Mingyu menoleh saat mendengar helaan napas panjang Chaeyeon untuk kesekian kalinya. Ia melihat wanita itu sedang tersenyum sambil menatap air laut yang cuku tenang. Mereka duduk di atas pasir dengan pakaian setengah kering. Rambut kecoklatan Mingyu terlihat acak-acakan akibat ulah pria itu sendiri.
"Tidak bisakah kau berhenti menghela napas?" Tanya Mingyu.
Chaeyeon menatap Mingyu jengah.
"Kenapa kau selalu melarangku melakukan ini dan itu?" Gerutu Chaeyeon.
"Kali ini aku serius. Helaan napasmu benar-benar mengganggu. Seolah kau tertekan karena berada di dekatku." Ucap Mingyu membuat Chaeyeon tertawa kecil.
"Bagaimana jika aku memang benar-benar tertekan berada di dekatmu?" Tanya Chaeyeon.
Mingyu menatap Chaeyeon tidak terima dan membuat wanita itu kembali tertawa.
Setelah Chaeyeon berhenti tertawa, tidak ada pembicaraan apapun di antara mereka. Suasana di sekeliling mereka terasa hening dan hanya terdengar hembusan angin. Karena masih pagi, tidak banyak orang yang berada di pantai tersebut.
"Aku mengenal Dokyeom setahun belakangan ini." Kata Chaeyeon tiba-tiba.
Mingyu menatap Chaeyeon yang sedang tidak menatapnya.
"Dan aku sudah menyukainya sejak pertemuan pertama kami." Lanjut Chaeyeon membuat Mingyu terkesiap.
Chaeyeon menatap Mingyu dan tersenyum kecil.
"Perusahaan Dokyeom dan perusahaan tempatku bekerja melakukan kerja sama. Saat itulah aku bertemu dengannya untuk pertama kali. Dan jatuh cinta padanya."
Chaeyeon kembali menatap laut.
"Saat itu selama beberapa bulan tidak ada kontak apapun di antara kami selain tentang pekerjaan. Karena itulah aku mencoba untuk menghilangkan rasa sukaku padanya. Namun tiba-tiba beberapa bulan belakangan ini, aku dan Dokyeom semakin dekat di luar pekerjaan kami."
"Kami sering makan malam bersama. Dia juga sering menjemputku di tempat kerja. Dan Dokyeom sangat perhatian padaku. Begitu banyak yang kami lakukan bersama hingga aku berpikir jika Dokyeom juga menyukaiku."
Chaeyeon menghentikan ucapannya untuk beberapa saat.
"Namun ternyata aku salah dan terlalu percaya diri. Kenyataannya sekalipun Dokyeom tidak pernah menyukaiku." Ujar Chaeyeon tersenyum miris.
"Chaeyeon-ah.."
"Kenapa harus Miyeon?" Chaeyeon menatap Mingyu dengan mata berkaca-kaca.
"Aku bisa menerima jika Dokyeom berkencan dengan wanita lain. Tetapi kenapa Miyeon? Kenapa Miyeon yang harus berkencan dengan Dokyeom, Mingyu-ya?" Tanya Chaeyeon.
"Bahkan setelah berkencan dengan Miyeon, Dokyeom masih menunjukkan perhatiannya padaku. Walaupun semua itu ia lakukan karena kami berteman. Namun tetap saja perhatiannya itu membuat jantungku berdebar. Membuatku berpikir jika aku masih memiliki harapan walaupun hanya sedikit."
"Menurutmu, bagaimana bisa aku melupakan Dokyeom jika dia selalu berkeliaran di dekatku?"
Suara Chaeyeon terdengar sedih dan putus asa di saat bersamaan. Saat itulah Mingyu menyadari jika Chaeyeon pun merasa frustasi dengan rasa sukanya pada Dokyeom. Jika memiliki pilihan pun, wanita itu mungkin ingin menghilangkan perasaannya pada Dokyeom.
"Temukanlah pria lain untuk kau sukai agar kau bisa melupakan Dokyeom." Ucap Mingyu.
"Jika kau menjadi aku, bisakah kau menyukai orang lain dan melepaskan seseorang yang telah kau sukai sejak lama begitu saja?" Tanya Chaeyeon membuat Mingyu terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTBEAT [✔]
FanficKarena mengenal dan berteman dengan Lee Dokyeom terlebih dahulu, membuat Jung Chaeyeon merasa ia lebih pantas menjadi kekasih Dokyeom daripada sahabatnya-Cho Miyeon. Tetapi kenapa Dokyeom lebih memilih Miyeon daripada dirinya? Chaeyeon tidak pernah...