Chaeyeon langsung membalikkan badannya dan memeluk Mingyu dengan erat. Ia tidak menyadari jika Mingyu sedang menahan erangan kesakitan akibat pelukannya. Ia hanya merasa terlalu lega dan bahagia bahwa Mingyu baik-baik saja.
Kemarahan yang dirasakannya tertutupi oleh rasa khawatirnya. Dan setelah mengetahui bahwa Mingyu baik-baik saja, kemarahannya pun telah hilang entah kemana. Chaeyeon tidak peduli. Ia tidak mempedulikan apapun lagi.
“Terima kasih.” Bisik Chaeyeon.
“Terima kasih karena sudah baik-baik saja.” Lanjut Chaeyeon mulai terisak.
“Y–ya.” Sahut Mingyu dengan suara tertahan.
Chaeyeon segera melepaskan pelukannya saat mendengar suara Mingyu yang tidak biasa. Chaeyeon terkejut ketika mendapati wajah Mingyu yang penuh luka itu tampak memucat. Bahkan keringat dingin membasahi wajah pria itu.
“Mingyu-ya?” Panggil Chaeyeon.
Tidak ada jawaban apapun dari Mingyu selain desisan yang keluar dari sela-sela giginya. Sebelah tangan Mingyu memegang rusuknya dan sebelahnya lagi menggenggam tangan Chaeyeon dengan erat.
“Mi–Mingyu, apa yang terjadi?” Tanya Chaeyeon langsung mendudukkan dirinya.
“Aarrgghh!!” Erang Mingyu kesakitan.
“Mingyu-ya, jawab aku! Ada apa?” Chaeyeon benar-benar merasa panik dan takut saat ini. Ia kembali menangis.
Chaeyeon ingin menyentuh Mingyu namun ia terlalu takut melakukannya. Mingyu terlihat begitu kesakitan dan Chaeyeon tidak mau sentuhannya menambah kesakitan yang dirasakan pria itu.
“Aarrgghh!!” Mingyu kembali mengerang dengan kedua mata yang terpejam erat. Keringat semakin membasahi wajahnya. Pria itu bergerak-gerak gelisah di atas tempat tidur.
“Mingyu..”
Chaeyeon benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Rasa panik membuatnya seperti orang bodoh yang hanya bisa menangis ketika melihat Mingyu kesakitan.
Chaeyeon menatap tangannya yang digenggam oleh Mingyu. Buku-buku jari pria itu memutih karena Mingyu menggenggam tangannya terlalu erat.
Chaeyeon mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamarnya. Mencoba untuk berpikir apa yang bisa dilakukannya untuk meredakan rasa sakit Mingyu. Saat melihat ponselnya, Chaeyeon langsung mengambilnya dan menghubungi Miyeon.
Tangan Chaeyeon bergetar dan terasa basah. Membuatnya beberapa kali gagal menekan layar ponselnya. Chaeyeon menghela napas panjang dan mendekatkan ponselnya ke telinga.
“Halo..“
“Miyeon-ah, b–bagaimana ini? Mi–Mingyu.. Mingyu kesakitan.”
“Apa?“
“Cepat datang ke sini, Miyeon-ah. Aku mohon. Aku benar-benar takut.”
“Aku akan segera ke sana.“
Chaeyeon melempar ponselnya begitu saja dan mengusap keringat di wajah Mingyu.
“Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan?” Isak Chaeyeon saat kembali mendengar erangan kesakitan dari Mingyu.
“Aku mohon bertahanlah.” Pinta Chaeyeon.
Chaeyeon ingin keluar untuk meminta bantuan. Tapi genggaman tangan Mingyu tidak bisa dilepaskannya. Ia juga tidak bisa meninggalkan pria itu sendirian. Ia berharap Miyeon cepat datang atau ia akan benar-benar mati karena ketakutan.
“Mingyu..”
“C–Chae–Chaeyeon..”
“Ssstt.. Jangan katakan apapun. Jangan katakan apapun.”
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTBEAT [✔]
FanficKarena mengenal dan berteman dengan Lee Dokyeom terlebih dahulu, membuat Jung Chaeyeon merasa ia lebih pantas menjadi kekasih Dokyeom daripada sahabatnya-Cho Miyeon. Tetapi kenapa Dokyeom lebih memilih Miyeon daripada dirinya? Chaeyeon tidak pernah...