti seharian. Membuat muridnya bosan dan tak menyukai pelajaran matematika. Namun berbeda dengan leta justru ia sangat menyukai pelajaran matematika.

Jika disuruh memilih pelajaran matematika atau olahraga, ia lebih memilih pelajaran matematika.

Leta tidak terlalu menyukai pelajaran olahraga baginya pelajaran olahraga itu hanya sekedar melepas kesuntukkan seseorang dalam sesuatu yang menekannya dengan melakukan aktivitas yang dapat menghilangkan rasa kesuntukkan.

"Leta.." panggil pak kusno. Leta yang merasa namanya dipanggil pun mengangkat wajahnya.

"Iya pak..."

" Bapak bisa minta tolong ambilkan buku tulis kalian di kantor?"

" Bisa pak...yaudah saya permisi pak.."
Ucap leta sopan dan bergegas keluar kelas menuju kantor guru.

STORY ABOUT LETATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang