Chapter 8

639 61 19
                                    

Chaeyeon merasa kakinya lemas dan hampir terjatuh jika Mingyu tidak menahan pinggangnya. Kenapa ia seperti ini? Kenapa jantungnya seolah ingin melompat keluar saat ini? Apakah Mingyu dapat mendengar jantungnya yang sedang menari-nari?

“Kau baik-baik saja?” Tanya Mingyu.

“Kakiku terasa seperti agar-agar lagi.” Bisik Chaeyeon membuat Mingyu tertawa dengan kencang.

Menyadari kebodohannya membuat Chaeyeon menggigit bibir bawahnya dan menundukkan kepalanya. Apa yang baru saja dikatakannya? Dia pasti terlihat seperti orang bodoh saat ini.

“Kakimu berubah menjadi agar-agar karena ajakan berkencan dariku?” Tebak Mingyu dengan wajah geli.

“Mi–Mingyu, apa kau serius ingin mengajakku berkencan?” Tanya Chaeyeon.

“Ya. Kau bilang jika kita tidak berkencan maka kita tidak bisa bercinta. Jika begitu lebih baik kita berkencan.” Jawab Mingyu santai.

“Apa? Maksudmu kau mengajakku berkencan agar bisa bercinta denganku?”

Dengan polosnya Mingyu mengangguk.

“YAK!” Chaeyeon memukul kepala Mingyu dengan keras. Kemudian wanita itu mendorong Mingyu menjauh darinya.

“Kenapa kau memukulku?” Protes Mingyu.

Chaeyeon mencari sebuah benda yang berada di dekatnya untuk kembali memukul Mingyu. Saat melihat spatula, wanita itu langsung mengambilnya dan mengacungkannya di hadapan Mingyu.

“Kau mau mati?!”

“Yak! Yak! Apa yang kau lakukan?” Mingyu berlari menjauh dari Chaeyeon saat melihat wanita itu bisa saja memukulnya dengan spatula yang berada di tangannya.

“Kemari kau, Kim Mingyu! Aku ingin memukul kepalamu agar kau sadar dengan ucapanmu barusan!”

Chaeyeon benar-benar merasa kesal dan juga geram. Ajakan berkencan Mingyu membuat Chaeyeon merasa sangat gugup. Tetapi pria itu melakukannya hanya untuk dijadikan sebuah candaan. Berkencan agar bisa bercinta? Chaeyeon harus memukul kepala Mingyu dengan spatula ini dengan sangat keras.

“Wow! Wow! Chaeyeon-ah, tenanglah. Turunkan spatula itu. Kau bisa membuat kepalaku terluka.” Ujar Mingyu dengan ngeri.

“Itulah tujuanku. Agar kepalamu bisa diperbarui dan kau tidak selalu berpikiran mesum.” Sahut Chaeyeon. Ia memutari meja makan untuk menangkap Mingyu.

“Yak, jika kepalaku terluka aku tidak bisa mengikuti pertarungan dua hari lagi.” Kata Mingyu tanpa sadar.

Chaeyeon terdiam saat mendengar ucapan Mingyu. Ia mencoba untuk meyakinkan dirinya tentang apa yang baru saja didengarnya. Pertarungan? Mingyu benar-benar akan kembali bertarung?

“Apa maksud ucapanmu? Pertarungan apa?” Tanya Chaeyeon membuat mata Mingyu sedikit melebar. Sepertinya ia baru sadar dengan apa yang dikatakannya.

“Ah, itu..”

“Jadi apa yang dikatakan Park Jungsoo padaku saat itu memang benar? Kau akan kembali bertarung?”

“Park Jungsoo?” Mingyu berjalan cepat untuk mendekati Chaeyeon.

“Apa maksudmu?”

“Kemarin Park Jungsoo menemuiku dan mengatakan padaku untuk membujukmu agar mundur dari pertarungan ini. Dia ingin kau menjadi anak buahnya.” Jelas Chaeyeon.

“Apa?!” Mingyu benar-benar terkejut.

“Bajingan itu!” Umpat Mingyu sembari berlalu dari hadapan Chaeyeon, namun Chaeyeon langsung menyambar tangan Mingyu.

HEARTBEAT [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang