Mingyu keluar dari kamarnya dan mendengar suara Miyeon dan Dokyeom yang sedang membicarakan Dennis. Pria yang tidak disukai Mingyu bahkan sebelum bertemu dengannya. Dan mendengar namanya saja membuat telinga Mingyu merasa panas.
Mingyu tidak mengerti kenapa sepasang kekasih itu harus membicarakan pria yang bahkan tidak berada di sini. Dan juga mereka tidak mengenalnya sama sekali, sama seperti dirinya. Lalu, apa sebenarnya yang mereka ketahui?
“Selamat pagi, Mingyu-ya.” Sapa Miyeon ketika melihatnya yang melewati mereka untuk mengambil air di dalam kulkas.
“Pagi.”
“Selamat pagi, Mingyu.”
“Pagi.”
“Chaeyeon bilang, Dennis melihat fotonya di atas meja kerja ayah Chaeyeon. Dan saat melihat foto Chaeyeon pertama kali, Dennis langsung menyukainya.” Ujar Miyeon.
Mingyu tanpa sadar mencengkram erat botol minum yang sedang diteguk isinya. Dennis menyukai Chaeyeon? Apa pria itu tidak tahu jika Chaeyeon adalah miliknya? Dan apa pria itu tidak tahu jika Mingyu bisa mematahkan giginya karena telah bersikap lancang?
“Dan saat bertemu secara langsung, Dennis memberikan pujian bahwa Chaeyeon terlihat lebih cantik. Chaeyeon mengatakan padaku bahwa dia juga merasa terpesona saat melihat Dennis untuk pertama kalinya.”
“Benarkah? Apa Dennis setampan itu?” Tanya Dokyeom.
“Ya. Aku melihat fotonya di ponsel Chaeyeon. Sangat tampan, Dokyeom-ah.” Jawab Miyeon.
Mingyu mengembalikan botol minum ke dalam kulkas dengan bunyi yang cukup keras. Ia berharap dapat menarik perhatian Miyeon dan Dokyeom sehingga sepasang kekasih itu berhenti berbicara tentang pria bernama Dennis.
“Chaeyeon merasa bersalah karena harus meninggalkan Dennis.” Kata Miyeon.
Mingyu tahu bahwa usahanya gagal. Kedua orang itu tampak tidak peduli padanya dan terus berbicara sesuka hati mereka. Seandainya Mingyu memiliki kendali pada mulut keduanya. Ia pasti telah membuat mulut itu berhenti berbicara.
“Karena Dennis pria yang baik.” Sahut Dokyeom.
“Cho Miyeon!” Bentak Mingyu tiba-tiba hingga membuat Dokyeom dan Miyeon terlonjak.
“Ada apa? Kenapa tiba-tiba membentakku?” Protes Miyeon.
Mingyu berbalik untuk menatap sepasang kekasih yang sedang duduk di meja makan tersebut.
“Bagaimana bisa kau membicarakan pria lain di hadapan kekasihmu?” Tanya Mingyu tidak percaya.
“Aku tidak masalah dengan itu.” Komentar Dokyeom membuat Mingyu menatapnya masam.
“Lihat, Dokyeom tidak mempermasalahkannya, kan. Kenapa kau berlebihan? Atau kau yang terganggu dengan pembicaraan kami?” Tuduh Miyeon.
“Aku? Kenapa aku harus terganggu? Aku biasa saja.” Kilah Mingyu.
“Benar. Kau merasa terganggu. Kau merasa terancam dengan kehadiran Dennis.” Balas Miyeon.
“Yak, sudah aku katakan padamu. Pada akhirnya Chaeyeon akan bersamaku. Kenapa? Karena kami saling mencintai. Dennis atau siapalah itu tidak akan pernah mendapat kesempatan.” Kata Mingyu dengan tersenyum sinis.
Namun setelah ia berjalan melewati Miyeon dan Dokyeom, senyum di wajah Mingyu menghilang. Digantikan dengan wajah kesal. Ia masuk ke kamarnya tidak lupa dengan membanting pintunya.
“Dennis sialan!” Maki Mingyu.
Mingyu mengacak-acak rambutnya sambil berjalan mondar-mandir di dalam kamar. Jika Dennis benar-benar pria yang baik, maka Chaeyeon bisa saja menyukainya. Tetapi Chaeyeon tidak akan menyukainya semudah itu, kan? Bahkan tidak mudah untuk Mingyu membuat Chaeyeon mencintainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTBEAT [✔]
FanfictionKarena mengenal dan berteman dengan Lee Dokyeom terlebih dahulu, membuat Jung Chaeyeon merasa ia lebih pantas menjadi kekasih Dokyeom daripada sahabatnya-Cho Miyeon. Tetapi kenapa Dokyeom lebih memilih Miyeon daripada dirinya? Chaeyeon tidak pernah...